Kajilah pesan yang disampaikannya, apakah menyulut rasa kemarahan dan mengajak kita membenci seseorang atau sekelompok orang, atau menimbulkan rasa damai dan kasih sayang.Â
Apabila yang pertama, bisa saja mereka sedang menurunkan kualitas nafsu kita menjadi nafsu amarah, serta menyuburkan penyakit-penyakit kalbu (benci, kesumat, dengki).Â
Secara fisik dapat dirasakan efeknya di dada masing-masing individu; denyut jantung dan tekanan darah meninggi, dan dada terasa sesak seperti naik ke langit, atau sebaliknya, Â rasa sejuk dan lapang di dada yang mungkin dapat membantu kita untuk mencapai tingkatan nafsu mutmai'nnah (jiwa yang tenang) yang akan dipanggil Allah SWT untuk masuk ke surga-Nya di akhirat nanti.
Ratna Megawangi, penulis buku "Gagal Membangun Karakter? Marilah Perbanyak Emosi Positif" (IHF, 2018).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H