Ari bergegas mencari pacar yang sangat disayanginya itu dalam 3 tahun ini. Dilihatnya Nanda lagi sama teman-temannya di lapangan basket, tampak dia sedang memberikan tanda tangan di belakang seragam salah satu temannya. Begitu selesai, dia melihat Ari, dan segera Nanda berpamitan dengan teman-temannya untuk menghampiri pacarnya itu.
“Selamat ya Panda udah dapat nilai tertinggi di sekolah.” puji Ari sambil tidak lupa mengucapkan panggilan sayangnya kepada Nanda.
“Makasih ya, beb.”
“Jadi kamu udah fix ni ninggalin Ari di sini?”
“Bukan ninggalin kok sayang, kita kan tetap bisa saling berkirim pesan juga skype-an.”
“Kamu kenapa gak kuliah di sini aja?”
“Ya mau gimana lagi, papa dan mama maunya aku ngelanjutin kuliah di Jerman.”
“Aku bakalan kangen berat sama kamu, Panda.” Ari mengelus pipi Nanda sebelum kemudian memegang tangannya.
“Aku juga, bakalan kangen seberat-beratnya sama kamu, beb.” suara Nanda bergetar. Matanya mulai memerah.
“Udah…udah…jangan nangis, kita kan harusnya senang-senang merayakan kelulusan kita.” Ari langsung memeluk pacarnya itu. Nanda balas memeluknya erat.