“Kamu kerja dimana, Prabu?” tanya ia.
“Di Cahaya Mas.”
“Oh, itukan perusahaan kertas, kan?”
“Iya. Cuma perusahaan itu bukan cuma perusahaan kertas. Dia punya perusahaan asuransi, dan bank juga. Nah, saya kerja dibagian asuransi,” kata Prabu bersamaan dengan disajikannya es teh.
“Apa yang bisa diasuransikan di sana?”
“Kendaraan dan rumah.”
“Oh beda, ya? Kalau perusahaan asuransi lain kan yang diasuransi orang.” potong Sati.
“Ya, betul sekali,” balas Prabu.
Lanjut ia, “Terus, bagaimana sampai orang itu bisa jadi member? Apa semua latar belakang sosial bisa diterima atau kalian survey dulu?”
“Kita survey dulu. Takutnya nilai rumahnya tidak sesuai dengan aturan yang ada. Termasuk juga sudah berkeluarga atau belum, lalu pekerjaan dan gajinya per bulan.”
“Kok disurvey pekerjaan sama gaji segala? Bukannya asal daftar sudah langsung, ya?” tanya Sati.