Mohon tunggu...
Muhammad Rasyad Firdaus
Muhammad Rasyad Firdaus Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Penuntut Ilmu

Senang membaca, menulis, kuliner, dan travelling. Lulusan Madrasah Aliyah Al-Ma'tuq tahun 2024. Kelahiran Madiun 26 Juni 2006. Saat ini sedang berjuang untuk mengharap ridha Allah dan kedua orang tua, juga meraih masa depan dunia dan akhirat yang bahagia dan tenang atas izin Allah

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Antara Aku, Pesantren, dan Public Speaking, Cerita Pribadiku di Pesantren

20 Agustus 2024   08:36 Diperbarui: 20 Agustus 2024   08:53 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mungkin awal-awal mengikuti muhadhoroh, aku tidak tahu apa benefitnya. Hingga berjalannya waktu para mudabbirku memberi tahu kalau di muhadhoroh ini kita dilatih untuk mampu berbicara di depan umum. Karena berbicara di depan umum perlu yang namanya latihan. Latihannya di muhadhoroh ini.

Akhirnya sampailah kurang lebih dua atau tiga bulan setelah awal masukku ke pesantren. Kelas 1 MTs dari kelompok kami pun diberi kesempatan untuk maju latihan pidato. Pada jum'at kali itu yang diberi kesempatan untuk tampil adalah seluruh kelas 1 MTs di kelompok kami.

Ketika itu, aku masih berpatokan kepada teks yang kutulis ketika maju kedepan. Wajar, masih di awal-awal. Tapi alhamdulillah ketika maju pertama kali bisa lancar meskipun awal-awal agak gerogi. Para mudabbir di kala itu juga memilih santri kelas 1 yang pidatonya terbaik. Namun, bukan aku yang terpilih.

Minggi depannya aku juga terpilih untuk maju lagi. Hanya saja teksnya beda, dan aku tetap masih menghafal. Aku juga belum ada keinginan untuk bisa maju berbicara di depan umum dengan pembawaan suasana seperti temanku yang pidatonya terbaik.

Sampai suatu saat, masih di semester 1 kelas 1 MTs diadakan perlombaan antar santri dalam pondok yang bernama SABIFEST (lupa kepanjangannya karena semenjak aku kelas 3 MTs sampai menulis cerita ini sudah tidak ada lagi). Banyak cabang lomba yang diadakan. Aku waktu itu memilih story telling. Memang lomba ini juga berkaitan dengan public speaking karena berbicara di depan umum. Hanya saja aku tampil seadanya, hanya menghafalkan teks dan membacakannya saja di depan juri waktu penyisihan. Cuma ngomong saja.

Di event lomba ini ada tiga babak. Yaitu penyisihan, semifinal, dan final. Semua santri yang ikut penyisihan story telling masuk semifinal kecuali aku sendiri. Karena aku sebenarnya belum paham ketika story telling harus ngapain aja.

Temanku yang waktu itu pidatonya terbaik waktu muhadhoroh ikut cabang lomba pidato bahasa indonesia. Dia mengikutinya sampai final. Setiap cabang lomba ada 5 santri yang bisa masuk final setelah penyisihan dan semifinal. Semu cabang lomba final yang merupakan penampilan disaksikan seluruh santri. Baru ketika final ditentukan siapa yang akan juara 1, 2 dan 3. Dan ternyata temanku menjadi 3 besar di lomba itu.

Waktu itu aku masih sama, belum ada keinginan untuk bisa ngomong depan umum sama sekali. Aku hanya bisa ketika latihan saja, dan itu hanya di depan beberapa santri dan mudabbir. Kalau para finalis mereka tampil di depan seluruh santri.

Sebenarnya seluruh santri tidak hanya tampil ketika muhadhoroh setiap jum'at saja. Ada juga yang namanya muhadhoroh yaumiyyah yang mana setiap santri kelas 1 MTs sampai 1 MA semuanya mendapatkan jatah setahun sekali. Muhadhoroh yaumiyyah ini merupakan pidato di masjid di depan seluruh jama'ah. Pastinya seluruh santri menyaksikannya.

Di semester 2 kelas 1 MTs, aku akhirnya mendapatkan giliran untuk muhadhoroh yaumiyyah. Dan waktu itu sudah tidak boleh bagi kelas 1 MTs untuk pidato menggunakan bahasa indonesia. Harus arab atau inggris. Aku pun menulis teksnya dengan bahasa indonesia terlebih dahulu dengan tema berbakti kepada orang tua, baru kemudian diterjemahkan ke bahasa inggris menggunakan bantuan kamus John Echols.

Aku memilih bahasa inggris karena alhamdulillah sejak SD aku sudah belajar bahasa inggris. Adapun  bahasa arab baru belajar di pesantren dan waktu itu baru sedikit mampu berbahasa arab.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun