Heran, kok dua mustika kembar wanita yang bulat dan empuk itu bisa begitu menarik perhatian mayoritas laki-laki, baik bayi maupun dewasa. Kecil atau besar, ujungnya yang sungguh nakal menggoda berwarna pink, cokelat atau hitam, sama-sama berhasil menghipnotis semua pria pada umumnya. Tapi sungguh, walau enak bagi si pria, wanita juga harus merasakan yang sama.
"Rey ??" Joy merasakan ada sesuatu di dadanya. "Lho, handukku. Aww, lepas." ia mendekap tubuh, malah kepala Rey-lah yang ada di pelukannya.
"Kejutan tengah malam ^_^." ucap Rey sambil terus mencium, menjilat, meremas semua yang tadi tertutup handuk itu.
Joy merasa geli, kesal, kaget, tapi begitu tak sanggup menyingkirkan suaminya dari situ. Rey memberikannya kenikmatan duniawi tertinggi dengan lidah dan giginya, membuat Joy serasa naik roller coaster dan ingin berteriak.
"Rey, idih, aku geli ah. Mau jerit kayak di film JAV boleh?"
"Jerit saja, kita di hutan ini.." Rey sedikit menggodanya, "Tapi film JAV terlalu dibuat-buat," bisiknya sambil tangannya turun ke bawah, ke antara paha mulus Joy. " Jadi, kita ciuman saja," bibir lembut Rey membungkam bibir Joy, sementara tangannya semakin liar saja mengusik kolam rahasia di bawah sana.
"Rey nakal, nakal, nakal." rutuk Joy. Tapi ia malah balas melepas handuk kecil di pinggang Rey sambil meremas 'pedang rahasia' sang pangeran di bawah sana yang memang sudah terhunus siap dihujamkan.
"Joy juga liar, dasar cewek Amazon. Hahaha." Rey tiba-tiba berbalik, menjadikan Joy duduk di pangkuannya. Kini mereka sudah tak memakai apa-apa lagi, dan Joy sudah betul-betul pasrah saat pedang Rey masuk ke sana, mereka bagai sepasang magnet kutub utara dan selatan yang begitu sulit dilepaskan bila sudah menyatu.
Lengket, tersetrum, dan juga begitu indahnya bagaikan mimpi terliar.
Keduanya selesai entah pukul berapa, yang jelas suami-istri pengantin baru itu terjaga saat mentari sudah tinggi di ufuk timur.
"Rey, aduh, kita lama-lama kebobolan nih." Joy pura-pura ngambek, buru-buru menutup tubuhnya.