Mohon tunggu...
RATU BILKIS
RATU BILKIS Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Universitas Mercu Buana

Nama : Ratu Bilkis Nim : 43221010120 Nama Dosen : Apollo, Prof. Dr, M. Si. Ak -S1 Akuntansi- Mata Kuliah Sistem Informasi Akuntansi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Quiz 1 Pendidikan Anti Korupsi dan Etik UMB - Kearifan Lokal tentang Filosofi Sadulur Papat Lima Pancer

25 Oktober 2022   19:41 Diperbarui: 25 Oktober 2022   19:54 623
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

c) Rahman atau darah saat melahirkan digambarkan sebagai kehidupan, nyawa, dan semangat. Selalu ada sebagai saudara yang memberi kehidupan dan kesehatan jasmani.

d) Ariman atau ari-ari (plasenta) merupakan saluran makanan bagi janin. Dia adalah saudara yang tidak terlihat tetapi mendorong seseorang untuk mencari nafkah dan memelihara kehidupannya.

e) Pancer atau pusat yang berarti bayi itu sendiri. Dimaknai juga sebagai ruh yang ada dalam diri manusia yang akan mengendalikan kesadaran dirinya untuk tetap eling lan dan waspada (ingat dan waspada). Ingat kepada sang pencipta dan jadilah orang yang bijaksana.

Mengapa Sadulur Papat Lima Pancer itu ada?

Alasan mengapa adanya Sadulur Papat Lima Pancer yaitu :

  • "Sadulur Papat" berperan sebagai energi potensi atau energi aktif dan pancer adalah pengendali kesadaran.
  • Sadulur Papat Lima Pancer adalah saudara penolong dalam mengarungi kehidupan hingga seseorang kembali lagi pada sang pencipta.

"Sedulur Papat" juga menggambarkan unsur-unsur dasar dalam diri manusia, yaitu cipta, rasa, karsa dan karya. Cipta berarti pikiran atau sumber dari semua ide logis, imajinasi, kreativitas, dan ambisi. Rasa berarti emosi melalui peristiwa dan pengalaman dalam hidup. Karsa berarti kemauan atau niat berupa motivasi dalam diri individu untuk melaksanakan keputusan dan rencananya. Kemudian karya atau tindakan yaitu aspek psikomotorik dalam diri individu yang menciptakan bentuk konkrit sehingga dapat diwujudkan dan berdampak pada lingkungan di sekitarnya.

Cipta, rasa, karsa, dan karya merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan. Keempat unsur tersebut terdapat dalam suatu wilayah yang dikenal sebagai identitas pribadi atau jati diri manusia, yang dilambangkan dengan sosok ksatria. Gambaran manusia ideal adalah pribadi manusia yang utuh, dimana cipta, rasa, karsa, dan karya dapat secara harmonis menjalankan fungsinya masing-masing dan bekerja sama menuju cita-cita yang luhur. Jadi jelas bahwa ada hubungan yang cukup besar antara ksatria dan Punakawan. Tokoh ksatria akan berhasil dalam hidupnya dan mencapai cita-cita yang ideal jika bertumpu pada pikiran jernih (cipta), hati yang tulus (rasa), kehendak dan tekad yang bulat (karsa), serta mau bekerja keras (karya). Jadi, simbolisasi kesatria dan empat abdinya serupa dengan "ngelmu" sedulur papat lima pancer. Sedulur papat adalah seorang Punakawan, sedangkan lima pancer adalah ksatria.

Sedulur papat adalah pamomong yang perlu dikaruhke (Dipahami), dibatin, diajak komonikasi dalam diri manusia. Dalam kepercayaan batin ini, sebagian manusia ada yang berkomunikasi dalam bentuk selamatan sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan melalui dialog dengan Sedulur Papat. Implementasi fisiknya dapat berupa pembacaan doa dan selamatan dengan tumpeng, bunga setaman dan lain sebagainya. Mereka dianggap sebagai penjaga kehidupan, atau pelindung manusia, mereka juga dikenal sebagai unsur alam, yaitu sedulur sing lahir bareng sedino dan sing ora lahir bareng sedino, sing kerumat lan sing ora kerumat. Artinya : "Saudaraku yang lahir pada hari yang sama denganku (air ketuban,ari-ari, darah kelahiran, tari plasenta dan ruh/jiwa), saudara yang tidak lahir bersama denganku (unsur alam semesta), baik yang terawat maupun yang tidak terawat. Menjadi penjaga dalam diri manusia baik dalam diri manusia sendiri dan manusia dengan alamnya. Ruh Jiwa yang menyertai diucapkan terima kasih karena telah momong, melindungi, dalam hidup baik disadari manusia atau tidak.

Bagaimana filosofi Sadulur Papat Lima Pancer diterapkan dalam kehidupan manusia?

Contoh Penerapan dari Filosofi Sadulur Papat Limo Pancer:

  • Berbakti dan hormat kepada Orang Tua terutama kepada seorang ibu yang telah melahirkan kita
  • Bersedakah dengan hati yang tulus kepada orang yang kurang mampu
  • Bekerja Keras dengan cara belajar lebih giat untuk mendapatkan nilai yang lebih baik
  • Memililki tekad yang kuat untuk mencapai cita-cita
  • Rajin beribadah untuk selalu ingat kepada sang pencipta karena manusia akan kembali lagi kepada-Nya

Citasi :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun