Mohon tunggu...
Rayhan FaadhilAfzaal
Rayhan FaadhilAfzaal Mohon Tunggu... Lainnya - pelajar

bermain bola

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Unsur Intrinsik Novel

28 Februari 2023   21:05 Diperbarui: 28 Februari 2023   21:06 5066
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Majas Repetisi adalah perulangan bunyi, suku kata, kata atau bagian kalimat yang dianggap penting untuk memberikan tekanan dalam sebuah konteks yang sesuai. Salah satu kutipan Majas Repetisi : " Menangani Daniel dan karakternya yang berapi-api tentu saja tidak mudah. Kesalahan sekecil apapun dalam hidup ini mudah membuatnya gelisah." ( Novel Laut Bercerita halaman 40 )

  1. Majas Personifikasi

Majas Personifikasi adalah gaya bahasa kiasan yang menggambarkan benda-benda mati atau barang-barang yang tidak bernyawa seolah-olah memiliki sifat-sifat kemanusiaan. Salah satu kutipan Majas Personifikasi : "Aroma bumbu campuran kunyit, kemiri, dan daun jeruk yang dipadu santan cair itu bukan hanya merangsang hidungku, tetapi juga mendorong langkahku menuju dapur." ( Novel Laut Bercerita halaman 63 ). Kutipan di atas menggambarkan sebuah benda mati yaitu aroma bumbu yang dapat menimbulkan reaksi indra perasa dan penggerak tubuh yang biasanya muncul dari dalam diri karena sebuah motivasi akan sebuah perilaku atau penggerak dari sebuah perilaku. Namun menggunakan aroma bumbu dari campuran aneka bahan masakan menjadikan reaksi indra yang tidak biasa

  1. Majas Sinekdoke

Majas Sinekdoke adalah semacam bahasa yang mempergunakan sebagian dari sesuatu hal untuk menyatakan keseluruhan (pars pro toto) atau mempergunakan keseluruhan untuk menyatakan sebagian (totum pro parte). Berikut kutipan pertama yang mengandung gaya bahasa Sinekdoke: " Begitu kumasuki lorong yang menghubungkan ruang depan dengan belakang, cuping hidungku diserang aroma pesing yang memualkan." ( Novel Laut Bercerita halaman 13 ) Pada contoh kalimat pertama dapat dilihat penggunaan kata cuping hidungku, bagian tubuh yang mewakili keseluruhan tubuh untuk menyatakan sebuah reaksi dari situasi yang dialami saat itu.

  1. Majas Hiperbola

Majas Hiperbola adalah gaya bahasa yang mengandung suatu pernyataan yang berlebihan, dengan membesar-besarkan suatu hal (Keraf, 2008: 135). Gaya bahasa yang digunakan pada dua contoh kalimat di bawah ini mengandung suatu pernyataan yang berlebihan dengan membesar-besarkan suatu hal. Contoh penggunaan gaya bahasa hiperbola terdapat pada kalimat berikut ini, "Kami melahap semuanya, dari koran hingga buku-buku, dari komik wayang hingga buku-buku klasik karya semua penulis Eropa dan Amerika Latin yang sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia." ( Novel Laut Bercerita halaman 21-22 ) Kalimat pertama menggunakan kata melahap dari apa yang dibaca, yang seharusnya kata melahap digunakan untuk aktivitas memasukan makanan ke dalam mulut.

  1. Majas Hipalase

Majas Hipalase adalah gaya bahasa di mana sebuah kata tertentu dipergunakan untuk menerangkan sebuah kata, yang seharusnya dikenakan pada sebuah kata lain. Pada kalimat berikut ini ditemukan gaya bahasa Hipalase, "Sunu sering betul mengatakan betapa hangatnya rumahku, betapa ramahnya orangtuaku, dan betapa Suni tak ingin pergi dari dapur karena masakan ibu yang membuat lidah yang beku menjadi hidup saking nikmatnya". ( Novel Laut Bercerita halaman 40-41 ). Jika diperhatikan dari kalimat pertama kata beku seharusnya dipergunakan pada bentuk sebuah es, namun kata beku yang digunakan pada lidah untuk menggantikan kata lain yang seharusnya menandakan kondisi sebuah lidah.

    6. Sudut Pandang

Sudut pandang yang terdapat dalam novel ini adalah sudut pandang  orang pertama dari dua orang yang berbeda yaitu dari Orang  pertama adalah  Biru Laut Menceritakan tentang perjuangannya sebagai mahasiswa yang ingin merubah indonesia menjadi lebih baik ,laut dan kawan-kawan tidak setuju dengan kebijakan masa orde baru  dimana masa itu rakyat indonesia tidak memiliki kebebasan dalam berpendapat rakyat miskin dibungkam, laut juga menceritakan kegiatan winatra dan wirasena aksi-aksi yang ingin dilakukan namun banyak rintang yang mereka hadapi selain itu diceritakan Kekejaman para Aparat pada masa itu,  bahkan ada kebijakan yang berlakukan tembak ditempat. Orang kedua Asmara jati Adik laut yang menceritakan perjuangannya dalam mencari sang kakak dan teman-teman aktivis yang hilang  dan Asmara bersama alek dan coki teman-teman yang diberikan kebabasan mereka berjuang untuk mendapatkan keadilan dari pemerintah .

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun