Mohon tunggu...
Ravi Aditya Rahman
Ravi Aditya Rahman Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Ravi Aditya Rahman - 41521010052 - Program Studi Teknik Informatika Fakultas Ilmu Komputer Universitas Mercu Buana

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Membangun Pikiran Positif dan Komunikasi Efektif

11 April 2023   16:14 Diperbarui: 11 April 2023   16:22 489
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: medcom.id

Apa itu Berpikir Positif?

Berpikir positif adalah cara berpikir individu yang selalu melihat segala sesuatu secara positif, baik terhadap dirinya sendiri, terhadap orang lain maupun terhadap situasi yang berlaku. Seorang pemikir positif mampu melihat masalah apa pun dari sudut pandang positif, meskipun masalahnya cukup sulit.

Berpikir positif tidak hanya terbatas pada area kognitif saja, tetapi juga mengarahkan emosi dan tindakan kita pada hal-hal yang positif. Di sisi lain, pikiran negatif menciptakan emosi negatif, yang pada gilirannya mempengaruhi kita menjadi tindakan negatif. Berpikir positif selalu didasarkan pada fakta bahwa ada solusi untuk setiap masalah. Solusinya dicapai melalui proses intelektual yang rasional.

Psikolog mengatakan bahwa berpikir positif adalah metode motivasi yang biasa digunakan untuk memperbaiki sikap dan meningkatkan pertumbuhan pribadi. Sederhananya, berpikir positif adalah aktivitas berpikir yang kita lakukan dengan tujuan membangun dan membangkitkan aspek positif dalam diri kita, baik berupa potensi, semangat, tekad, atau kepercayaan diri kita.

Mengapa kita harus Berpikir Positif?

Sumber Gambar: nusaputra.ac.id
Sumber Gambar: nusaputra.ac.id

 

Pada dasarnya, banyak cara dalam hidup ini agar kita bisa mencapai hidup bahagia. Meski pada kenyataannya terkadang kita ingin fokus pada betapa sengsaranya hidup kita. Ada juga orang yang masih belum percaya bahwa hidup bahagia itu nyata.

Berpikir positif adalah sikap mental yang melibatkan penggabungan pemikiran, kata-kata dan gambar yang konstruktif (konstruktif) untuk mengembangkan pikiran kita. Pikiran positif menghasilkan kebahagiaan, kegembiraan, kesehatan, dan kesuksesan dalam setiap situasi dan aktivitas kita. Apa pun yang terlintas dalam pikiran kita, pikiran positif memungkinkannya. Berpikir positif juga merupakan sikap mental yang mengharapkan hasil yang baik dan bermanfaat bagi masa depan kita.

Berpikir positif, alat bio-organik kompleks yang sering disebut otak. Dibandingkan dengan komputer, otak manusia adalah perangkat keras yang disediakan oleh pembuatnya secara default, jadi karena merupakan organ, sangat sedikit yang dapat diperbaiki atau ditingkatkan efisiensinya.

Ketika kita memiliki sikap positif, sikap itu menghasilkan perasaan positif, gambaran yang membangun, dan kita melihat apa yang kita inginkan di kepala kita. Ini memberikan banyak pencerahan, meningkatkan kekuatan, kebahagiaan dan manfaat kesehatan yang baik.

Kita masing-masing memengaruhi orang yang kita temui, baik secara langsung maupun tidak langsung. Ini terjadi secara naluriah di alam bawah sadar kita, yang tercermin dalam pikiran, perasaan, dan bahasa tubuh kita. Orang-orang di sekitar kita dapat merasakan aura kita dan pikiran kita mempengaruhi mereka dan sebaliknya. Apakah wajar jika kita ingin bersama orang-orang yang positif dan menghindari orang-orang negatif dengan cara apa pun? Pikiran, perkataan, dan sikap negatif menyebabkan perasaan dan tindakan negatif dan tidak nyaman bagi diri kita sendiri dan orang lain. Semua ini mengarah pada kegagalan, frustrasi dan kekecewaan.

Bagaimana cara Berpikir Positif?

Mengubah pikiran kita menjadi positif membutuhkan latihan dan kemauan untuk mengubah diri kita sendiri, karena sikap dan cara berpikir tidak dapat berubah dalam sekejap. 

Proses pendidikan biasanya terjadi di alam bawah sadar kita, namun sangat mungkin dilakukan secara sadar. Walaupun saran tersebut terdengar sedikit aneh, cobalah karena kita tidak merasa dirugikan. Sebaliknya kita mendapatkan banyak. Abaikan apa yang orang lain pikirkan tentang kita saat kita mengubah cara berpikir kita. Selalu bayangkan situasi yang menguntungkan dan bermanfaat bagi kita. 

Gunakan kata-kata positif dalam suara hati kita atau saat berbicara dengan orang lain. Tersenyumlah sedikit lebih banyak, karena tersenyum membantu kita berpikir lebih positif. Abaikan perasaan malas atau keinginan untuk berhenti. Jika kita bertahan hidup, itu akan mengubah cara kita berpikir. 

Ketika pikiran negatif muncul di benak kita, kita perlu menyadarinya dan mengganti pikiran itu dengan pikiran yang lebih konstruktif. Pikiran negatif terus berusaha masuk ke dalam pikiran kita dan lagi-lagi kita harus menggantinya dengan pikiran positif. Ini seperti kita memiliki dua gambar di depan kita dan kita memilih untuk melihat salah satunya dan mengabaikan yang lain.

Meskipun situasi saat ini, cobalah untuk tetap positif. Pikirkan tentang hasil yang menguntungkan dan situasi serta keadaan akan berubah sesuai dengan pemikiran Anda. Tentu saja perubahan ini membutuhkan waktu, namun pada akhirnya perubahan itu akan terjadi dengan sendirinya.

Kekuatan Berpikir Positif

Pikiran adalah hasil pemikiran, akal, gagasan atau angan-angan. Melalui pikiran kita dapat mengendalikan hidup lebih dari yang kita bayangkan dan kita dapat mengarahkan atau mengarahkan sikap untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Tapi kita lebih bahagia terpuruk dan tersesat di lembah kegagalan daripada yang bisa kita bayangkan. Jadi berhati-hatilah dalam berpikir.

Kekuatan pikiran seringkali melebihi batas fisik manusia. Oleh karena itu, kita bisa mengamati orang-orang yang memiliki keterbatasan fisik, namun berhasil meraih prestasi dan kesuksesan di samping kondisi fisiknya yang sempurna. Pikiran positif yang disimpan dalam diri mereka mengendalikan mereka dan mendorong mereka untuk mengakui hal-hal yang ada dalam pikiran mereka. Dengan demikian, seseorang dapat meraih berbagai prestasi atau kesuksesan dengan usaha yang maksimal.

Saat ini, berpikir positif adalah kekuatan dari dalam yang tidak terlihat dan dinamis, mempengaruhi semua aspek kehidupan. Pikiran positif menciptakan gambaran dalam pikiran, menyebarkan dan mendorong pemikiran tersebut muncul di dunia nyata, yaitu melalui tindakan. Tokoh terkemuka Warren Buffet pernah berkata, "Saya selalu berpikir saya akan menjadi kaya. Dan tidak pernah meragukannya sedikit pun." Seperti yang dia katakan, kita juga melihat fakta bahwa dia memang menjadi orang kaya.

Ini adalah contoh pikiran positif yang sering ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Kesuksesan Warren Buffet adalah hasil dari kekuatan pikiran. Karena pikiran positif menimbulkan perasaan positif, sikap positif, imajinasi konstruktif dan menghasilkan realitas positif. Sukses hanyalah manfaat dari berpikir positif dalam suatu hubungan. Pada saat yang sama, Anda dapat membayangkan betapa bahagianya orang yang berpikir positif di berbagai bidang kehidupan. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa kesuksesan seseorang ditentukan oleh pikirannya.

Hukum Berpikir Positif

Dahulu kala di Yunani hiduplah seorang pemuda yang berbakat dalam seni dan patung. Ia terkenal karena kemampuannya mengukir patung yang bernilai seni. Namun, bukan itu yang membuatnya terkenal, dikagumi dan dikagumi banyak orang, melainkan cara berpikirnya yang positif. Dia selalu melihat segala sesuatu dari sudut pandang yang baik dan mencari yang baik.

Cara berpikir seseorang bersifat reflektif dan tergantung pada apa yang dipikirkannya. Ketika dia berpikir positif, pikirannya memantulkan energi dan tindakan positif (baik). Sebaliknya, jika dia negatif, pikirannya akan memantulkan energi dan tindakan negatif.

Pikiran manusia bekerja seperti memenuhi ramalan atau merencanakan sesuatu. Jika kita percaya bahwa kita bisa sukses dalam bisnis, maka bekerja keraslah untuk sukses, maka Anda akan sukses. Dan sebaliknya, jika kita berpikir kita akan gagal, berarti kita tidak melakukan yang terbaik, sebenarnya kita sedang mengalami kegagalan. Semua ini tidak lain hanyalah refleksi dari energi negatif yang terpancar dari pikiran.

Apa itu Komunikasi?

Sumber Gambar: pikiran-rakyat.com
Sumber Gambar: pikiran-rakyat.com

Seiring dengan perkembangan teknologi komunikasi yang semakin hari semakin pesat, tidak ada salahnya jika kita mencoba mengkaji kembali hakikat komunikasi. Kajian ini sangat berharga bagi kita untuk membangun pemahaman komunikasi yang lebih utuh. Kita tentu tidak bisa membayangkan hidup tanpa komunikasi. Bagaimana kehidupan ini muncul dan berkembang tanpa interaksi dengan penghuninya?

Menurut Purwandin (2018:53) Di era Industri 4.0, teknologi diharapkan mendominasi seluruh aspek kehidupan manusia. Akibatnya, berbagai industri harus bersiap dan beradaptasi dengan perkembangan teknologi jika tidak ingin tertinggal dan merugi. Perkembangan teknologi dan keterbukaan arus informasi diidentifikasi sebagai faktor lingkungan yang mempengaruhi perusahaan sebagai organisasi baik secara internal maupun eksternal.

Komunikasi adalah persepsi produk, ditingkatkan dengan umpan balik. Di Yunani kuno, komunikasi dianggap penting untuk kohesi sosial, demokrasi, peradilan, pemuda dan pendidikan kewarganegaraan. Pentingnya komunikasi telah disadari sejak awal peradaban itu sendiri dan terlihat kemajuan yang signifikan dari waktu ke waktu.

Pada dasarnya, komunikasi adalah suatu proses dimana medium menyampaikan pesan kepada medium yang menghasilkan efek tertentu. Pengertian ini mengidentifikasikan kita bahwa unsur-unsur komunikasi adalah sarana komunikasi, pesan, media, sarana komunikasi dan efek.

Dilihat dari etimologinya, komunikasi berasal dari kata communicare yang artinya "melakukan hal yang sama". Menurut definisi modern, komunikasi berarti "mengirim pesan". Kata komunikasi berasal dari bahasa Latin komunikasi dan kata communis, yang berarti hal yang sama. Di sini juga dalam arti yang sama. Dalam mendefinisikan komunikasi, tidak ada definisi yang salah dan benar sepenuhnya. Namun, definisi saat ini menunjukkan bahwa komunikasi mengacu pada frase "membahas makna", "mengirim pesan" dan "menyampaikan pesan melalui media". Terlepas dari istilah mana yang digunakan, komunikasi pada umumnya berarti "memberikan informasi, pesan, atau ide kepada orang lain dengan maksud agar orang lain tersebut memiliki informasi, pesan, atau ide yang sama dengan orang yang mengirimkan pesan tersebut."

Evertt M. Rogers mendefinisikan komunikasi sebagai proses pengiriman ide dari sumber ke penerima dengan maksud mengubah perilaku mereka. Pendapat senada diungkapkan oleh Theodore Herbert yang mengatakan bahwa komunikasi adalah proses pemindahan makna informasi dari satu orang ke orang lain, biasanya untuk mencapai tujuan tertentu.

Apa Itu Komunikasi Efektif?


Sumber Gambar: slideplayer.info
Sumber Gambar: slideplayer.info

Komunikasi efektif adalah proses penyampaian gagasan, pemikiran atau informasi dari pengirim (media) kepada penerima (media), sehingga terjadi hubungan atau timbal balik yang positif bagi kedua belah pihak. Komunikasi yang efektif ditandai dengan proses komunikasi yang digunakan untuk mencapai tujuan. Selain itu, memahami informasi dan umpan balik yang diterima merupakan indikator penting komunikasi yang efektif.

Komunikasi yang efektif menggabungkan berbagai keterampilan, termasuk komunikasi non-verbal, mendengarkan dengan penuh perhatian, kemampuan mengelola stres selama komunikasi dan kemampuan untuk mengenali dan memahami emosi dalam diri kita sendiri dan orang yang berkomunikasi dengan kita.

Oleh karena itu, komunikasi yang efektif membutuhkan seorang komunikator yang secara alami mengetahui bagaimana menyampaikan informasi dan seorang komunikan yang secara aktif menyerap informasi. Keduanya tampak terjadi secara spontan, tetapi sebenarnya didasarkan pada metode komunikasi yang efektif.

Komunikasi dikatakan efektif apabila terdapat aliran informasi dua arah antara komunikator dan komunikan dan informasi tersebut sama-sama direspon sesuai dengan harapan kedua pelaku komunikasi tersebut.

Mengapa Kita Harus Membangun Komunikasi Efektif?

Suatu organisasi tidak efektif jika tidak ada komunikasi antar anggota organisasi. Komunikasi sangat penting karena merupakan kegiatan dimana seorang pemimpin menghabiskan waktunya untuk mengkomunikasikan sesuatu dengan cara tertentu kepada seseorang atau sekelompok orang. Dengan bantuan komunikasi seseorang dapat mencapai fungsi manajemen yang dimulai dengan fungsi perencanaan, pelaksanaan dan pemantauan. Komunikasi bergantung pada persepsi dan sebaliknya persepsi juga bergantung pada komunikasi. Persepsi mencakup semua proses yang dilakukan seseorang untuk memahami informasi tentang lingkungannya. Baik atau buruknya proses komunikasi tergantung pada persepsi masing-masing orang yang terlibat. Pemahaman yang tidak seimbang antara penerima dan pengirim informasi menyebabkan kegagalan komunikasi.

Teknologi komunikasi yang sangat cepat, tidak mengurangi pentingnya komunikasi antar anggota organisasi. Komunikasi antar manusia tidak selalu bergantung pada teknologi, tetapi pada kekuatan manusia dan lingkungannya. Komunikasi adalah interaksi antara orang-orang itu sendiri. Proses medium mentransmisikan pesan (message) melalui jalur tertentu (media), setelah itu ditangkap oleh penerima (receiver) dan jika memungkinkan menjadi umpan balik (feedback) kepada medium.

Bagaimana Cara Membangun Komunikasi Efektif?

Sebagai kegiatan transfer informasi, komunikasi dapat dilakukan secara lisan maupun tulisan, dan tidak semua orang mampu berkomunikasi. Terkadang ada orang yang bisa menyampaikan semua informasi secara lisan, tetapi tidak secara tertulis atau sebaliknya. Di sini perlu dianalisis permasalahannya: "Bagaimana kita dapat mewujudkan komunikasi yang baik, komunikasi dua arah, komunikasi yang efektif, sehingga sasaran informasi yang harus disampaikan atau diterima sesuai dengan yang diharapkan?" Jawaban atas masalah ini adalah untuk mencapai keterampilan komunikasi yang baik dan efektif diperlukan pembelajaran atau pelatihan terus menerus untuk memperoleh keterampilan komunikasi.

Keterampilan komunikasi yang efektif dapat dipelajari dan dikuasai dari waktu ke waktu dengan latihan yang teratur dan berkesinambungan. Keterampilan komunikasi yang efektif adalah kemampuan untuk mendengarkan dan mengajukan pertanyaan. Dalam proses komunikasi Anda harus bisa mendengarkan dan memahami dengan baik. Kemudian ajukan pertanyaan yang saling terkait dan mengarah pada resolusi atau perdamaian bagi masing-masing pihak. Jadi tujuan utama dari komunikasi yang efektif adalah win-win solution. Anda tidak ingin menyalahkan siapa pun, itu adalah konsep dasar komunikasi yang efektif.

Bidang komunikasi organisasi juga mencakup komunikasi antar manusia. Efektivitas komunikasi interpersonal sangat tergantung pada individu penerima dan pengirim pesan, seperti yang dijelaskan di bawah ini:

  • Keterbukaan mencakup aspek ingin terbuka kepada siapa pun yang berinteraksi dengan orang lain dan menanggapi dengan jujur setiap rangsangan yang diberikan kepada mereka.
  • Empati, yaitu merasakan apa yang orang lain rasakan atau mencoba merasakan hal yang sama dengan orang lain.
  • Dukungan, kadang perlu dikatakan, tapi juga tidak bisa dikatakan.
  • Kepositifan, meliputi perawatan diri yang positif, menyampaikan perasaan positif dan membuat kerja sama menjadi lebih efektif.
  • Kesamaan, termasuk suasana dan status antara orang yang berkomunikasi.

Aspek-Aspek Dalam Membangun Komunikasi Efektif

Komunikasi yang efektif berarti komunikator dan komunikan memahami pesan secara setara. Itulah sebabnya dalam bahasa asing disebut "the communication is in tune", yaitu kedua pelaku komunikasi saling memahami pesan apa yang sedang disampaikan.

Menurut Stephen Covey, komunikasi adalah keterampilan terpenting dalam hidup kita. Sebagian besar dari kita menghabiskan waktunya untuk berkomunikasi. Sama halnya dengan bernafas, kita mengalami komunikasi sebagai sesuatu yang terjadi secara otomatis, sehingga kita tidak memiliki kesadaran untuk melakukannya secara efektif. Kita tidak pernah secara khusus belajar menulis dengan efektif, membaca dengan cepat dan efisien, berbicara dengan efektif, apalagi menjadi pendengar yang baik. Bahkan dalam kasus terakhir, keterampilan menyimak tidak pernah diajarkan atau diajarkan dalam pembelajaran yang kita lakukan baik di sekolah formal maupun di lingkungan pendidikan non formal lainnya.

Persyaratan terpenting untuk komunikasi yang efektif adalah kredibilitas. Keterampilan komunikasi interpersonal adalah kemampuan untuk secara konsisten membangun kredibilitas dan kepercayaan dalam segala hal yang kita komunikasikan. Untuk membangun kredibilitas, isi pesan, suara/intonasi yang digunakan dalam penyampaian pesan, dan media yang digunakan seseorang untuk menyampaikan pesan harus jelas. Jadi semakin plin-plan seseorang dengan ketiga hal ini, semakin "dapat dipercaya" mereka jadinya.

Setidaknya menurut Endang Lestari G: Pada tahun 2003 ada lima aspek pemahaman dalam membangun komunikasi yang efektif, yaitu:

  • Kejelasan
    Ini berarti bahwa informasi suara dan paket harus digunakan dengan jelas dalam komunikasi sehingga komunikator dapat dengan mudah menerima dan memahaminya.

  • Akurasi
    Akurasi atau ketelitian ini menyangkut penggunaan bahasa yang benar dan kebenaran informasi yang disampaikan

  • Konteks
    Konteks, atau yang sering disebut dengan situasi, dalam artian bahwa bahasa dan informasi yang ingin disampaikan komunikator harus sesuai dengan keadaan dan lingkungan dimana komunikasi itu berlangsung.

  • Alur
    Bahasa dan informasi yang disajikan harus jelas atau diatur secara sistematis agar penerima informasi dapat merespon dengan cepat.

  • Budaya
    Aspek ini tidak hanya terkait dengan bahasa dan pengetahuan, tetapi juga dengan tata krama dan adat istiadat. Artinya komunikasi harus disesuaikan dengan budaya komunikator, baik dalam penggunaan bahasa verbal maupun nonverbal, agar tidak menimbulkan kesalahpahaman.

Faktor-Faktor yang Memengaruhi Komunikasi Efektif

Organisasi sangat membutuhkan komunikasi yang efektif untuk menjalankan kegiatan di dalam organisasi karena melalui komunikasi yang efektif kerjasama dan komitmen dapat diciptakan oleh setiap anggota kelompok kerja. Salah satu unsur komunikasi yang efektif menuntut adanya komunikator yang baik, dalam hal ini public speaking, dimana atasan mampu membangun relasi dan menyampaikan pesan dengan baik, dengan harapan organisasi dapat membentuk tim kerja yang solid.

Isi pesan yang akan disampaikan kepada pengirim sudah jelas, namun penguasaan pesan harus diperhatikan. Pesan harus diatur sesuai dengan media yang dituju. Dalam konteks ini, media harus terlebih dahulu berkomunikasi dengan dirinya sendiri, berdialog dengan dirinya sendiri, bertanya pada dirinya sendiri, bertanya pada dirinya sendiri untuk mendapatkan jawaban, ketika komunikator sasaran sudah jelas, dan juga media yang diperlukan ditentukan. berita Pesan satu halaman (satu sisi) atau dua halaman (dua sisi). Ini mengacu pada organisasi pesan. Organisasi pesan satu arah adalah cara komunikasi di mana media hanya menyampaikan pesan yang mendukung tujuan komunikasi. Meskipun pesannya dua arah, ini berarti bahwa argumen tandingan disampaikan bersama dengan pesan pendukung, dengan komunikator diharapkan menganalisis sendiri pesan tersebut. Apakah pengiriman pesan dikonfigurasikan untuk satu atau dua peserta, tentunya harus disesuaikan dengan karakteristik khusus. Dalam karyanya "How Communication Works", Wilbur Schramm pernah merumuskan apa yang harus dianggap sebagai prasyarat untuk komunikasi yang berhasil:

  • Pesan harus dirancang dan disampaikan dengan cara yang menarik perhatian audiens yang dituju.
  • Pesan harus menggunakan tanda-tanda yang berkaitan dengan pengalaman yang sama antara komunikator dan yang dikomunikasikan, sehingga keduanya dapat dipahami.
  • Pesan harus membangkitkan kebutuhan pribadi komunikator dan menyarankan berbagai cara untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

Mengatasi Hambatan Komunikasi Efektif

Dalam pelaksanaan komunikasi yang efektif, sering muncul hambatan-hambatan yang menjadi penghambat agar komunikasi tidak berjalan dengan baik, namun kita berusaha untuk menekan hambatan-hambatan yang jadi penghalang tersebut, Adapun cara seorang komunikator dalam mengatasinya menurut Hambagda dalam buku Communication for Management dan Hybels dan Weaver dalam buku Communication Effectively:

  • Komunikator perlu mengemas suatu informasi sedemikian rupa dan menghindari informasi yang berlebihan. Pesan yang disampaikan harus mudah dipahami oleh penerima tidak bertele-tele sehingga tercipta komunikasi efektif.
  • Komunikator harus mengulang pesan yang disampaikan untuk mencegah kesalahpahaman. Ini sangat diperlukan untuk mengetahui apakah pesan yang diterima dimengerti atau dipahami dan jika ada informasi yang diterima dengan pemaknaan yang berbeda, segera diselesaikan agar tidak ada lagi hambatan yang mengganggu pemaknaan informasi.
  • Komunikator diwajibkan memilih dengan tepat media komunikasi yang digunakan untuk mengirimkan informasi. Pemilihan media yang tepat juga perlu disikapi dengan bijak apakah pesan yang disampaikan melalui media online atau media elektronik dan disesuaikan dengan sifat dari pesan yang akan ditransmisikan.
  • Komunikasi dianggap lengkap ketika umpan balik diberikan pada pesan. Komunikator harus mendorong komunikan untuk memberikan umpan balik sebagai cara untuk mengonfirmasi apakah komunikasi efektif sudah tercapai.

Komunikasi yang efektif tidak mungkin dilakukan dalam waktu singkat. Komunikator dan komunikan sama-sama harus melalui proses panjang dalam melatih kebiasaan dan keterampilan komunikasi yang dapat mendukung komunikasi yang efektif. Mengembangkan alat komunikasi yang efektif dan keterampilan komunikasi membutuhkan waktu dan usaha.

REFERENSI

Canfield, N. (2016). Dahsyatnya Kekuatan Berpikir Positif: Chicken Soup for The Soul. Banana Books. Tersedia dari Google Books.

Chatton, A. (2016). AMPUHNYA BERPIKIR POSITIF. Yogyakarta: Saufa. Tersedia dari Google Books.

Mulyono, T. (2022). TEORI KOMUNIKASI PENDIDIKAN: Menarik minat belajar siswa dalam perspektif komunikasi. Sukoharjo: Pradina Pustaka. Tersedia dari Google Books.

Ahmad. Gramedia. Menerapkan Komunikasi Efektif dalam Kehidupan Bersosial. Diakses pada 11 April 2023, dari https://www.gramedia.com/literasi/komunikasi-efektif-dalam-kehidupan-bersosial/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun