Menurut Sedarmayanti (dalam Suwondo & Sutanto, 2015) mengatakan bahwa kinerja adalah merupakan hasil kerja karyawan yakni sebuah proses manajemen atau suatu organisasi secara kese-luruhan yang hasil kerjanya tersebut harus dapat di-tunjukkan buktinya secara konkrit dan dapat diukur. Menurut Bangun (dalam Suwondo & Sutanto, 2015) mengatakan kinerja adalah hasil pekerjaan yang dicapai seseorang berdasarkan persyaratan-persyaratan pekerjaan, persyaratan biasa disebut dengan standar kerja, yaitu tingkat yang diharapkan suatu pekerjaan tertentu untuk dapat diselesaikan dan diperbandingan atas tujuan atau target yang ingin dicapai.
Menurut Hasibuan (dalam Paputungan, 2013) menyatakan kinerja merupakan perwujudan kerja yang dilakukan oleh karyawan yang biasanya dipakai sebagai dasar penilaian terhadap karyawan atau organisasi. Kinerja yang baik merupakan langkah untuk tercapainya tujuan organisasi. Sehingga perlu diupayakan usaha untuk meningkatkan kinerja. Tetapi hal ini tidak mudah sebab banyak faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya kinerja seseorang. Menurut Simamora (dalam Paputungan, 2013) menyatakan kinerja mengacu kepada kadar pencapaian tugas-tugas yang membentuk sebuah pekerjaan karyawan. Kinerja merefleksikan seberapa baik karyawan memenuhi persyaratan sebuah pekerjaan. Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â
2.2.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi Kerja
Lina (2014) mengemukakan beberapa faktor yang dapat kinerja seseorang:
1. Motivasi
Dalam hubungannya dengan kinerja organisasi, semakin besar motivasi kerja karyawan semakin tinggi kinerjanya. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa motivasi kerja adalah faktor yang sangat penting dalam peningkatan kinerja.
2. Kepuasan kerja
Kepuasan kerja merupakan faktor yang diyakini dapat mendorong dan mempengaruhi semangat kerja seseorang agar seseorang dapat bekerja dengan baik dan secara langsung akan memengaruhi kinerja seseorang.
3. Stres
Stres kerja yang dialami oleh seseorang tentunya akan merugikan organisasi yangbersangkutan karena kinerja yang dihasilkan akan menurun, tingkat absensi tinggi dan turnover yang tinggi.
4. Kondisi Fisik Pekerjaan
Kondisi fisik tempat kerja yang aman dan sehat diperlukan oleh setiap pegawai. Kondisi kerja yang demikianlah seseorang dapat bekerja secara tenang, sehingga hasil kerjanya pun dapat diharapkan memenuhi standart yang telah ditetapkan.Â
5. Sistem Kompensasi
Pemberian kompensasi dalam suatu organisasi harus diatur sedemikian rupa sehingga merupakan sistem yang baik dalam organisasi. Dengan sistem kompensasi yang baik akan mendorong perilaku-perilaku atau kinerja seseorang sesuai yang diinginkan organisasi.
6.Desain Pekerjaan
Ada banyak upaya diarahkan untuk konsep dan mengukur struktur desain pekerjaan. Hal tersebut diketahui jika pekerjaan dirancang dengan baik, kepuasan kerja dan kualitas kinerja akan meningkat.
Jen (2002) mengungkapkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja antara lain: