"Astaga! Kalian datang untuk kami!" Grace menengadah dan tangisnya kembali meledak, "Maafkan kami, Papa Orion! Kami tak bisa berpikir panjang, sungguh sangat ceroboh! Kami sangat takut!"
Leon yang biasanya membandel kali ini turut meneteskan air mata, tubuhnya gemetaran menahan emosi.
Ternyata Orion, Rani dan Lady Magdalene dari kejauhan telah melihat apa yang terjadi. Berboncengan bertiga dari mansion Brighton, mereka berhasil menemukan kedua remaja Delucas namun tak langsung mendekat. Orion sadar kedua anak itu 'perlu diberi sedikit pelajaran' agar lain kali lebih berhati-hati!
Tak lama, kelimanya berkumpul kembali dan saling berpelukan melepaskan semua kelegaan sekaligus rasa penyesalan.
"Kalian baik-baik saja? Maaf lama menunggu, kami sempat mengalami beberapa kesulitan di kota dan di mansion Brighton!" ungkap Rani lega.
"Syukurlah kalian tak apa-apa! Kalian tak bersalah, Ini semua gara-gara kelengahanku!" Mag juga menangis haru, merasa gagal dalam mengawasi.
"Tidak, Ma'am! Anda tak bersalah! Kami yang nakal, sudah berani pergi diam-diam dari mansion Brighton! Kami sungguh bodoh dan kurang sabaran! Kumohon, Papa Orion, jangan laporkan perbuatan kami kepada mama, ya!" Leon memohon, sungguh tak ingin lagi mengalami kejadian seperti tadi, "We'll never repeat that again, we promise!"
"Sudahlah, kuperiksa dulu sepeda motormu, Leon, semoga bisa jalan lagi..." Orion tak ingin mereka berlama-lama di sana, "Si kakek malang ini memang sudah 'dibersihkan', tetapi kita tak tahu apakah 'rekan-rekannya' akan menyusul kita atau tidak. Sekitar mansion Brighton sudah tak lagi aman!"
"Ya, nyaris dikuasai para makhluk mengerikan itu! Sayang sekali..." Mag merinding mengingat pengalaman pertamanya.
"Sudahlah, Ma. Nanti kita bisa kembali untuk membersihkan semuanya, jangan khawatir, semua pintu gerbang terkunci, mereka takkan bisa masuk ke dalam!" Orion berdiri sambil menggelengkan kepala. Ternyata sepeda motor sport Leon belum dapat diperbaiki. "Leon, Grace, kita tuntun saja motormu ini kembali ke pintu rahasia, hanya sekitar sepuluh menit perjalanan dari sini, bukan? Jangan khawatir, aku, mama dan Rani mendampingi kalian!"
Orion menjemput sepeda motornya sendiri, lalu kembali ke rombongan. Berlima mereka berjalan perlahan-lahan, sesekali menoleh untuk memastikan aman dari 'susulan' para zombie.