Vill : Maaf.
Moon : Aku hanya ingin tahu, siapa nanti yang mengurus mereka?
Vill : Tentu saja ayahmu.
Moon : Lalu siapa yang mengurus ayahku?
Vill : Tentu saja dia sendiri juga. Ayahmu itu lelaki dewasa!
Moon : Siapa nanti yang akan membelikan dia arak?
Vill : Demi Tuhan! Lupakan arak-arak terkutuk itu!
Moon : Aku tahu!
Vill : …
Moon : Aku hanya kasihan padanya.
Vill : Waktu untuk mengasihani sudah lewat. Silakan saja jika dia hendak menghancurkan dirinya sendiri, tapi jangan membawa-bawa dirimu!
Moon : …
Vill : Jika kau masih takut, biar aku yang bicara padanya. Dia tak akan berani mengusirku lagi sekarang. Aku punya uang!
Moon : Tidak usah begitu.
Vill : Biar kusodorkan uang terakhirku di depan hidungnya, dan dia tak akan berkoar-koar lagi.
Moon : Kau mau memberinya uang?
Vill : Yeah. Supaya dia rela melepaskanmu.
Moon : Jadi kau membeli aku?
Vill : Eh?
Moon : Kau membeli aku dari ayahku?
Vill : Mmm … bukannya tadi istilahnya ‘ditukar’, bukan ‘jual beli’?
Moon : Kau pikir aku ini barang seperti botol-botolmu itu?!