Mohon tunggu...
Ramadhani Nur Sarjito
Ramadhani Nur Sarjito Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Nama : Ramadhani Nur Sarjito; NIM : 41521010097; Jurusan : Teknik Informatika; Kampus : Universitas Mercu Buana; Mata Kuliah : Pendidikan Anti Korupsi dan Etik UMB; Dosen : Prof Dr Apollo, M.Si.Ak.;

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Memahami Komunikasi dengan Pendekatan Semiotika

2 April 2023   23:43 Diperbarui: 3 April 2023   15:14 342
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Simbol adalah suatu jenis tanda yang bersifat arbitrari dan konvensional sesuai dengan kesepakatan atau konvensi dari sekelompok orang atau masyarakat. Tanda-tanda yang digunakan dalam bahasa umumnya merupakan simbol-simbol. Beberapa rambu lalu lintas juga memiliki sifat simbolik. Contohnya adalah rambu lalu lintas yang sangat sederhana ini.

Dengan demikian menurut Peirce, sebuah tanda atau representamen memiliki relasi langsung dalam bentuk triadik dengan interpretan dan objeknya. Proses semiosis merupakan proses penggabungan antara representamen dengan objek yang disebut interpretan. Peirce menyebut proses ini sebagai signifikasi.

Ferdinand De Saussure

Ferdinand de Saussure adalah salah satu tokoh penting dalam pengembangan semiotika yang fokus pada bahasa, selain Charles S Peirce. Pendekatan semiotika terus berkembang hingga saat ini dan sangat dipengaruhi oleh kontribusi dari kedua tokoh tersebut.

John Lyons memuji bahwa Ferdinand de Saussure sebagai tokoh besar yang layak disebut sebagai pendiri linguistik modern. Saussure dikenal karena teorinya tentang tanda yang banyak dibahas dan dibicarakan oleh banyak orang.

Walaupun tidak pernah menerbitkan karya dalam bentuk buku, catatan-catatan Saussure dikumpulkan oleh murid-muridnya dan dibuat menjadi sebuah kerangka. Saussure lahir di Jenewa pada tahun 1857, dan hidup pada masa yang sama dengan Sigmund Freud dan Emile Durkheim.

Saussure tidak hanya dikenal sebagai seorang ahli bahasa, tetapi juga seorang ahli bahasa Indo-Eropa dan Sanskerta yang menjadi sumber inspirasi intelektual dalam bidang ilmu sosial dan humaniora. Pandangan Saussure tentang tanda sangat berbeda dengan pandangan para ahli linguistik pada zamannya. Saussure justru menentang pemahaman historis tentang bahasa yang berkembang pada abad ke-19.

Pada masa itu, studi bahasa hanya memusatkan perhatiannya pada perilaku bahasa yang terlihat (Parole). Penelitian itu mengikuti perkembangan kata dan ekspresi sepanjang sejarah, dengan mencari faktor-faktor seperti geografi, migrasi manusia, dan faktor lain yang mempengaruhi perilaku bahasa manusia.

Roland Barthes

Roland Barthes (1915-1980) adalah seorang ahli semiotika yang terkenal dalam kancah penelitian semiotika. Dia memperluas kajian strukturalisme ke semiotika teks dan dikaitkan dengan konsep konotasi dan denotasi sebagai kunci analisis. Barthes menggunakan konsep versi sederhana dalam membahas model "tanda-tanda glossematic". Namanya selalu disebutkan dalam studi semiotika.

Barthes mengartikan "tanda" (Sign) sebagai sebuah sistem yang terdiri dari tiga unsur, yaitu ekspresi (signifier), content (signified), dan hubungan antara keduanya (relationship). Ia tidak memperhatikan bentuk dan substansi dari tanda tersebut. Barthes juga menjelaskan bahwa sebuah sistem tanda dasar (primary sign system) dapat menjadi bagian dari sebuah sistem tanda yang lebih kompleks dan memiliki makna yang berbeda dari yang semula.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun