Mohon tunggu...
Rani Febrina Putri
Rani Febrina Putri Mohon Tunggu... Lainnya - Fresh Graduate, Bachelor of Food Technology | Fiction Enthusiast |

Penyuka fiksi dalam puisi, cerpen, dan novel. Hobi belajar dari buku-buku yang dibaca, orang-orang yang ditemui, lagu-lagu yang didengar, dan tempat-tempat yang dikunjungi.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Resolusi Januari

17 Januari 2024   09:44 Diperbarui: 17 Januari 2024   10:03 229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku hanya tertawa melihat adik perempuanku kesal. Wajahnya memerah menahan emosi. Tetapi aku sengaja merahasiakan ini sampai nanti kami bertemu ibu. Akan kuceritakan sekaligus saja bersama ibu.

Beberapa jam tak terasa karena aku hanyut dalam perasaan legaku setelah pertemuanku dengan ayah semalam. Ibu menjemput kami di stasiun dan keheranan melihat wajahku begitu bahagia dan Raisa yang masih murung, sebab ia gagal bertemu ayah.

"Kenapa cerah sekali wajahmu, Janu?"

"Janu bertemu ayah, Bu, semalam."

"Di mana?"

Aku diam sejenak, menoleh ke Raisa yang masih menekuk wajahnya dalam-dalam.

"Kamu pasti bohong ya."

"Nggak, Bu."

"Terus kamu bertemu ayah di mana dan kapan?" desak ibu padaku sambil tetap fokus menyetir.

"Hehe, Janu bertemu ayah di mimpi, Bu," jawabku santai. Raisa menoleh padaku dan melotot. Bola matanya bisa terlepas jika ia menambah sedikit saja kadar emosinya saat itu.

Ya, resolusiku di bulan Januari ini menjadi kenyataan meskipun di dunia yang tidak nyata, bahkan di alam bawah sadar. Meski begitu, itu tetaplah sebuah definisi resolusi yang terwujud dengan cara paling sederhana dan terealisasi dengan penerimaan paling ikhlas dariku. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun