Mohon tunggu...
Andri Mastiyanto
Andri Mastiyanto Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Penyuluh Kesehatan

Kompasianer Of the Year 2022, 105 x Prestasi Digital Competition (70 writing competition, 25 Instagram Competition, 9 Twitter Competition, 1 Short Video Competition), Blogger terpilih Writingthon 2020, Best Story Telling Danone Blogger Academy 2, Best Member Backpacker Jakarta 2014, ASN, Email : mastiyan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Prabowo Borong Weapons Truck (F-15 EX), Ada Apa Gerangan, 2024?

27 Agustus 2023   06:25 Diperbarui: 27 Agustus 2023   07:03 706
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kemenhan RI dan pihak Boeing serta militer AS dengan background F-15 EX I Sumber Foto : Kemenhan RI

Apa sih yang membuat Indonesia harus memilih truk perang terbang ini ? tentu ada alasannya dan kita pecinta dirgantara hanya bisa menerka saja.

Bisa saja karena (1) pemenuhan Minimum Essential Force, (2) adanya kesenjangan antara kekuatan faktual dengan kebutuhan dan juga kesiapan tempur yang memiliki daya getar. F-16 merupakan jet tempur legenda tapi sudah tidak memiliki daya getar, walaupun sudah ada versi terbaru yakni F16 Viper.

Selain itu, (3) Indonesia membutuhkan kekuatan matra udara yang mampu beroperasi multimisi dan multiperan (multirole) seperti F-15 EX dan Rafale. Indonesia saat ini belum memiliki pesawat pembom, peran ini dapat diisi F-15 EX. karena muatannya yg besar.

Lainnya, (4) untuk mempersempit kesenjangan dengan negara tetangga dan ikut meningkatkan bobot pertahanan udara Indonesia. Singapura dan Australia sudah memiliki jet tempur generasi 5-F35, Thailand memiliki jet tempur 4.5-Gripen, Malaysia memiliki F-18 hornet dan Tiongkok yang mengklaim LCS mampu memproduksi jet tempur generasi 5-J20 mighty dragon. Indonesia saat ini hanya mengoperasikan jet tempur generasi 4 kebawah.

Alasan paling tepat adalah (5) tantangan yang berat bahwa banyak pesawat tempur yang sudah melewati masa usia pakai dan juga tidak siap tempur. f-16, Hawk 109 / 209 , Su 27 dan 30 memasuki masa pensiun perlu overhaul dan upgrade masa pakai, dan F5 tiger sudah pensiun. Sehingga kesiapan tempur matra udara Indonesia 5 tahun kedepan bisa rendah. 

Mungkin ini juga bisa masuk sebagai alasan (6) menyeimbangkan neraca perdagangan antara Indonesia dan AS. Indonesia surplus neraca perdagangan nonmigas dengan AS pada januari 2023 mencapai US$1,17 miliar. Tentunya negara adikuasa ini resah, agar sama-sama enak, akuasisi elang besi sebagai jalan damai.

Terakhir (7) kemudahan memperoleh transfer teknologi untuk pengembangan pesawat tempur generasi 4.5-KF 21 Baromae kerjasama antara Indonesia dan Korea Selatan. Dalam pengadaan alutsista, peraturan Indonesia mewajibkan adanya Transfer Of technologi (TOT).

Terpilihnya F-15EX amat tepat karena merupakan versi paling mutakhir dari pesawat F-15 family yang pernah dibuat oleh Boeing dan menjadi salah satu penempur udara paling canggih dan mematikan di dunia saat ini.

Kemampuan pesawat tempur yang mengandalkan siluman seperti F22 raptor dan F35 sudah mendapatkan lawannya, karena telah hadir platform pendeteksi jet tempur siluman. Salah-satunya yang sedang Indonesia kembangkan, yaitu radar Ground Controlled Interception (GCI).

Sekarang eranya drone tempur, sayangnya drone memiliki daya muat missile yang tidak banyak dan kecepatan masih subsonic. F15 EX bisa menjadi patner dari drone siluman karena muatan yang besar dan daya dorong hingga match 3.

Keunggulan lainnya adalah pesawat ini dirancang untuk dapat berkerja secara otonom, berkomunikasi dalam jaringan pertempuran yang lebih luas dan memungkinkan F-15EX untuk berkolaborasi dengan sistem lain seperti UAV, satelit, AWACS maupun pesawat lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun