Keesokan harinya, cuaca di pagi hari sangat cerah. Langit terlihat biru dan matahari yang menyinari bumi sangat terasa hangatnya. Aku pun bergegas menuju depan sekolah. Tepat berkumpul bersama Arsy sebelum kami berlari. Sesampainya di sana. Arsy mengajak salah satu teman kami yaitu Jonah. Ternyata dia juga ingin ikut olah fisik bersama kami.
"Eh ada Jonah." Sapaku kepadanya sambil menyodorkan tangan untuk bersalaman. Bersalaman tangan lalu tos merupakan tradisi kami bersama teman-teman.
Sebelum berlari, kami melakukan pemanasan terlebih dahulu dan tak lama kemudian kami mulai berlari. Setelah sekian lama tidak olahraga, daya tahan nafasku tidak kuat lama. Baru saja beberapa ratus meter nafasku sudah terengah-engah. Sangat payah memang, tetapi tak apa, semuanya perlu proses untuk menjadi hebat dan tidak ada yang instan.
Satu keliling komplek pun sudah kulalui. Aku tertinggal jauh oleh Arsy dan Jonah. Mereka sudah istirahat dan menungguku di depan gerbang sekolah. Mereka mentertawakanku karena aku terlihat sangat lelah dan jalan pun seperti orang yang sedang mabuk. "Hahaha si arga lucu." Tawa jonah pecah saat melihatku kelelahan, padahal baru satu keliling komplek.
"Tak apa, semua nya juga butuh proses, nanti juga kamu akan terbiasa dan menjadi hebat." Kata Arsy memberikan semangat kepadaku.
"Iya Sy terimakasih ya, haduh cape" jawabku sambil terengah-engah.
Sambil meluruskan kaki, Aku dan Arsy berbicara tentang latihan selanjutnya dan sedikit berbicara mengenai tugas sekolah. Sementara Jonah sedang membeli minuman ke warung dan tak lama kemudian dia pun kembali.
"Selanjutnya kita latihan renang aja Yu" Ajakku kepada mereka.
"Hayu, dimana?" Tanya Jonah dengan nada penuh semangat.
"Kolam renang tirta abadi aja, murah di situ." Saran Arsy.
"Boleh deh, minggu depan ya." Kataku kepada mereka.