Mohon tunggu...
Ramdhani Nur
Ramdhani Nur Mohon Tunggu... karyawan swasta -

lebih sering termenung daripada menulis...

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Pencuri Kupu-Kupu

7 Juli 2012   09:49 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:12 287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13416536181583370974

“Si Fahmi tak juga tampak sampai lepas jam sembilan, tak ada kabar sama sekali.”

“Astaghfirullahaldziim ….”

Gumaman yang sama hampir pula terlontar dari bibir Azizah. Mendadak langkahnya berhenti. Badannya hampir teriring menuju ruang tengah. Tapi tertahan, karena lunglai telah menghuyungkan tubuhnya merapat ke dinding. Ada sesak yang tiba-tiba mendera dadanya. Tapi entah untuk menunjukkan rasa apa, dia hanya meyakini Fahmi telah melakukan hal yang salah. Dia ingkar. Dia lebih memilih menjadi kupu-kupu yang bebas.

****
khitbah=lamaran

Cirebon, 10 Februari 2012
Sumber Gambar diambil dari Baluran and Me
Sebuah cerpen lama, mencoba kembali menjadi abegeh :D

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun