Mohon tunggu...
Rokhmin Dahuri Institute
Rokhmin Dahuri Institute Mohon Tunggu... Dosen - Rokhmin Dahuri

Guru Besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan – IPB; Ketua Umum Masyarakat Akuakultur Indonesia (MAI); Wakil Ketua Dewan Pakar ICMI Pusat; Member of International Scientific Advisory Board of Center for Coastal and Ocean Development, University of Bremen, Germany; Honorary Ambassador of Jeju Islands Province and Busan Metropolitan City, Republic of Korea to Indonesia; dan Menteri Kelautan dan Perikanan – RI (2001 – 2004).

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Transformasi Struktur Ekonomi Menuju Indonesia Maju dan Sejahtera

13 April 2019   06:58 Diperbarui: 14 April 2019   15:45 4113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lapangan kerja juga akan bertambah luas dan besar. Lebih dari itu, produk hilir SDA itu lebih tahan terhadap gejolak pasar global (ekspor) ketimbang kita menjual komoditas mentah SDA.

Program Tol Laut yang kini sudah beroprasi sebanyak 18 trayek, pembangunan pelabuhan serta bandara baru di luar Jawa harus segera dibarengi dengan akselerasi pembangunan industri dan ekonomi wilayah berbasis keunggulan daerah dan inovasi teknologi 4.0.  

Delapan belas kawasan industri baru di luar Jawa yang sudah mulai beroperasi sejak lima tahun terakhir (Lhokseumawe, Ladong, Medan, Sei Mangke, Tanjung Api-api, Tanjung Jabung, Tanggamus, Landak, Batulicin, Maloy, Tanah Kuning, Gandus, Jorong, Buli, Bitung, Tanjung Buton, Morotai, dan Teluk Bintuni) harus ditingkatkan kinerjanya supaya lebih produktif, efisien, kompetitif, dan berkelanjutan. 

Dalam jangka panjang (2020 -- 2045), mulai sekarang kita harus melakukan transformasi struktur ekonomi nasional. Yakni, suatu proses pembangunan ekonomi atau realokasi sejumlah aset ekonomi produktif (seperti APBN/APBD, kredit perbankan, teknologi, SDM, infrastruktur, dan informasi) yang dapat mentransformasi ekonomi suatu negara dari berbasis sektor primer (pertanian, kehutanan, kelautan dan perikanan, dan pertambangan) tradisional ke basis ekonomi sektor primer yang modern, industri manufaktur (sektor sekunder) modern, dan sektor tersier (jasa) modern secara proporsional. 

Yang dimaksud modern di sini adalah penggunaan inovasi teknologi mutakhir (khususnya teknologi era industri 4.0) dan manajemen profesional dalam pembangunan seluruh sektor ekonomi dan unit bisnis. 

Sehingga, semua sektor ekonomi dan unit bisnis dapat menghasilkan produk dan jasa (goods and services) yang kompetitif (kualitasnya unggul, harganya relatif murah, dan ramah lingkungan) untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri maupun pasar global (ekspor) secara berkelanjutan.

Transformasi struktur ekonomi juga merupakan upaya dalam rangka meningkatkan kapasitas bangsa untuk mendiversifikasi struktur produksi nasional, mengembangkan sektor-sektor ekonomi (sumber pertumbuhan) baru, memperbaiki keterkaitan ekonomi (economic linkages) baik antar sektor maupun antar wilayah, dan mengembangkan kapasitas inovasi (IPTEKS) secara berkelanjutan.

Baik program pembangunan jangka pendek, menengah maupun panjang hanya akan berhasil, bila didukung oleh SDM (human capital) yang unggul dengan kuantitas mencukupi, kapasitas inovasi IPTEKS, infrastruktur berkualitas yang memadai, kredit permodalan mencukupi, dan iklim investasi serta kemudahan berbisnis yang kondusif serta atraktif. 

Selain itu, kebijakan politik ekonomi (fiskal, moneter, tata ruang, pengelolaan lingkungan, dan ketengakerjaan) mesti kondusif, meniadakan ekonomi biaya tinggi, memberantas mafia, dan menghadirkan masyarakat meritokrasi. 

Apabila kebijakan dan program pembangunan jangka pendek, dan transformasi struktur ekonomi diatas dilaksanakan secara konsisten dan berkesinambungan, insha Allah pada 2020 -- 2024 pertumbuhan ekonomi Indonesia bakal mencapai rata-rata 7 persen/tahun, dan pada 2024 GNI perkapita akan mencapai USD 6.000 dan PDB sekitar USD 2,5 trilyun.  

Pada 2025 - 2030, rata-rata pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen/tahun, dan pada 2030 GNI perkapita bakal mencapai USD 10.000 dan PDB sekitar USD 3,5 trilyun.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun