terompet kereta kembali bersuara
sebagai aba-aba
sesaat lagi kereta akan tiba di satu kota
sebagaimana demikianlah hidup kita
hanya berjarak sejauh satu kota ke satu kota
aku menutup mata
untuk mengingat wajahmu yang tiada beda
dengan rahwana yang tamak dan serakah
kau menguyah kayu-kayu di hutan toba
seperti burung nasar
mengunyah bangkai tak peduli bangkai itu bangkai siapa
tanpa kau hitung nyawa dan jiwa
yang kelak akan ditimpa batu-batu yang murka
terkutukluh hei kau bangsat!
pemilik kepala sepuluh rupa
yang juga serakah pada isteri rama wijaya
tariklah napas terakhirmu s'bab ajalmu akan tiba
sri rama akan melepas anak panah gunawijaya dari busurnya
aku tak mau melihat kau tertawa
saat menjual tanah leluhur kita kepada mereka
para lelaki penjilat bermuka lima
**
Desember 2023
4. batu-batu menangis
hujan turun
kukenakan ulos pemberian ibu
aku teringat cerita seruni yang memeluk dingin lalu menjadi batu
tergantung jauh di atas danau
di bangku kereta dekat jendela
seorang perempuan menangis memeluk kisah sitinurbaya
jiwanya lari ke dalam rimba
meninggalkan lelaki yang tidak akan pernah menjadi suaminya
sebab ia tidak cinta sebab ia tidak suka
apakah lacur namanya jika ia jujur berkata
bahwa ia tidak cinta meski itu dalam suka (?)
apakah ia akan menjadi pendosa
jika ia hendak membuang kisah sitinurbaya dari jendela kereta (?)
batu-batu pun menangis sejadinya
melihat kita mentertawakan air mata perempuan bernama natalia
yang dijodohkan ayahnya
kepada lelaki yang tidak dia suka