Mohon tunggu...
Andri Mastiyanto
Andri Mastiyanto Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Penyuluh Kesehatan

Kompasianer Of the Year 2022, 105 x Prestasi Digital Competition (70 writing competition, 25 Instagram Competition, 9 Twitter Competition, 1 Short Video Competition), Blogger terpilih Writingthon 2020, Best Story Telling Danone Blogger Academy 2, Best Member Backpacker Jakarta 2014, ASN, Email : mastiyan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Mengelola Keuangan Keluarga di Masa Ketidakpastian Akhir Pandemi Covid-19

7 Mei 2020   16:38 Diperbarui: 7 Mei 2020   16:49 503
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Deskripsi : Mengelola Keuangan Keluarga begitu penting saat pandemi Covid-19 I Sumber Foto : stevepb

Adapun kebijakan mikroprudensial ditujukan tidak hanya untuk menjaga kesehatan lembaga keuangan secara individu saja termasuk pula rumah tangga. Menata ekonomi keluarga juga merupakan salah-satu faktor yang amat penting agar ekonomi keluarga dan negara selamat dari tempaan pandemi Covid-19.

Walaupun Pemerintah memperkirakan pandemi Covid-19 akan berakhir di bulan juni 2020, namun data kasus positif (7/5/2020) belum menunjukkan perlambatan. Untuk itu saatnya mengelola keuangan keluarga bagi keluarga kelas menengah kebawah dan pekerja terdampak di tengah ketidakpastian akhir Pandemi Covid-19 

_

1. Tidak Melakukan Panic Buying dan Panic Selling

Masih ada pekerja maupun pengusaha yang dapat produktif dan bekerja secara online dari rumah (Work From Home), tetapi ada sebagian pekerja dan entrepreneur lainnya yang tak dapat bekerja sama sekali bila #DirumahSaja. Hal ini disebabkan karena bentuk pekerjaan atau usahanya tidak bisa dilakukan secara online. 

Deskripsi : Hindari Panic Buying di masa keridakpastian akhir pandemi Covid-19 I Sumber Foto : stevepb
Deskripsi : Hindari Panic Buying di masa keridakpastian akhir pandemi Covid-19 I Sumber Foto : stevepb
Tentunya hal ini berdampak pendapatannya berkurang atau bahkan tidak memiliki pemasukan sama sekali. Panic Buying bukan ide yang baik, apabila posisi keuangan keluarga tidak jelas kedepannya. Apa yang kita lakukan dengan panic buying dapat menularkan perilaku ini ke tetangga disekitar Kita, hal ini dapat berujung seperti krisis 1998.

Jangan pula tergesa-gesa melakukan panic selling atau panic redeeming terhadap produk-produk investasi yang dimiliki. Pada saat seperti ini nilai produk investasi akan mengalami penurunan, tentunya akan rugi bila Kita tidak memperhitungkan secara matang. Apalagi bila Kita (Anda dan Keluarga) masih memiliki tabungan dan dana darurat.

Yang terpenting adalah mempersiapkan sebanyak mungkin yang Kita bisa untuk terus dapat bertahan hidup di tengah ketidakpastian ini. Jangan sampai dana keluarga terkuras saat panic buying, sehingga tanpa disadari malah mengganggu perekonomian keluarga. Kita tidak pernah tau kapan pandemi ini berakhir dan keadaan darurat (keluarga sakit / musibah) bisa terjadi sewaktu-waktu.

_

2. Melakukan Pemeriksaan Keuangan

Sudah saatnya melakukan financial check-up. Jangan melupakan menata budget, dan mengelola masing masing budget termasuk pembayaran angsuran dan asuransi kesehatan.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun