"O-o-okay! I'll hold you!"
Sebelumnya Rani belum pernah memeluk pinggang Orion. Tubuh kekasihnya langsing berisi. Malu-malu Rani mengakui dalam hati, ia risih namun merasa sensasi berbeda saat dadanya menempel erat di punggung pemuda itu.
Orion sendiri tersipu-sipu waktu merasakan hangat tubuh Rani melingkari dirinya. Rasanya tak ingin memacu motornya cepat-cepat, bertahan dalam posisi 'menyenangkan' ini selama mungkin!
"Ini seperti film Evernesia saat sepasang kekasih pertama kali hendak berkencan, makan malam lalu menonton di bioskop!" Rani berbisik di dekat telinga Orion.
"Oh ya? Aku selama tinggal di Everlondon juga mencoba beberapa kali berkencan dengan gadis-gadis!"
"Uh, Orion, kau tahu saja cara membuatku cemburu!"
"Hahahahaha! Tidak, semua berakhir dalam kegagalan. Evereuropean girls are different! Sekarang aku jauh lebih suka kepada gadis Everasia sepertimu, walau 'syarat' untuk bisa bersamamu sangat berat!"
"Uh, ya. Just like I said. Kakek nenekku takkan suka jika aku berani pacaran bebas, apalagi dimiliki di luar nikah!"
"You'll see soon!"
Orion dan Rani tiba di perbatasan perbukitan dan bagian utama Chestertown. Sepi dan temaram. Sepertinya jalan raya itu telah diblokir. Beberapa pagar kawat berduri besar melingkar-lingkar pada batang pohon serta pagar-pagar besi tinggi diletakkan melintang di jalan masuk. Chestertown  telah melakukan lockdown lokal!
Sepeda motor Orion tak menuju ke sana. Â Berbelok ke suatu area pemukiman, keduanya tiba di sebuah rumah besar berpagar klasik ganda mirip kediaman Delucas.