Mohon tunggu...
Pendidikan Pilihan

Hoaks dan Penyakit Kalbu

27 November 2018   07:30 Diperbarui: 27 November 2018   07:57 2005
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

 Kajilah pesan yang disampaikannya, apakah menyulut rasa kemarahan dan mengajak kita membenci seseorang atau sekelompok orang, atau menimbulkan rasa damai dan kasih sayang. 

Apabila yang pertama, bisa saja mereka sedang menurunkan kualitas nafsu kita menjadi nafsu amarah, serta menyuburkan penyakit-penyakit kalbu (benci, kesumat, dengki). 

Secara fisik dapat dirasakan efeknya di dada masing-masing individu; denyut jantung dan tekanan darah meninggi, dan dada terasa sesak seperti naik ke langit, atau sebaliknya,  rasa sejuk dan lapang di dada yang mungkin dapat membantu kita untuk mencapai tingkatan nafsu mutmai'nnah (jiwa yang tenang) yang akan dipanggil Allah SWT untuk masuk ke surga-Nya di akhirat nanti.

Ratna Megawangi, penulis buku "Gagal Membangun Karakter? Marilah Perbanyak Emosi Positif" (IHF, 2018).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun