4. Pengelolaan dan Pengembangan Pariwisata yang Belum Baik
Pengelolaan pariwisata yang tidak efektif dapat mengurangi manfaat ekonomi dari sektor ini. Misalnya, jika pengembangan pariwisata tidak memperhatikan pelestarian lingkungan, maka daya tarik wisata dapat menurun seiring dengan kerusakan lingkungan. Selain itu, jika pengembangan pariwisata tidak melibatkan masyarakat lokal, maka keuntungan ekonomi dari pariwisata tidak akan dirasakan oleh penduduk setempat. Hal ini dapat menyebabkan ketidakpuasan dan konflik sosial, yang pada akhirnya dapat menghambat pertumbuhan ekonomi. Oleh karena itu, penting untuk memiliki strategi pengelolaan pariwisata yang berkelanjutan dan inklusif agar dampak positifnya dapat dirasakan secara luas.
Dampak Spillover Daerah Satu terhadap Daerah Lain di Pulau Lombok
Dampak spillover positif dapat terlihat ketika suatu daerah berfungsi sebagai pusat perekonomian, seperti dalam sektor perhotelan, pariwisata, atau lokasi ikonik lainnya. Ketika sebuah daerah menarik banyak wisatawan, daerah di sekitarnya juga dapat merasakan manfaat dari pertumbuhan ekonomi tersebut. Contohnya, Kota Mataram, yang merupakan ibu kota Provinsi Nusa Tenggara Barat, berfungsi sebagai magnet bagi wisatawan berkat kemajuan sarana dan prasarana serta infrastruktur yang memadai. Dengan adanya berbagai hotel, restoran, dan atraksi wisata, Kota Mataram menarik banyak pengunjung yang mungkin juga akan melirik atau mampir ke Kabupaten Lombok Barat yang berdekatan dengannya. Hal ini dapat meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan, pendapatan lokal, menciptakan lapangan kerja, dan mendorong pertumbuhan sektor-sektor lain seperti perdagangan dan jasa di Kabupaten Lombok Barat.
Sementara itu, dampak spillover negatif dapat muncul ketika pertumbuhan yang pesat di satu daerah menyebabkan tekanan pada sumber daya dan infrastruktur di daerah sekitarnya. Misalnya, jika Kota Mataram mengalami lonjakan kunjungan wisatawan yang signifikan, hal ini dapat menyebabkan kemacetan lalu lintas, peningkatan polusi, dan tekanan pada layanan publik seperti air bersih dan sanitasi. Kabupaten Lombok Barat, yang terletak dekat dengan Kota Mataram, mungkin tidak siap untuk menangani lonjakan permintaan ini sehingga dapat mengakibatkan penurunan kualitas hidup bagi penduduk lokal. Selain itu, jika pariwisata di Kota Mataram tidak dikelola dengan baik, dampak negatif seperti kerusakan lingkungan dan pengabaian terhadap budaya lokal dapat merembet ke daerah sekitarnya, bahkan mengurangi daya tarik wisata secara keseluruhan.
Upaya yang Dapat Dilakukan untuk Meningkatkan Kunjungan Wisatawan di Pulau Lombok
Lalu adakah upaya yang dapat dilakukan untuk memaksimalkan sektor pariwisata di Pulau Lombok serta meminimalisasi dampak spillover negatif daerah satu terhadap daerah lain? Upaya meningkatkan kunjungan pariwisata di Pulau Lombok harus mempertimbangkan dampak spillover positif, seperti peningkatan pendapatan masyarakat lokal, dan pengembangan infrastruktur. Selain itu, kolaborasi antara pemerintah, pelaku industri, dan masyarakat setempat sangat penting untuk memastikan bahwa manfaat pariwisata dapat dirasakan secara merata. Berikut beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kunjungan pariwisata di Pulau Lombok yang disingkat 6P.
1. Pemasaran yang Efektif
Dapat dilakukan dengan melakukan promosi yang agresif melalui media sosial, influencer, dan platform digital.Â
2. Pengembangan Infrastruktur
Dapat dilakukan dengan pemenuhan akses transportasi, seperti jalan, bandara, dan pelabuhan, untuk memudahkan akses ke berbagai daerah di Pulau Lombok. Membangun fasilitas pendukung seperti hotel, restoran, dan pusat informasi wisata yang berkualitas untuk meningkatkan pengalaman wisatawan juga perlu dilakukan untuk menambah kenyamanan para wisatawan.Â