Adapun kebijakan mikroprudensial ditujukan tidak hanya untuk menjaga kesehatan lembaga keuangan secara individu saja termasuk pula rumah tangga. Menata ekonomi keluarga juga merupakan salah-satu faktor yang amat penting agar ekonomi keluarga dan negara selamat dari tempaan pandemi Covid-19.
Walaupun Pemerintah memperkirakan pandemi Covid-19 akan berakhir di bulan juni 2020, namun data kasus positif (7/5/2020) belum menunjukkan perlambatan. Untuk itu saatnya mengelola keuangan keluarga bagi keluarga kelas menengah kebawah dan pekerja terdampak di tengah ketidakpastian akhir Pandemi Covid-19Â
_
1. Tidak Melakukan Panic Buying dan Panic Selling
Masih ada pekerja maupun pengusaha yang dapat produktif dan bekerja secara online dari rumah (Work From Home), tetapi ada sebagian pekerja dan entrepreneur lainnya yang tak dapat bekerja sama sekali bila #DirumahSaja. Hal ini disebabkan karena bentuk pekerjaan atau usahanya tidak bisa dilakukan secara online.Â
Jangan pula tergesa-gesa melakukan panic selling atau panic redeeming terhadap produk-produk investasi yang dimiliki. Pada saat seperti ini nilai produk investasi akan mengalami penurunan, tentunya akan rugi bila Kita tidak memperhitungkan secara matang. Apalagi bila Kita (Anda dan Keluarga) masih memiliki tabungan dan dana darurat.
Yang terpenting adalah mempersiapkan sebanyak mungkin yang Kita bisa untuk terus dapat bertahan hidup di tengah ketidakpastian ini. Jangan sampai dana keluarga terkuras saat panic buying, sehingga tanpa disadari malah mengganggu perekonomian keluarga. Kita tidak pernah tau kapan pandemi ini berakhir dan keadaan darurat (keluarga sakit / musibah) bisa terjadi sewaktu-waktu.
_
2. Melakukan Pemeriksaan Keuangan
Sudah saatnya melakukan financial check-up. Jangan melupakan menata budget, dan mengelola masing masing budget termasuk pembayaran angsuran dan asuransi kesehatan. Â