Waktu itu, entah mengapa aku tampil dengan teks yang sudah kutulis sebelumnya untuk video pidato yang wajib disetor santri ketika liburan semester 1. Judulnya "Sikap Menghadapi Musibah" Berbahasa Arab. Aku maju setelah shalat ashar. Alhamdulillah, aku bisa berusaha lebih baik daripada sebelum-sebelumnya meskipun persiapan tidak terlalu matang.
Bulan ramadhan tahun 1443 H tiba. Di waktu itu ada penampilan pidato para mudabbir dari kelas 2 MA. Angkatan mereka ada 4 kelas, setiap kelas mengutus 2 orang untuk penampilan ini. Penampilan ini dinamakan Fannul Khitobah.
Aku tertarik dan di tahun depan bertekad untuk mengikuti penampilan seperti ini, menguji skill public speaking. Hanya saja, qadarullah di ramadhan 1444 H ketika aku kelas 2 MA tidak diadakan lagi penampilan seperti ini.
Selain itu juga di awal tahun ajaran 2021-2022 ketika aku masih awal-awal menginjak jenjang MA, aku mengikuti kegiatan pembukaan muhadhoroh. Di kegiatan tersebut ada penampilan pidato indonesia, arab, dan inggris dari para mudabbir. Waktu itu, aku juga bertekad tahun depan ingin seperti mereka.
Namun apa dayanya, bila takdir berkata lain. Ketika awal-awal  tahun ajaran 2022-2023 dan duduk di bangku kelas 2 MA aku coba mengajukan diri ke temanku yang merupakan ketua bagian bahasa dari Pengurus OSMA (Organisasi Santri Markaz Al-Ma'tuq). Beliau menerimanya dan aku siap. Ternyata untuk pembukaan muhadhoroh kala itu sudah dipilih oleh asatidzah khidmah/pengabdian. Yang dipilih itu merupakan adik-adik kelasku.
Sudahlah, cukup menerima takdir. Waktu itu aku juga diberi amanah menjadi mudabbir salah satu kelompok muhadhoroh, karena aku kelas 2 MA. Di situlah terbuka kesempatan untuk berbicara depan umum terbuka. Bukan berpidato, tapi mengarahkan santri agar bisa berpidato, mengevaluasi, dan lain-lain. Aku gunakan kesempatan itu sebaik mungkin.
Sejak aku kelas 2 dan 3 MA, ketika ustadz-ustadz mengajar di kelas. Aku juga sudah mulai memperhatikan sebagian di antara mereka yang menurutku sering memberikan nasihat. Aku perhatikan bagaimana cara penyampaian mereka di depan santri-santri di kelas.
Ketika kelas 3 MA, tahun ajaran 2023-2024, momen yang mungkin sangat berharga bagiku tiba. Yaitu menjadi ketua kamar santri kelas 1 MTs. Mereka masih baru, jadi pata ketua kamar kelas 1 MTs atau santri baru harus lebih perhatian terhadap anggotanya dibanding ketua kamar santri lama.
Kesempatan itu juga kumanfaatkan untuk latihan public speaking. Kadang kala aku mengadakan kumpul kamar dan memberikan nasihat untuk mereka. Nasihat dan cara penyampaiannya yang kuperhatikan dari para ustadz di kelas akhirnya aku ikuti kala itu.
Di kelas 3 MA juga, ada ujian praktik khutbah jum'at dan praktik mengajar. Dua ujian tersebut menjadi kesempatan besar bagiku untuk menguji skill public speaking. Alhamdulillah aku bisa menyiapkan kedua ujian tersebut sematang mungkin.
Sejak kelas 2 MA sampai sekarang, mungkin aku merasa terlambat. Karena nampaknya aku melihat beberapa adik kelasku bisa tampil jauh lebih membawa suasana daripada aku. Aku ingin memiliki kesempatan seperti mereka. Namun, dahulunya aku tidak punya perhatian terhadap public speaking.