Mohon tunggu...
Muhammad Rasyad Firdaus
Muhammad Rasyad Firdaus Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Penuntut Ilmu

Senang membaca, menulis, kuliner, dan travelling. Lulusan Madrasah Aliyah Al-Ma'tuq tahun 2024. Kelahiran Madiun 26 Juni 2006. Saat ini sedang berjuang untuk mengharap ridha Allah dan kedua orang tua, juga meraih masa depan dunia dan akhirat yang bahagia dan tenang atas izin Allah

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Antara Aku, Pesantren, dan Public Speaking, Cerita Pribadiku di Pesantren

20 Agustus 2024   08:36 Diperbarui: 20 Agustus 2024   08:53 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hari di mana aku akan tampil muhadhoroh yaumiyyah pun tiba. Hatiku dipenuhi rasa deg-degan karena akan tampil pertama kali pidato di depan seluruh santri. Aku akan tampil setelah shalat maghrib. Sebelum maghrib kusetorkan terlebih dahulu ke kakak kelas pengurus bagian dakwah. Baru setelah maghrib naik ke atas mimbar dan berbicara.

Benar saja, ketika maju kakiku bergetar. Aku tidak bisa mengontrolnya. Gerogi mulai menguasai tubuhku. Namun, aku tetap melanjutkan hingga selesai. Meskipun aku lupa untuk mengucapkan pujian kepada Allah dengan bahasa arab saking geroginya.

Pidato selesai, aku langsung turun dari mimbar dan lanjut melaksanakan shalat sunnah setelah maghrib. Ketika sampai di kamar, langsung salah seorang temanku mengungkapkan bahwa dia tidak paham apa yang kuucapkan. Aku dengarkan saja dan kujadikan evaluasi untuk kedepannya.

Ketika naik ke kelas 2 MTs, di semester 2, tahun 2020 baru muncul keinginan agar bisa berpidato dengan baik dan bagus. Di waktu itu juga beberapa santri termasuk dari angkatanku ada yang dipilih, kemudian diberi dispensasi untuk tidak ikut muhadhoroh hari jum'at. Karena muhadhoroh yaumiyyah akan diisi oleh mereka saja, tidak lagi semua santri.

Langsung muncul dalam hatiku keinginan untuk menjadi seperti mereka. Terlihat enak bagi para santri bila setiap jum'at siang tidak ikut muhadhoroh. Aku juga ingin seperti mereka.

Mulailah ketika aku diberi kesempatan untuk pidato di kelompok muhadhorohku kala itu di jum'at siang, aku berusaha memperbagus pidatoku, mengangkat suara, dan lain sebagainya. Berharap bisa gabung bersama mereka.

Di semester 1 kelas 2 MTs juga aku pernah mendapat kritik dari mudabbirku ketika tampil karena suaraku kecil. Juga ketika sebelum dipilih mereka yang pidatonya bagus untuk muhadhoroh yaumiyyah, aku pernah menyiapkan teks untuk muhadhoroh yaumiyyah. Hanya saja ketika giliran untukku sudah dekat, teks sudah kuhafal, temanku yang mendapat giliran menyuruhku untuk maju pidato. Hanya saja aku malu-malu, belum percaya diri. Akhirnya di waktu itu tidak ada yang maju. Dan ternyata setelah itu muhadhoroh yaumiyyah hanya khusus untuk santri-santri yang dipilih saja.

Qadarullah di masa itu muncul pandemi covid-19. Akhirnya semua santri diarahkan untuk memindahkan tempat belajar ke rumah masing-masing secara online. Kala itu aku melaksanakan kbm online selama kurang lebih setahun sampai kelas 3 semester 2 pertengahan.

Di masa itulah, aku mulai suka melihat video ceramah. Dan dari itu aku juga termotivasi ingin lancar berbicara depan umum seperti mereka. Akhirnya aku suka coba ngomong sendiri entah dengan suara lirih atau dalam hati. Coba-coba untuk pidato dengan bagus, dengan apa-apa yang ada dalam pikiranku.

Langsung ada keinginan dalam diriku untuk mengikuti lomba pidato bila ada. Aku ingin berpidato dengan bagus sebagaimana temanku yang pernah ikut final lomba pidato. Aku juga bertekad ingin mengikuti lomba pidato ketika SABIFEST. Namun, qadarullah belum ada lagi semenjak pandemi sampai sekarang.

Ketika menginjak kelas 1 MA semester 2, datang giliranku untuk muhadhoroh yaumiyyah. Semenjak covid-19 yang muhadhoroh yaumiyyah tidaklah yang terpilih lagi, balik ke semua santri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun