Mohon tunggu...
Ratika Jihan Khairunnisa
Ratika Jihan Khairunnisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi statistika

Suka matematika, sains, sejarah, sastra, alam, memasak, dan berkebun.

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Pariwisata dan Pertumbuhan Ekonomi di Pulau Lombok

4 Januari 2025   17:12 Diperbarui: 4 Januari 2025   17:41 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Pulau Lombok Sumber: Pexels.com

Selayang Pandang Pesona Wisata Pulau Seribu Masjid

Apa yang terlintas di pikiran Anda ketika mendengar Pulau Lombok? Kuliner, budaya, keindahan alam, tempat wisata, atau julukannya sebagai Pulau Seribu Masjid? Pulau Lombok, yang merupakan bagian dari Provinsi Nusa Tenggara Barat, terdiri dari lima wilayah administratif: Kabupaten Lombok Utara, Kabupaten Lombok Timur, Kabupaten Lombok Tengah, Kabupaten Lombok Barat, dan Kota Mataram. Dengan pesona alamnya yang memukau, Pulau Lombok menjadi tempat yang sempurna untuk melarikan diri dari keramaian dan menikmati ketenangan. Beberapa destinasi wisata unggulan, seperti Gunung Rinjani, Pantai Senggigi, Bukit Merese, Sirkuit Mandalika, Gili Trawangan, dan banyak lagi, menjadi destinasi wisata favorit bagi warga lokal, wisatawan domestik, hingga wisatawan mancanegara. Popularitas Pulau Lombok sejalan dengan peningkatan jumlah kunjungan wisatawan di wilayah tersebut, baik wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) tentang jumlah wisatawan domestik di Pulau Lombok selama Januari hingga Agustus 2024, terjadi peningkatan signifikan dari 547.327 wisatawan pada Januari menjadi 659.346 wisatawan pada Agustus, atau naik sebesar 16,99%.

Berikut grafik jumlah wisatawan domestik di Pulau Lombok (ribu) dari bulan Januari - Agustus 2024.

Foto Grafik Jumlah Wisatawan Domestik Menurut Kabupaten/Kota Tujuan di Pulau Lombok 2024 (Ribu) Sumber: Diolah dengan Microsoft Excel
Foto Grafik Jumlah Wisatawan Domestik Menurut Kabupaten/Kota Tujuan di Pulau Lombok 2024 (Ribu) Sumber: Diolah dengan Microsoft Excel
Jumlah wisatawan domestik tersebut tersebar di seluruh kabupaten/kota di Pulau Lombok. Berikut persebaran jumlah wisatawan domestik di Pulau Lombok berdasarkan kabupaten/kota.

Foto Peta Distribusi Kunjungan Wisata di Pulau Lombok (Januari-Agustus 2024) (Ribu) Sumber: Diolah dengan QGIS
Foto Peta Distribusi Kunjungan Wisata di Pulau Lombok (Januari-Agustus 2024) (Ribu) Sumber: Diolah dengan QGIS

Dari informasi persebaran jumlah wisatawan domestik di seluruh kabupaten/kota di Pulau Lombok tersebut, terlihat adanya pembagian ke dalam tiga kategori, yaitu rendah (358.785 - 723.556) wisatawan, sedang (723.556 - 1.088.327) wisatawan, dan tinggi (1.088.327 - 1.453.098) wisatawan. Terlihat bahwa Kota Mataram dan Kabupaten Lombok Barat masuk dalam kategori daerah dengan jumlah wisatawan domestik tertinggi di Pulau Lombok. Sementara Kabupaten Lombok Tengah dan Kabupaten Lombok Timur masuk dalam kategori sedang, sedangkan Kabupaten Lombok Utara masuk dalam kategori rendah. 

Tidak hanya wisatawan domestik, Pulau Lombok juga menjadi magnet bagi wisatawan mancanegara. Data dari BPS tentang jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Bandara Internasional Lombok menurut kebangsaan, menunjukkan tren yang meningkat dari 4.958 wisatawan pada Januari 2024 menjadi 8.122 wisatawan pada Agustus 2024 atau meningkat sebesar 38,96%.

Foto Grafik Jumlah Kunjungan Wisata Mancanegara ke Bandara Internasional Lombok menurut Kebangsaan  Sumber: Diolah dengan Microsoft Excel
Foto Grafik Jumlah Kunjungan Wisata Mancanegara ke Bandara Internasional Lombok menurut Kebangsaan  Sumber: Diolah dengan Microsoft Excel
Dari jumlah kunjungan wisatawan mancanegara tersebut, didominasi oleh wisatawan dari Asia yaitu Malaysia, Singapura, dan Cina, kemudian disusul oleh negara Eropa yaitu Inggris dan Jerman. Berikut lima negara asal wisatawan dengan kunjungan terbanyak di Bandara Internasional Lombok pada Januari - Agustus 2024.

Foto Jumlah Wisatawan Menurut Negara Asal di Bandara Internasional Lombok Sumber: Diolah dengan Canva
Foto Jumlah Wisatawan Menurut Negara Asal di Bandara Internasional Lombok Sumber: Diolah dengan Canva

Pertumbuhan Ekonomi

Dengan adanya tren positif yang menunjukkan peningkatan jumlah kunjungan wisatawan di Pulau Lombok setiap bulan, peluang untuk pengembangan sektor pariwisata di Pulau Lombok semakin terbuka lebar. Hal ini juga berkontribusi pada peningkatan pertumbuhan ekonomi di Pulau Lombok yang dilihat dari Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) di seluruh kabupaten/kota di Pulau Lombok. Selain itu, adanya dampak spillover juga nyata terjadi antardaerah di Pulau Lombok, bahkan daerah lain di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Berikut data jumlah Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Triwulanan Menurut Kabupaten/Kota Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) Triwulan III di Pulau Lombok (dalam miliar rupiah). 

Foto Peta Distribusi PDRB ADHB Pulau Lombok Triwulan III (miliar) Sumber: Diolah dengan QGIS
Foto Peta Distribusi PDRB ADHB Pulau Lombok Triwulan III (miliar) Sumber: Diolah dengan QGIS

Kota Mataram sebagai ibu kota Provinsi Nusa Tenggara Barat, menunjukkan adanya hubungan positif antara tingginya kunjungan wisatawan dengan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut. Lalu, apakah hal ini juga berlaku bagi daerah lain di Pulau Lombok? Apakah sektor pariwisata memberikan kontribusi yang nyata terhadap pertumbuhan ekonomi di kabupaten/kota di Pulau Lombok? Bagaimana daerah satu berpengaruh terhadap daerah lainnya (dampak spillover) di Pulau Lombok?

Pariwisata di Pulau Lombok

Sejalan dengan pertanyaan sebelumnya, kontribusi sektor pariwisata terhadap pertumbuhan ekonomi di Pulau Lombok dapat kita lihat dari beberapa faktor. Meskipun terdapat hubungan positif atau pengaruh yang jelas antara tingginya kunjungan wisatawan dengan pertumbuhan ekonomi yang diukur dari PDRB ADHB di Kota Mataram, ternyata hal ini tidak berlaku bagi kabupaten lain di Pulau Lombok. Pasalnya, terdapat daerah yang kunjungan wisatawannya tinggi, tetapi pertumbuhan ekonominya sedang, yaitu Kabupaten Lombok Barat. Sebaliknya, terdapat juga daerah yang kunjungan wisatawannya sedang, tetapi pertumbuhan ekonominya tinggi, yaitu Kabupaten Lombok Tengah dan Kabupaten Lombok Timur. Maka dari itu, berikut alasan mengapa pariwisata bukan merupakan kontributor utama dalam pertumbuhan ekonomi di Pulau Lombok.

1. Faktor Ekonomi Lain yang Berperan

Meskipun pariwisata memiliki potensi untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, sektor-sektor lain seperti pertanian, industri, dan perdagangan seringkali memberikan kontribusi yang lebih signifikan. Di Pulau Lombok, sektor pertanian, misalnya, masih menjadi tulang punggung ekonomi bagi banyak masyarakat. Produk pertanian lokal seperti padi, jagung, dan sayuran tidak hanya memenuhi kebutuhan lokal tetapi juga berkontribusi pada ekspor. Selain itu, industri kecil dan menengah (IKM) yang berkembang di daerah ini juga menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan pendapatan masyarakat. Oleh karena itu, pertumbuhan ekonomi yang tinggi di beberapa kabupaten dapat lebih dipengaruhi oleh keberhasilan sektor-sektor ini daripada pariwisata.

2. Ketersediaan dan Kualitas Infrastruktur

Infrastruktur yang memadai adalah kunci untuk mendukung pertumbuhan sektor pariwisata. Di beberapa daerah di Pulau Lombok, kualitas jalan, transportasi, dan layanan publik masih kurang optimal. Misalnya, aksesibilitas ke lokasi wisata yang sulit dapat mengurangi jumlah kunjungan wisatawan. Selain itu, kurangnya fasilitas pendukung seperti hotel, restoran, dan pusat informasi wisata dapat menghambat pengalaman wisatawan, yang pada gilirannya dapat mengurangi potensi pendapatan dari sektor ini. Jika infrastruktur tidak ditingkatkan, maka dampak positif pariwisata terhadap pertumbuhan ekonomi akan terbatas.

3. Ketergantungan pada Musim Wisata

Pariwisata sering kali bersifat musiman, dengan puncak kunjungan pada waktu-waktu tertentu, seperti liburan atau musim tertentu. Ketergantungan pada musim wisata ini dapat menyebabkan fluktuasi yang signifikan dalam pendapatan dan lapangan kerja. Misalnya, selama musim sepi, banyak usaha yang bergantung pada pariwisata mengalami penurunan pendapatan yang drastis, yang dapat mengakibatkan pemutusan hubungan kerja dan ketidakstabilan ekonomi. Hal ini menunjukkan bahwa pariwisata tidak dapat diandalkan sebagai sumber pertumbuhan ekonomi yang stabil dan berkelanjutan.

4. Pengelolaan dan Pengembangan Pariwisata yang Belum Baik

Pengelolaan pariwisata yang tidak efektif dapat mengurangi manfaat ekonomi dari sektor ini. Misalnya, jika pengembangan pariwisata tidak memperhatikan pelestarian lingkungan, maka daya tarik wisata dapat menurun seiring dengan kerusakan lingkungan. Selain itu, jika pengembangan pariwisata tidak melibatkan masyarakat lokal, maka keuntungan ekonomi dari pariwisata tidak akan dirasakan oleh penduduk setempat. Hal ini dapat menyebabkan ketidakpuasan dan konflik sosial, yang pada akhirnya dapat menghambat pertumbuhan ekonomi. Oleh karena itu, penting untuk memiliki strategi pengelolaan pariwisata yang berkelanjutan dan inklusif agar dampak positifnya dapat dirasakan secara luas.

Dampak Spillover Daerah Satu terhadap Daerah Lain di Pulau Lombok

Dampak spillover positif dapat terlihat ketika suatu daerah berfungsi sebagai pusat perekonomian, seperti dalam sektor perhotelan, pariwisata, atau lokasi ikonik lainnya. Ketika sebuah daerah menarik banyak wisatawan, daerah di sekitarnya juga dapat merasakan manfaat dari pertumbuhan ekonomi tersebut. Contohnya, Kota Mataram, yang merupakan ibu kota Provinsi Nusa Tenggara Barat, berfungsi sebagai magnet bagi wisatawan berkat kemajuan sarana dan prasarana serta infrastruktur yang memadai. Dengan adanya berbagai hotel, restoran, dan atraksi wisata, Kota Mataram menarik banyak pengunjung yang mungkin juga akan melirik atau mampir ke Kabupaten Lombok Barat yang berdekatan dengannya. Hal ini dapat meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan, pendapatan lokal, menciptakan lapangan kerja, dan mendorong pertumbuhan sektor-sektor lain seperti perdagangan dan jasa di Kabupaten Lombok Barat.

Sementara itu, dampak spillover negatif dapat muncul ketika pertumbuhan yang pesat di satu daerah menyebabkan tekanan pada sumber daya dan infrastruktur di daerah sekitarnya. Misalnya, jika Kota Mataram mengalami lonjakan kunjungan wisatawan yang signifikan, hal ini dapat menyebabkan kemacetan lalu lintas, peningkatan polusi, dan tekanan pada layanan publik seperti air bersih dan sanitasi. Kabupaten Lombok Barat, yang terletak dekat dengan Kota Mataram, mungkin tidak siap untuk menangani lonjakan permintaan ini sehingga dapat mengakibatkan penurunan kualitas hidup bagi penduduk lokal. Selain itu, jika pariwisata di Kota Mataram tidak dikelola dengan baik, dampak negatif seperti kerusakan lingkungan dan pengabaian terhadap budaya lokal dapat merembet ke daerah sekitarnya, bahkan mengurangi daya tarik wisata secara keseluruhan.

Upaya yang Dapat Dilakukan untuk Meningkatkan Kunjungan Wisatawan di Pulau Lombok

Lalu adakah upaya yang dapat dilakukan untuk memaksimalkan sektor pariwisata di Pulau Lombok serta meminimalisasi dampak spillover negatif daerah satu terhadap daerah lain? Upaya meningkatkan kunjungan pariwisata di Pulau Lombok harus mempertimbangkan dampak spillover positif, seperti peningkatan pendapatan masyarakat lokal, dan pengembangan infrastruktur. Selain itu, kolaborasi antara pemerintah, pelaku industri, dan masyarakat setempat sangat penting untuk memastikan bahwa manfaat pariwisata dapat dirasakan secara merata. Berikut beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kunjungan pariwisata di Pulau Lombok yang disingkat 6P.

1. Pemasaran yang Efektif

Dapat dilakukan dengan melakukan promosi yang agresif melalui media sosial, influencer, dan platform digital. 

2. Pengembangan Infrastruktur

Dapat dilakukan dengan pemenuhan akses transportasi, seperti jalan, bandara, dan pelabuhan, untuk memudahkan akses ke berbagai daerah di Pulau Lombok. Membangun fasilitas pendukung seperti hotel, restoran, dan pusat informasi wisata yang berkualitas untuk meningkatkan pengalaman wisatawan juga perlu dilakukan untuk menambah kenyamanan para wisatawan. 

3. Pelibatan Masyarakat Lokal 

Dapat dilakukan dengan mengadakan program pelatihan bagi masyarakat lokal untuk meningkatkan keterampilan dalam industri pariwisata, seperti panduan wisata, kerajinan tangan, dan kuliner lokal. 

4. Penciptaan Kolaborasi Antardaerah

Dapat dilakukan dengan membangun kerjasama dengan daerah lain di sekitar Lombok untuk menciptakan rute wisata yang saling melengkapi sehingga wisatawan dapat menikmati berbagai pengalaman di beberapa lokasi destinasi wisata di Pulau Lombok.

5. Peningkatan Kerjasama Antara Pemangku Kepentingan

Dapat dilakukan dengan melibatkan pemerintah, pelaku industri, dan masyarakat lokal dalam merencanakan dan mengembangkan pariwisata secara terintegrasi. Ini termasuk melibatkan masyarakat dalam pengambilan keputusan dan perencanaan sehingga mereka merasa memiliki dan bertanggung jawab terhadap keberlanjutan pariwisata.

6. Penerapan Diversifikasi Destinasi Wisata

Dapat dilakukan dengan mempromosikan berbagai destinasi wisata di Pulau Lombok, bukan hanya yang populer. Hal ini dilakukan untuk mendistribusikan kunjungan wisatawan secara lebih merata sehingga dapat membantu mengurangi tekanan pada lokasi-lokasi wisata yang sudah ramai.

Kesimpulan

Pulau Lombok memiliki potensi yang besar dalam sektor pariwisata. Meskipun jumlah kunjungan wisatawan tidak memberikan pengaruh yang besar terhadap pertumbuhan ekonomi di Pulau Lombok, kesempatan itu masih terbuka lebar di waktu mendatang. Maka dari itu, perlu adanya kerjasama baik dari warga lokal, pemerintah, maupun kita semua untuk terus mendukung dan mempromosikan atau mengglobalkan Pulau Lombok agar lebih dikenal banyak orang. Mungkin kita memang tidak merasakan dampak kemajuan pariwisata di Pulau Lombok secara langsung, tetapi manfaatnya sangat dirasakan warga sekitar di Pulau Lombok.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun