Vill : Maksudmu?
Moon : Itu artinya kau kesiangan!
Vill : Kau mempercayakan hidupmu pada mereka?
Moon : Mereka selalu jujur.
Vill : Kau tahu, bukan aku, tapi mereka itu yang idiot karena berkokok dan mengembik lebih dari sekali.
Moon : Mereka tidak idiot! Otak mereka lebih besar daripada otakmu!
Vill : Begitukah? Biar kulihat nanti saat makan malam.
Moon : Jangaaannn!
Vill : Jangan? Hehe. Otak mereka tidak enak?
Moon : Bukan. Aku bakal muntah melihat otakmu di meja makan.
Vill : Hahaha. Maksudku ‘idiot’ tadi, mungkin mereka agak mabuk pagi ini. Salah makan kemarin malam, mungkin?
Moon : Itu namanya bukan ‘idiot’, Idiot! Dan tidak, mereka tidak salah makan. Cacing rebus untuk ayamku, dan sop rumput untuk kambingku, seperti biasa.
Vill : Tidak sebotol pun dari kotak arak Pak Walikota semalam?
Moon : A—arak?
Vill : Yeah.
Moon : Kau pikir aku yang mengambilnya?!
Vill : Yeah. Dua. Untuk ayammu, dan kambingmu. Kau sayang mereka, kan?
Moon : Tidak! Eh, maksudku, aku sayang mereka, tapi …
Vill : Hehe. Lalu apa itu yang kau bawa semalam di balik bajumu?
Moon : …
Vill : Bukan yang di dadamu tentu saja, tapi di perutmu. Dua botol, iya kan?
Moon : Mmm … itu …