Mohon tunggu...
Wiselovehope aka Poetvocator
Wiselovehope aka Poetvocator Mohon Tunggu... Novelis - Desainer Komvis dan Penulis Lepas. Unik, orisinal, menulis dari hati.

aka Julianti D. ~ Instagram: @wiselovehope Https://linktr.ee/wiselovehope Https://pimedia.id/wiselovehope Email: wiselovehope@gmail.com Akun Opinia: Julianti Dewi (Wiselovehope) Akun Tiktok: juliantiwiselovehope Akun X:@wiselovehope Akun Threads: @wiselovehope

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Cinta Terakhir Sang Bangsawan (Novel Romansa Thriller Apocalypse Episode 94)

9 Mei 2023   15:19 Diperbarui: 9 Mei 2023   15:45 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

***

Lady Rosemary tak banyak lagi bicara dengan Kenneth setelah malam panjang yang melelahkan itu. Listrik main mansion belum juga kembali dinyalakan. Ia merasa kesal sendiri, apalagi harus sarapan di pantry dalam kesendirian.

Di mana gerangan semua orang? Anak-anak, Orion, Maharani? Semoga mereka hanya ketiduran dan tak coba-coba melakukan hal yang aneh! Rose belum dapat bernapas lega sebelum semua masalah selesai, "Huh, sayangnya aku tak dapat berbagi masalah ini kepada keluargaku sendiri! Yang bisa membantuku sekarang hanya Kenneth!"

Sang kepala pelayan Henry Westwood datang mendekat dan membungkuk hormat, "Maaf mengganggu, Lady Rose, saya datang untuk melapor. Listrik di kompleks kemungkinan akan menyala normal kembali nanti siang, demikian informasi dari dokter Vanderfield di Lab Barn. Sayangnya, persediaan bahan bakar kita menipis. Kita perlu segera membentuk tim pencari."

Lady Rose spontan berdiri. "Semudah itu kita keluar dari sini dalam keadaan seperti ini? Memuakkan! Namun baiklah, kita coba nanti! Sehabis sarapan, aku masih ingin beristirahat sebentar! Henry, tolong bantu aku, awasi kegiatan harian kamp tamu kita! Makan pagi dan sebagainya. Beri mereka jatah logistik secukupnya, ingat, tidak usah terlalu boros!"

"Kamp tamu kita, rombongan Reverend Edward Bennet? Oh, tentu saja! Saya mohon diri!"

Mentari beranjak semakin tinggi di langit cerah kompleks Chestertown. Sesosok tubuh berlumuran tanah, tak terpantau apapun dan siapapun, tetiba menyembul dari tanah berumput perbatasan antara kamp Edward Bennet dan kompleks utama Delucas. Selama beberapa jam ia bersusah payah menggali 'jalan' dengan tangannya sendiri. Bagaikan seekor tikus tanah, ia berhasil mencakar jalan keluar tanpa diketahui siapa-siapa.

Sekarang, bagaimana menyampaikan ini kepada Orion Brighton sebelum aku...

Beberapa pegawai peternakan atau perkebunan tampak mendekat, dari kejauhan sosok misterius itu tahu jika ia diam saja, mereka akan memergokinya.

Tidak, aku tak dapat menitipkan ini kepada mereka! Mereka pasti akan menyampaikan kepada 'istrinya', Rosemary Delucas!

Memaksa dirinya yang sekarat, ia berjalan terseok-seok menuju kumpulan bangunan tertepi yang menurutnya jauh lebih aman. Masuk ke sebuah tempat serupa gudang gelap yang penuh dengan kendaraan terparkir, ditutupnya pintu rapat-rapat.

Bersembunyi dulu, beristirahat sejenak, pulihkan tenaga dulu, lalu pikirkan langkah selanjutnya...

Ia belum sadar, dalam beberapa saat lagi, pintu rahasia di ujung ruangan lainnya akan segera terbuka! 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun