Ada beberapa faktor yang mendorong munculnya phubbing. Yang pertama adalah masalah ketergantungan gadget. Terutama untuk anak kecil yang masih SD atau bahkan TK yang sudah diberikan perangkat handphone walau sekedar untuk main game atau nonton YouTube. Ketika masih kecil mereka bisa terkena efek phubbing, dan yang di khawatirkan efek jangka panjangnya ketika sudah dewasa akan semakin sulit dikontrol karena telah menjadi kebiasaan sejak kecil.
Faktor yang kedua adalah dorongan untuk saling terkoneksi dengan orang-orang melalui gadget secara online. Apalagi bila aktif di banyak sosial media yang mau nggak mau harus selalu updated status dan konten, berinteraksi dengan follower, cek setiap ada notifikasi yang masuk dan juga kadang kepo dengan status follower kita.
Dan faktor ketiga adalah terkena sindrom FOMO atau Fear Of Missing Out yaitu sindrom dimana orang merasa tidak nyaman hingga cemas jika ketinggalan berita atau tidak update dengan perkembangan terkini.
Kemudian faktor yang keempat adalah kecanduan handphone, entah itu kecanduan media sosialnya, kecanduan Tiktok, nonton Youtube atau bisa juga kecanduan main game. Pokoknya yang serba candu-candu ini itu akan menjadi faktor pendorong seseorang terkena phubbing.
Dampak yang Ditimbulkan Phubbing
Phubbing dapat menimbulkan dampak yang signifikan baik dalam hubungan dan interaksi antar individu bahkan di lingkungan keluarga. Beberapa dampaknya antara lain adalah sebagai berikut.
1. Memperburuk dan Menghancurkan sebuah HubunganÂ
Kalau sudah terjangkit phubbing apalagi saat sedang menjalani hubungan dengan seseorang misalkan hubungan dengan pacar, teman dekat atau antar keluarga. Bisa jadi phubbing menjadi perusak dan sumber keretakan hubungan antar individu yang terlibat dalam hubungan tersebut.Â
Karena phubbing ini membuat orang yang sedang berbicara dengan kita akan merasa diacuhkan, diabaikan, diremehkan dan merasa tidak dihargai seakan-akan tidak ada respect pada orang yang mengajak kita bicara.
2. Kurangnya Sosialisasi dan Keterlibatan Sosial
Saat ini keterlibatan sosial seperti gotong-royong sudah mulai hilang, ronda dan kerja bakti sudah mulai jarang. Atau saat diundang ke acara pertemuan untuk kumpul bersama sering absent dengan berbagai alasan karena lebih memprioritaskan ponsel kita. Bahkan ada istilah kalau handphone lebih mendekatkan yang jauh bahkan tidak nyata dan menjauhkan yang dekat di depan mata. Â