Berpura-pura setuju dalam rapat atau diskusi, padahal sebenarnya tidak setuju dengan pendapat teman-temannya, tetapi ikut-ikutan mengangguk atau mengatakan, "Ya, saya setuju," agar tidak terlihat berbeda.
Bekerja di bidang yang tidak sesuai dengan minat atau passion karena harus memenuhi nafkah dan kebutuhan keluarga. Atau juga karena tekanan sosial dan tuntutan orang tua sehingga merasa harus memenuhi harapan keluarga, meskipun itu berarti mengesampingkan apa yang benar-benar kamu inginkan.
Bisa juga mengikuti hobi yang tidak diminati, seperti ikut bermain golf karena harus menemani atasan padahal lebih happy bermain futsal. Atau pergi ke tempat nongkrong mahal hingga begadang larut malam hanya demi mengejar gebetan meskipun sebenarnya tidak pernah merasa nyaman menikmati aktivitas tersebut.
Ketidakautentikan seperti ini sering kali terjadi ketika kita merasa harus menyesuaikan diri dengan harapan sosial, tetapi dalam jangka panjang dapat menyebabkan kelelahan emosional dan kehilangan diri sejati kita.
Mengorbankan kebahagiaan untuk memenuhi harapan orang lain mungkin memberikan kebahagiaan jangka pendek, tetapi dalam jangka panjang bisa berdampak negatif pada kesehatan mental dan rasa puas terhadap hidup. Ingatlah bahwa menjadi autentik adalah salah satu kunci untuk merasa utuh dan terpenuhi sebagai individu.
Bagaimana untuk Menjadi Autentik
Menjadi autentik adalah hal yang sulit untuk kita tampilkan ketika kita tidak dapat mengontrol diri kita. Di mana pikiran kita terus dipenuhi dengan sudut pandang dan ide-ide yang bukan milik kita yang terus menumpuk, dikarenakan berbagai informasi yang kita serap melalui media sosial dan juga interaksi dengan orang lain.Â
Autentik bukan berarti menolak kritik atau masukan, melainkan mampu memilah mana yang relevan tanpa kehilangan identitas diri. Berikut langkah-langkah menjadi dirimu yang autentik.
1. Kenali Diri Sendiri
Agar bisa menjadi individu yang autentik tanpa dipengaruhi oleh pendapat orang lain, kamu harus bisa mengobservasi dan mengenali dirimu yang sebenarnya. Luangkan waktu buat refleksi dan tanyakan ke diri sendiri.
Apa yang kamu sukai? Apa yang membuatmu merasa bahagia, marah dan sedih? Apa yang tidak kamu sukai dan mengapa? Catat dan tulis lima jawaban teratas. Ini akan membantumu paham akan nilai, prinsip dan keunikan dirimu.