Akurasi atau ketelitian ini menyangkut penggunaan bahasa yang benar dan kebenaran informasi yang disampaikan
Konteks, atau yang sering disebut dengan situasi, dalam artian bahwa bahasa dan informasi yang ingin disampaikan komunikator harus sesuai dengan keadaan dan lingkungan dimana komunikasi itu berlangsung.
Bahasa dan informasi yang disajikan harus jelas atau diatur secara sistematis agar penerima informasi dapat merespon dengan cepat.
Aspek ini tidak hanya terkait dengan bahasa dan pengetahuan, tetapi juga dengan tata krama dan adat istiadat. Artinya komunikasi harus disesuaikan dengan budaya komunikator, baik dalam penggunaan bahasa verbal maupun nonverbal, agar tidak menimbulkan kesalahpahaman.
Faktor-Faktor yang Memengaruhi Komunikasi Efektif
Organisasi sangat membutuhkan komunikasi yang efektif untuk menjalankan kegiatan di dalam organisasi karena melalui komunikasi yang efektif kerjasama dan komitmen dapat diciptakan oleh setiap anggota kelompok kerja. Salah satu unsur komunikasi yang efektif menuntut adanya komunikator yang baik, dalam hal ini public speaking, dimana atasan mampu membangun relasi dan menyampaikan pesan dengan baik, dengan harapan organisasi dapat membentuk tim kerja yang solid.
Isi pesan yang akan disampaikan kepada pengirim sudah jelas, namun penguasaan pesan harus diperhatikan. Pesan harus diatur sesuai dengan media yang dituju. Dalam konteks ini, media harus terlebih dahulu berkomunikasi dengan dirinya sendiri, berdialog dengan dirinya sendiri, bertanya pada dirinya sendiri, bertanya pada dirinya sendiri untuk mendapatkan jawaban, ketika komunikator sasaran sudah jelas, dan juga media yang diperlukan ditentukan. berita Pesan satu halaman (satu sisi) atau dua halaman (dua sisi). Ini mengacu pada organisasi pesan. Organisasi pesan satu arah adalah cara komunikasi di mana media hanya menyampaikan pesan yang mendukung tujuan komunikasi. Meskipun pesannya dua arah, ini berarti bahwa argumen tandingan disampaikan bersama dengan pesan pendukung, dengan komunikator diharapkan menganalisis sendiri pesan tersebut. Apakah pengiriman pesan dikonfigurasikan untuk satu atau dua peserta, tentunya harus disesuaikan dengan karakteristik khusus. Dalam karyanya "How Communication Works", Wilbur Schramm pernah merumuskan apa yang harus dianggap sebagai prasyarat untuk komunikasi yang berhasil:
- Pesan harus dirancang dan disampaikan dengan cara yang menarik perhatian audiens yang dituju.
- Pesan harus menggunakan tanda-tanda yang berkaitan dengan pengalaman yang sama antara komunikator dan yang dikomunikasikan, sehingga keduanya dapat dipahami.
- Pesan harus membangkitkan kebutuhan pribadi komunikator dan menyarankan berbagai cara untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Mengatasi Hambatan Komunikasi Efektif
Dalam pelaksanaan komunikasi yang efektif, sering muncul hambatan-hambatan yang menjadi penghambat agar komunikasi tidak berjalan dengan baik, namun kita berusaha untuk menekan hambatan-hambatan yang jadi penghalang tersebut, Adapun cara seorang komunikator dalam mengatasinya menurut Hambagda dalam buku Communication for Management dan Hybels dan Weaver dalam buku Communication Effectively:
- Komunikator perlu mengemas suatu informasi sedemikian rupa dan menghindari informasi yang berlebihan. Pesan yang disampaikan harus mudah dipahami oleh penerima tidak bertele-tele sehingga tercipta komunikasi efektif.
- Komunikator harus mengulang pesan yang disampaikan untuk mencegah kesalahpahaman. Ini sangat diperlukan untuk mengetahui apakah pesan yang diterima dimengerti atau dipahami dan jika ada informasi yang diterima dengan pemaknaan yang berbeda, segera diselesaikan agar tidak ada lagi hambatan yang mengganggu pemaknaan informasi.
- Komunikator diwajibkan memilih dengan tepat media komunikasi yang digunakan untuk mengirimkan informasi. Pemilihan media yang tepat juga perlu disikapi dengan bijak apakah pesan yang disampaikan melalui media online atau media elektronik dan disesuaikan dengan sifat dari pesan yang akan ditransmisikan.
- Komunikasi dianggap lengkap ketika umpan balik diberikan pada pesan. Komunikator harus mendorong komunikan untuk memberikan umpan balik sebagai cara untuk mengonfirmasi apakah komunikasi efektif sudah tercapai.
Komunikasi yang efektif tidak mungkin dilakukan dalam waktu singkat. Komunikator dan komunikan sama-sama harus melalui proses panjang dalam melatih kebiasaan dan keterampilan komunikasi yang dapat mendukung komunikasi yang efektif. Mengembangkan alat komunikasi yang efektif dan keterampilan komunikasi membutuhkan waktu dan usaha.
REFERENSI