Mohon tunggu...
Wiselovehope aka Poetvocator
Wiselovehope aka Poetvocator Mohon Tunggu... Novelis - Desainer Komvis dan Penulis Lepas. Unik, orisinal, menulis dari hati.

aka Julianti D. ~ Instagram: @wiselovehope Https://linktr.ee/wiselovehope Https://pimedia.id/wiselovehope Email: wiselovehope@gmail.com Akun Opinia: Julianti Dewi (Wiselovehope) Akun Tiktok: juliantiwiselovehope Akun X:@wiselovehope Akun Threads: @wiselovehope

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Cinta Terakhir Sang Bangsawan (Novel Romansa Thriller Apocalypse (Episode 91)

8 Mei 2023   09:50 Diperbarui: 8 Mei 2023   10:03 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Astaga. Ini dia momen yang kutunggu-tunggu! Secepatnya aku akan masuk ke kompleks dan bersembunyi di manapun hingga aku berhasil... menyampaikan... ini... Orion Brighton, semoga Tuhan mengampuniku karena kurang mengasihi dan gagal menjaga nyawaku sendiri. Akan tetapi demi dirimu dan Maharani, aku rela...

Mendekat untuk melihat, kini sosok terinfeksi itu bisa mendengar dari jarak tak seberapa jauh, tepatnya dari kamp Edward Bennet, para tamu 'pencari suaka' mengeluhkan padamnya lampu. Terpaksa kembali menyalakan senter, lampu minyak dan lentera berbaterai isi ulang yang entah akan bertahan sampai kapan.

"Astaga, baru saja berhasil keluar dari kota mati, sekarang di sini gelap lagi!"

"Semoga aman! Rev. Edward Bennet telah menjamin kita bahwa kompleks Delucas memiliki segalanya!"

"Berharap saja tak ada zombie di dalam sini..."

Sosok misterius terinfeksi itu hanya bisa mendengarkan semua percakapan itu dalam diam, Sayangnya, kalian salah besar! Aku sewaktu-waktu akan berubah dan bisa saja mencelakai kalian maupun penghuni asli Delucas. Semoga saja tidak, aku bisa bertahan hingga misiku selesai. Orion, tunggulah aku.

***

"Orion, maafkan aku, aku tak tahu harus berbuat apa, ini semua mengerikan sekali! Aku berdosa besar telah membunuh seseorang yang tak kukenal...."

"Ssh... Rani, it's not your fault, everything will be alright. Kau tak bersalah. Ia memang sudah tiada jauh sebelum kau melakukan itu. Kau sudah berbuat hal yang benar. Membebaskan satu zombie dari penderitaannya adalah hal yang benar."

Di atas sepeda motor dalam perjalanan menuju ke gereja, Orion tak sedetik pun melepaskan tangan kirinya dari kedua tangan Rani yang melingkari pinggangnya. Istrinya sedari tadi masih menangis, air mata nyaris membasahi seluruh maskernya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun