Mohon tunggu...
Mini Praise
Mini Praise Mohon Tunggu... -

A beautiful country in Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Suatu Pagi di Minggu Pahing

8 September 2015   05:04 Diperbarui: 8 September 2015   07:41 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

"Halo, Bulek," sapa Tini.

"Nduk, kamu yang sabar, ya," kata Bulek Parti dari ujung telepon seluler Tini.

"Ada apa, toh, Bulek?" 

"Bapakmu ditemukan di waduk Sempor..... ta-tapi su-sudah ndak ada," ucap Bule Parti terbata-bata.

"Ndak ada, bagaimana, Bulek?"

"Su-sudah me-meninggal, nduk."

Sejenak dunia seperti berputar dalam pikiran Tini, lalu semuanya menjadi redup dan gelap. Tini tidak ingat apa-apa lagi setelah itu, karena saat ia tersadar ia sudah ada di kampung bapaknya dan banyak orang berkerumun di rumah ini. Butuh waktu beberapa menit untuk mengingat kembali apa yang baru saja terjadi. Dan setelah Tini mengingat semuanya, butir-butir bening dari matanya yang lugu meluncur tiada henti. Melihat adiknya yang sangat terguncang, Tono hanya bisa memeluk pasrah adik semata wayangnya.

"Sabar, ya Tin. Bapak sudah tenang sama Ibu di surga. Inikan hari Minggu Pahing hari yang ditunggu Bapak untuk ketemu Ibu. Kita harus kuat," meski berusaha tegar tetap saja airmata pun meleleh dari mata lelaki ini. Mereka pun bertangis-tangisan laksana anak ayam yang berkokok-kokok mencari induknya. Pagi itu desa Kaliputih nampak mendung, gerimis rintik-rintik mewarnai pemakaman Kasno. Langit seolah turut berduka, menemani duka yatim piatu Tono dan Tini di Minggu Pahing yang pilu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun