Mohon tunggu...
Ratna Dee
Ratna Dee Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi jurusan Ilmu Al Quran dan Tafsir

Ibu rumah tangga yang juga mahasiswi jurusan Ilmu Al Quran dan Tafsir di STAI Tasikmalaya, mempunyai hobi bersepeda dan juga menulis, menulis apa yang ingin ditulis...trip, pendidikan, sosial budaya, karya sastra, dll.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Dakwah Jahriyyah dan Tahun Kesedihan

17 Februari 2023   12:00 Diperbarui: 17 Februari 2023   22:46 602
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seberkas cahaya muncul menyinari jalan ditengah kezaliman. Umar masuk Islam tiga hari setelah keislaman Hamzah. Keislaman Hamzah awalnya sebagai pelampiasan harga diri seseorang yang tidak Sudi keluarganya dihina. Berkenaan dengan keislaman Umar, yang awalnya dia ingin membunuh Rasulullah. Namun di tengah perjalanan, ada seseorang yang memberitahukan bahwa adik perempuannya telah memeluk Islam. Dengan segera Umar mendatangi adiknya dan memukulnya hingga memar. Ditengah situasi itu, Umar merasa menyesal setelah melihat adiknya berdarah, lalu meminta adiknya selembar tulisan yang disembunyikannya. Setelah membacanya dalam keadaan suci, Umar tertegun dan meminta adiknya untuk mempertemukannya ke hadapan Rasulullah SAW. Khabab yang bersembunyi lalu keluar dan mengatakan bahwa Umarlah yang dimaksudkan Rasulullah dalam doanya. “Ya Allah muliakan lah Islam ini dengan salah satu dari dua orang yang paling Engkau cintai Umar bin Khatab atau Abu Jahal bin Hisyam”.

Umarpun bersyahadat dan masuk Islam. Umar adalah sosok yang memiliki harga diri yang tinggi dan keinginan yang tidak dapat dicegah. Keislamannya merupakan goncangan bagi kaum musyrikin, namun bagi kaum muslimin keislaman Umar menambah izzah, kemuliaan dan kegembiraan. Sejak Islamnya Umar, Islam mulai menampakkan diri dan dakwah dilakukan secara terang terangan.

*Utusan Quraisy Menemui Rasulullah SAW

Setelah masuknya kedua cahaya dalam Islam, yaitu Hamzah dan Umar, kaum musyrikin semakin gelisah dan mulai mencari cara lain dengan mengajukan negosiasi. Lalu, datanglah utusan mereka Utbah bin Rabi’ah, dia menawarkan segala macam rayuan kepada Rasulullah SAW. Harta, kedudukan, kerajaan, sampai menganggap bahwa jin telah merasuki jiwa Rasulullah SAW dan berniat menyembuhkannya. Lalu Rasulullah membacakan Qur’an surah Fushilat 1-5. Sampai beliau melewati ayat sajdah, beliau bersujud lalu bersabda,”Wahai Abu Al Walid, engkau telah mendengarkan apa yang telah engkau dengar tadi. Sekarang terserah padamu”.

Apa yang telah didengarnya dari Rasulullah SAW, disampaikannya lagi dihadapan para sahabatnya dan para sahabatnya menganggap bahwa Abu Al Walid terkena sihir dengan lisan Rasulullah SAW.

Dalam riwayat lain Utbah mendengarkan dengan khusu hingga bacaan Rasulullah SAW sampai kepada firman Allah,

فَاِنْ اَعْرَضُوْا فَقُلْ اَنْذَرْتُكُمْ صٰعِقَةً مِّثْلَ صٰعِقَةِ عَادٍ وَّثَمُوْدَ ۗ

13. Jika mereka berpaling maka katakanlah, “Aku telah memperingatkan kamu akan (bencana) petir seperti petir yang menimpa kaum ’Ad dan kaum Samud.”

Utbah berdiri terperanjat sambil menutup mulut Rasulullah SAW dengan tangannya, dan berkata, “Aku minta kepadamu atas nama Allah agar engkau mengingat rahim (hubungan kekeluargaan) diantara kita”. Hal ini dilakukan karena takut peringatan tersebut menimpanya. Lalu dia bangkit menemui para sahabatnya.

Kegagalan Utbah tidak membuat kaum Quraisy berhenti, mereka memikirkan cara lain untuk berunding kembali dengan Rasulullah SAW dengan meminta beliau membuktikan beberapa tanda dengan memohon kepada Allah seperti, membuat gunung bergeser, membentangkan negeri negeri, mengalirkan sungai sungai, serta menghidupkan orang mati namun jawaban Rasulullah SAW seperti jawaban sebelumnya. Bahkan mereka menantang agar mendatangkan azab. Namun, di sisi lain Abu Lahab mempunyai niat jahat ingin membunuh Rasulullah dengan batu besar. Belum sampai niat jahatnya terpenuhi Allah menggagalkannya. Lalu jalan negosiasi pun dijalankan kaum Quraisy dalam upayanya mencari titik temu. Negosiasi yang usulkan kepada Rasulullah SAW, sangatlah tidak masuk akal. Orang orang Quraisy itu berkata kepada Rasulullah SAW,”Engkau menyembah Tuhan kami selama setahun, dan kami menyembah Tuhanmu setahun juga”. 

*Melibatkan Orang Yahudi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun