Mohon tunggu...
Razan Tata
Razan Tata Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Hanya seorang pria yang suka menulis banyak hal :)

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

[Cerbung] Love or Friend ? or Both ? (2/2 End)

16 Desember 2015   11:47 Diperbarui: 17 Desember 2015   06:02 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

            “Nazar sama Aga mana, Don?” tanya Rio dengan suara bergetar.

            “Katanya mereka baru mau turun dari rumah. Gue tadi udah bbm mereka untuk ke sini.” Doni menyodorkan minumannya untuk Rio. Rio meminumnya sedikit. Dia tidak menyangka dengan apa yang dilihatnya tadi pagi. Begitu jelas di depan matanya, Hadi dan Sera berjalan sambil berpegangan tangan menuju aula sekolah tempat pemutaran lomba film. Rio mengikuti mereka sampai di sana, dia semakin geram ketika melihat mereka duduk dengan jarak yang sangat dekat sambil sesekali Sera mencubit pipi Hadi. Mereka tersenyum bahagia. Rio hampir saja menghampiri Hadi untuk memberinya “pelajaran”, tapi dia berpikir dua kali hingga akhirnya dia memutuskan untuk mencari ketiga sahabatnya. Dia butuh teman saat ini. Dia butuh ditenangkan.

            “Kalian udah liat??” tanya Aga langsung sesampainya di kantin. Doni langsung memberi isyarat kepada Aga dengan menunjuk Rio. Aga paham apa maksudnya.

            “Loe gak papa kan, Yo?” tanya Aga hati-hati.

            “Hadi sekarang bukan sahabat atau teman gue lagi!” Rio tidak menjawab pertanyaan Aga. Tapi perkataannya barusan membuat yang lain tersentak.

            “Yo, Yo jangan gitu dulu...” kata Doni berusaha menenangkan sahabatnya itu.

            “Iya, Yo. Sabar dulu.” tambah Aga. Rio tidak berkata apa-apa lagi. Handphonenya berbunyi, ada bbm masuk. Mata Rio membesar. Perasaan Doni dan Aga makin tidak enak.

            “Dari Sera. Dia minta gue ketemu sama dia di taman sekolah....” Rio memberitahu kepada kedua sahabatnya itu. Rio langsung berdiri hendak pergi.

            “Yo, biar gua sama Aga temenin loe.” Rio tidak menjawab, dia langsung pergi. Doni dan Aga mengikuti di belakangnya. Taman sekolah mereka letaknya di samping, tepat di belakang aula sekolah tersebut. Rio berjalan dengan cepat, suara hentakan kakinya di koridor menambah degupan jantung Doni dan Aga yang mengikutinya di belakang. Tampak dari kejauhan, banyak anak-anak yang berkumpul di aula sekolah untuk menyaksikan film-film yang diperlombakan. Rio melewati keramaian tersebut, dan akhirnya dia pun sampai di taman. Dia melihat Sera dan Hadi, mereka duduk bersebelahan di bangku taman dekat hamparan bunga mawar. Rio kembali memanas, dikepal kedua tangannya sekeras mungkin.

            “Ada apa??” kata Rio ketus di hadapan Sera. Sera dan Hadi langsung berdiri, baru kali ini Rio berkata ketus di hadapan Sera. Hadi tampak tenang wajahnya, melihat itu Rio semakin ingin memberi “bogem mentah” di wajah mantan sahabatnya itu.

            “Yo, kami minta maaf.” ujar Sera sambil menunduk.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun