"Irwan Awaludin"
"Siap!!!" Teriak Irwan
Aku bahagia mendengar nama-nama sahabatku dipanggil untuk lanjut ke pendidikan. Namun perasaan gundah dan gelisah terus menyelimuti hatiku karena namaku belum dipanggil juga. Aku hanya bisa menutup mata karena nama-nama terakhir casis yang lolos sedang disebutkan.
"Arga Dirgantara"
Aku terkejut, namaku disebut. Langsung ku teriakkan kata siap untuk lanjut ke pendidikan dan berlari meninggalkan barisan. Sahabat-sahabatku memelukku karena kami semua dapat lanjut pendidikan bersama-sama. Kami semua sujud syukur kepada Tuhan dan tak sabar mengabarkan berita bahagia ini kepada orang tua di rumah. Rasanya apii semangatku untuk pendidikan sudah membakar seluruh jiwa ragaku.
Pengumuman pun selesai. Semua peserta pulang ke rumahnya masing-masing. Ada yang semangat dan bergairah dan ada juga yang sedih karena rezeki mereka tidak dinyatakan lolos pada seleksi tahun ini. Disana kami saling memberi semangat. Mungkin sekarang belum rezeki mereka. Mungkin tahun depan rezeki mereka ada disini. Karena tidak semua bunga bersemi bersama-sama.
Aku pun sampai dirumah. Ibu dan Bapak sudah menunggu di depan rumah. Aku pun berlari kepada mereka dan langsung memeluk mereka. Aku menyatakan aku lolos kepada mereka. Mereka menangis bahagia dan sujud syukur kepada Tuhan. Memang hari ini adalah salah satu hari yang sangat bahagia dalam hiduku. Aku diterima untuk lanjut ke pendidikan polri. Begitu juga dengan sahabat-sahabatku. Mereka juga diterima untuk lanjut ke pendidikan polri.
Sekarang aku sadar. Proses tidak akan mengkhianati hasil. Optimis, Ikhtiar dan Doa harus selalu kita pegang dalam perjuangan. Tak lupa juga ridho dari orang tua. Karena ridho orang tua merupakan ridho Allah juga. Jika kita gagal, bangkit lagi. Jika kita jatuh, berlarilah lagi. Lebih baik mencoba untuk gagal daripada gagal untuk mencoba.
Tamat
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H