Penulis memahami rasa benci (hate) adalah salah satu sifat dasar manusia. Namun jadi masalah bila berkembang menjadi suatu sikap yang dipupuk berketerusan, terfokus dalam fikiran, dan menjadi tolok ukur dalam memandang semua persoalan.
Pada akhirnya yang terjadi adalah hilangnya sikap dan kemampuan nalaristik. Semua hal positif pun dapat menjadi negatif dalam pandangan si pelaku.
Sekarang mari kita urai penyebab dari perilaku kebencian. Perilaku ini tidak serta merta diduga karenaafaktor genetis. Pendidikan dalam keluarga dan pergaulan sosial berpengaruh pada sikap dan mental terkait psikologi yang bersangkutan.
Psikolog humanistik carl rogers berkeyakinan bahwa emosi negatif berasal dari kurangnya penghargaan positif dalam kehidupan individu,khususnya yang diberikan oleh orang tua selama masa kanak-kanak. (Wiki)
Abraham maslow(1968) juga memperlihatkan bahwa berbagai ketakutan keraguan kita mengenai diri sendiri berakar dari ketidak matangan dan kebencian.ia berfokus pada berbagai kebutuhan akan keamanan yang tidak terpenuhi sebagai penyebab terjadinya orang dewasa yang neurotik. Seperti rogers maslow bersikeras berpendapat bahwa kejahatan dan kebencian bukan lah sisi mendasar dari kepribadian seseorang melainkan merupakan akibat dari defisiensi lingkungan. (Sumber:Belajarpsicology)
Terkait lingkungan, ilmuwan tersebut menjelaskan teori berdasarkan kehidupan sosial di masa dia hidup. Secara umum teori ini benar dan tidak ada yang membantahnya.
Penulis punya berpendapat lain bahwa ada gejala perilaku sosial baru dijaman kemajuan dunia teknologi seperti jaman sekarang semisal: penyebaran informasi hoaks dan hatespeech yang dilakukan lalu diterima person lain secara kontiniu dan tidak mampu disaring akibat kurangnya informasi atau kecerdasan.
Bila terus berulang maka dampaknya adalah pelaku dan penerima akan berubah sikap dan paradigma yang dimiliki sehingga terjebak pada sikap 'kebencian akut'.
Misalnya kebencian pada simbol 'iluminati'. Ketika Ridwan Kamil merancang masjid dengan segitiga dan bundaran, haters langsung mengaitkan beliau dengan jaringan iluminati dan yahudi.
Walaupun bisa saja diyakini secara teori dan fakta, namun terkadang hal2 yang tidak bersangkut paut akhirnya dikait2kan. Ini dapat menambah rasa permusuhan akibat kebencian pada lawan politik dan kelompok yang berbeda.
Contoh lainnya adalah ketika Anies Baswedan memberi izin Monas terbuka untuk kegiatan ibadah dan Anies menggelar takbiran keliling. Haters menghajar dengan tuduhan Anies sedang mempolitisasi agama dan hanya berpihak pada 1 kelompok saja.