Mohon tunggu...
Andri Mastiyanto
Andri Mastiyanto Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Penyuluh Kesehatan

Kompasianer Of the Year 2022, 105 x Prestasi Digital Competition (70 writing competition, 25 Instagram Competition, 9 Twitter Competition, 1 Short Video Competition), Blogger terpilih Writingthon 2020, Best Story Telling Danone Blogger Academy 2, Best Member Backpacker Jakarta 2014, ASN, Email : mastiyan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Harapan Badak Sumatera, Sirine Punahnya Satwa Endemik Indonesia

4 Januari 2025   20:15 Diperbarui: 5 Januari 2025   20:15 261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Badak Sumatera di Taman Nasional Way Kambas (Sumber: Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan)

Harapan saat ini telah berusia 17 tahun, dirinya menjadi badak terbesar di SRS TNWK. Badak yang pulang kampong ini memiliki bobot mencapai 810 kg dengan kondisi sehat dan kuat.

Bila kita bicara tentang Badak, dua NGO yang peduli keanekaragaman hayati yakni National Geographic dan Yayasan Kehati amat concern dengan salah satu mamalia besar di Indonesia yang dapat dikatakan terancam punah. 

Di Indonesia hanya terdapat dua spesies badak yaitu badak sumatera (Dicerorhinus sumatrensis) dan badak jawa (Rhinoceros sondaicus). Badak sumatera seperti Harapan, juga dikenal sebagai badak Asia berambut bercula dua (Dicerorhinus sumatrensis). 

Harapan si Badak Sumatera yang memiliki bulu I Sumber Foto : Rahmadi Rahmad/Mongabay Indonesia 
Harapan si Badak Sumatera yang memiliki bulu I Sumber Foto : Rahmadi Rahmad/Mongabay Indonesia 

Satwa bercula dua dengan kulit yang tebal berbulu ini merupakan spesies langka dari famili Rhinocerotidae, dan kerabat dari Harapan ini termasuk salah satu dari lima spesies badak yang masih dapat kita lihat sampai saat ini, tapi entah esok.

Ternyata badak Sumatera ini teridentifikasi sebagai badak terkecil. Tingginya hanya 112-145 cm sampai pundak, dengan panjang tubuh dan kepala 2,36-3,18 m, serta panjang ekornya 35–70 cm.

Beratnya berkisar antara 500 sampai 1.000 kg, dengan rata-rata 700–800 kg, meskipun ada suatu catatan mengenai seekor spesimen dengan berat 2.000 kg.

Sebagaimana spesies badak Afrika, si badak sumatera ini juga memiliki dua cula; yang lebih besar adalah cula pada hidung, biasanya berukuran 15–25 cm.

Saat saya membaca dari data dari International Rhino Foundation estimasi populasi dan status badak Sumatera di tahun 2024 hanya di kisaran: 34-47 ekor, sehingga satwa ini ditetapkan sebagai Satwa Sangat Terancam Punah.

Asian Rhino Specialist Group (AsRSG) telah melaporkan bahwa terdapat mencapai 4 (empat) populasi terisolasi dan sebanyak 10 subpopulasi badak Sumatera yang tersisa di Indonesia, sungguh menyedihkan.

Yang membuat ku juga sedih, diperkirakan hanya tinggal satu dari populasi liar saja yang berada di Gunung Leuser, yang diyakini memiliki cukup banyak badak untuk bertahan hidup.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun