Mohon tunggu...
Andri Mastiyanto
Andri Mastiyanto Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Penyuluh Kesehatan

Kompasianer Of the Year 2022, 105 x Prestasi Digital Competition (70 writing competition, 25 Instagram Competition, 9 Twitter Competition, 1 Short Video Competition), Blogger terpilih Writingthon 2020, Best Story Telling Danone Blogger Academy 2, Best Member Backpacker Jakarta 2014, ASN, Email : mastiyan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Rindu "Pulau Peucang" Pulau Idaman bagi Penikmat Keheningan

4 November 2018   14:57 Diperbarui: 10 November 2018   18:50 867
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Deskripsi : Rindu kembali ke Pulau Peucang untuk ketiga kalinya I Sumber Foto : Olah digital dokpri

Memori itu datang kembali, sebuah lokasi di seberang sisi barat Ujung Kulon, Banten, yakni Pulau Peucang. Pulau indah dengan keragaman objek dan hewan liar yang jinak. Sebuah ingatan indah yang membuat daku addict traveling. Sepertinya daku yang pernah mengunjungi pulau itu ditahun 2009 dan 2013 suatu saat harus kembali lagi kesana untuk ketiga kalinya.

Deskripsi : travel tips dari Pegipegi
Deskripsi : travel tips dari Pegipegi
Telinga ini bagaikan dibisikkan oleh yang kasat mata "Kembali kesana bro Agan" ketika daku membaca travel tips dari artikel Pegipegi 'Menyusuri Wisata Alam Seru di Taman Nasional Ujung Kulon, Banten'. Slide-slide kenangan itu hadir didepan mata bagaikan daku berhalusinasi. Deburan ombak, aroma udaranya, suara gesekan sang kijang melewati dedaunan, dan suara gemerisik angin ketika menembus lebatnya hutan hujan tropis.

Tempat wisata ini kurang begitu dikenal oleh masyarakat umum, tidak bagi yang berpergian bergaya backpacker. Bagi yang sudah kesana Pulau Peucang bagaikan surga yang tersembunyi. Karena di pulau ini kita tidak hanya menikmati keindahan alam dan adventure saja, tetapi juga menperoleh keheningan yang amat langka didapatkan pada lokasi wisata populer.

deskripsi : Berlayar dari Dermaga Sumur menuju Pulau Peucang bersama para traveler Kaskus di tahun 2013 I Sumber foto :dokpri
deskripsi : Berlayar dari Dermaga Sumur menuju Pulau Peucang bersama para traveler Kaskus di tahun 2013 I Sumber foto :dokpri
Sebuah tantangan ketika menuju Pulau Peucang dengan perjalanan yang panjang sebelum tiba di pulau ini. Butuh waktu lebih dari enam jam dari Jakarta menuju Desa Kertajaya, Kecamatan Sumur, menjadi hal yang harus dihadapi. Kemudian, berlayar dengan perahu nelayan / kayu kurang lebih tiga jam dengan segala ketegangannya sebelum tiba di dermaga Pulau Peucang.

Pulau Peucang berada di Selat Sunda yang merupakan selat penghubung antara Samudra Hindia dengan Laut Jawa. Ombak dan arus yang tidak bisa diprediksi membuat sensasi menuju pulau tersebut. Daku ingat sekali ketika dua kali kesana, selama pelayaran mengucap kalam Illahi sampai menuju dermaga Pulau Peucang. Ombak setinggi atap kapal kayu tampak dipandangan, dengan deru mesin terdengar dan percikan api terlihat dari rotor nya.

Wisata Indonesia ini memberi banyak pengalaman dan memories ketika daku bertualang ke Pulau Peucang, pulau idaman bagi penikmat keheningan.

Menikmati Wisata Tanpa Diganggu Social Media.

Kenikmatan traveling yang sulit kita nikmati saat ini yaitu kesunyian dan keheningan dari social media. Manusia modern tidak bisa lepas dari gadget sehingga mengurangi komunikasi personal. Pulau Peucang memberi kesempatan kepada kita benar-benar menjadi mahluk sosial, itu yang daku rasakan.

Ketika daku berada disana mengalami kesulitan untuk mendapatkan sinyal internet. Walaupun kita memanjat pohon kelapa sampai ke puncak nya, kita tidak akan mendapatkan internet satu bar pun. Daku memang dibuat benar-benar menikmati tempat wisata ini.

Pulau ini juga tidak ada sinyal telepon/ komunikasi, sebaiknya lupakan smartphone dan nikmati saja keheningannya. Daku dibuat tenggelam dengan pemandangan, adventure, interaksi dengan hewan liar yang jinak, hutan lebat dan eksotisme yang di berikan Pulau Peucang. Hal inilah yang membuat daku dan teman-teman traveler lainnya menikmati Pulau Peucang dan membuat daku ingin kembali lagi kesana untuk ketiga kali.

Lokasi Wisata Yang Cocok Bagi Keluarga dan Trip Berkelompok.

Walaupun Pulau Peucang dikenal dikalangan backpacker namun tidak banyak yang bisa kesana dengan mudah. Karena tidak ada kendaraan umum langsung ke lokasi wisata Indonesia itu. Para traveler dapat menggunakan kendaraan pribadi yang dilanjutkan menyewa kapal kayu atau mendaftar open trip. 

Waktu  perjalanan sekitar sembilan jam dari Jakarta untuk sampai ke Pulau Peucang. Bagi yang membawa anak kecil, daku menyarankan ada baiknya transit dahulu di kota Serang untuk mencari penginapan / hotel disana. Kalian bisa mencari hotel / penginapan di kota Serang yang murah dengan searching  website Pegipegi (DISINI). Bisa makin asyik travelingnya bila ngetrip dulu di Serang lalu final destination ke Pulau Peucang.

Deskripsi : Trip berkelompok lebih asyik klo destinasinya Pulau Peucang, traveling bersama Kaskuser ditahun 2013 I Sumber Foto : dokpri
Deskripsi : Trip berkelompok lebih asyik klo destinasinya Pulau Peucang, traveling bersama Kaskuser ditahun 2013 I Sumber Foto : dokpri
Bagi yang ingin menikmati quality time bersama keluarga dan teman-teman, Pulau Peucang merupakan destinasi yang tepat untuk libur akhir tahun atau libur tahun baru. Pulau ini tidak begitu ramai seperti karimun Jawa tetapi mampu memberikan aura kebersamaan di lokasi nan eksotik ini.

Tempat ini menyediakan penginapan / homestay untuk keluarga yang berada di area cagar alam Pulau Peucang dekat dermaga. Bagi yang ingin berwisata untuk akhir tahun sebaiknya segera memesan penginapan jauh hari karena penginapan untuk keluarga sangatlah terbatas.

Deskripsi : Vila yang berada di Pulau Peucang I Sumber Foto : dokpri
Deskripsi : Vila yang berada di Pulau Peucang I Sumber Foto : dokpri
deskripsi : selain berkonsep vila terdapat pula penginapan bermodel barak di Pulau Peucang I Sumber Foto : dokpri
deskripsi : selain berkonsep vila terdapat pula penginapan bermodel barak di Pulau Peucang I Sumber Foto : dokpri
Untuk tempat merebahkan tubuh di pulau ini tersedia vila yang terbagi dalam beberapa kamar. Tidak hanya vila tersedia pula barak-barak yang satu kamarnya dapat menampung 7 s/d 10 orang. Pada saat pertama kali (2009) mengunjungi kesana, daku menggunakan penginapan type barak. Sedangkan visit ke dua (2013), daku menggunakan type villa.

Pengunjung yang ingin ke Pulau Peucang, menurut daku sebaiknya menghubungi pihak Taman Nasional Ujung Kulon untuk memudahkan perjalanan ke sana. Pihak Taman Nasional dapat menyiapkan akomodasi berupa penginapan, makanan serta pemandu bila diperlukan. 

Menikmati Pasir Putih Yang Private

Bila kita mendatangi sebuah pulau ditengah laut dengan tujuan wisata, ada satu hal yang wajib yakni menikmati pantainya. Pasir putih kekuningan yang lembut merupakan jenis pasir yang menjadi buruan para pelancong dari dalam dan luar negeri.

Deskripsi : Pantai Pulau Peucang dengan gradasi warna air laut nya ketika daku pertama kali ke pulau ini tahun 2009 I Sumber Foto : dokpri
Deskripsi : Pantai Pulau Peucang dengan gradasi warna air laut nya ketika daku pertama kali ke pulau ini tahun 2009 I Sumber Foto : dokpri
Kita akan mendapatkan itu di Pulau Peucang, bahkan seperti berada di pantai yang private. Dua kali daku kesana, pantai Pulau Peucang yang berada di depan homestay yang kami tempati ternyata begitu sunyi. Apakah masih seperti itu saat ini ????

Buat daku itu kenikmatannya, bagaikan pantai yang private. Sehingga pada saat itu daku dapat bercanda, bermain air laut dan berinteraksi secara berkualitas dengan teman seperjalanan dan calon gebetan.....eehhhh...

Pasir putih dengan karakteristiknya yang lembut merupakan hiasan yang ditawarkan pantai di Pulau Peucang. Airnya dihiasi dengan gradasi warna biru muda di tepi dan biru tua pada bagian tengah. Keindahan warna-warna air ini seakan memanggil-manggil para traveler untuk merasakannya. Bagi pecinta fotografi jangan lupakan membawa Kamera karena kalian akan mendapatkan banyak spot keren di pantai Pulau Peucang.

Pada pagi hari, sambil duduk di pantai menunggu terbitnya matahari dari ufuk timur memberi rasa damai. Sesuatu momen yang harus didapatkan pada saat daku berada dipulau itu.

Snorkeling Menikmati Keindahan Bawah Laut

Letak pulau yang di-impit dengan daratan Pulau Jawa dan Pulau Panaitan membuat ombak disini relatif sangat kecil dan tenang. Hal ini tentu saja membuat traveler yang ingin berenang atau sekedar bermain air menjadi sangat nyaman dan aman.

Pulau Peucang menjadi tempat favorit untuk snorkling dan menyelam karena keindahan dasar laut dan keanekaragam ikannya. Tidak hanya itu saja, pulau ini menjadi tujuan bagi wisatawan yang menyukai olahraga memancing. Pada saat pertama kali ke pulau ini, kamar kami bersebelahan dengan para mancing mania.

Trakking Menyusuri Hutan

Pulau Peucang memiliki ukuran yang tidak begitu luas. Namun pulau ini memberikan pesona alam yang begitu indah dan natural. Selain memiliki pantainya putih bersih yang lembut, bagian dalamnya dirimbuni dengan hutan hujan tropis yang begitu terjaga. 

Deskripsi : Hutan yang natural memberi sesuatu yang berbeda I Sumber foto :dokpri
Deskripsi : Hutan yang natural memberi sesuatu yang berbeda I Sumber foto :dokpri
Pulau Peucang memiliki luas 450 hektar yang terbagi dalam hutan dan wilayah pantai. Hutan di sini masih natural, dimana bukan hutan yang pepohonannya ditanami manusia. Asri dan aroma tumbuhannya begitu terasa ketika kita melewati semak dan pepohonan.

Objek wisata yang tidak kalah menariknya dengan pesona pantai adalah Karang Copong. Untuk menuju ke sana, daku merasakan menerobos hutan dengan jarak tempuh tiga kilometer dan memakan waktu kisaran 45 sampai dengan 60 menit. Disana kita akan menemui panorama matahari tenggelam sebagai sajian utama destinasi pulau.

Pada saat trekking menyusuri hutan, kami pun bertemu monyet dan babi hutan liar. Entah kenapa reaksi mereka biasa bertemu dengan manusia. Ada baiknya untuk trakking ditemani oleh polisi hutan yang selalu berjaga di Pulau Peucang. Pengalaman daku ada teman yang tersesat, untungnya dirinya dapat menemukan jalan yang dia lewati sebelumnya. 

Deskripsi : Kita akan menemukan akar pohon yang besar di hutan I Sumber foto :dokpri
Deskripsi : Kita akan menemukan akar pohon yang besar di hutan I Sumber foto :dokpri
Berada di dalam hutan Pulau Peucang, kita akan disuguhkan mahakarya Tuhan dengan diperlihatkannya pepohonan tinggi dan rimbun di kanan-kiri bahkan didepan muka kita. Bagi orang kota melihat akar pohon yang besar yang sudah tua dan berumur ratusan tahun amatlah langka, membuat perjalanan ke Karang Copong  menjadi amat berkesan.

Flora di kawasan ini di antaranya merbau (Intsia bijuga), palahlar (Dipterocarpus haseltii), bungur (Lagerstroemia speciosa), cerlang (Pterospermum diversifolium), dan ki hujan (Engelhardia serrata). Keanekaragaman hayati yang daku nikmati di Pulau Peucang ini membuat daku tersadar, bahwa begitu penting menjaga keberlangsungan hutan.

Bercengkrama Dengan Hewan Liar Namun Jinak

Bercengkrama dengan hewan yang tidak dikurung bahkan dapat menyentuhnya sesuatu yang  amat istimewa bagi daku orang kota. Bila kita biasa memegang kambing, kucing atau ayam merupakan hal yang tidak aneh. Bagaimana bila itu menyentuh dan berinteraksi dengan kijang yang memiliki tanduk yang besar, babi yang gemuk dan kera nakal ? ... pastinya amat jarang bagi masyarakat metropolis.

Deskripsi : KIjang liar yang jinakakan mudah kita temui di dekat penginapan di Pulau Peucang I Sumber Foto : dokpri
Deskripsi : KIjang liar yang jinakakan mudah kita temui di dekat penginapan di Pulau Peucang I Sumber Foto : dokpri
Deskripsi : Monyet yang suka bercanda dengan manusia I Sumber Foto : dokpri
Deskripsi : Monyet yang suka bercanda dengan manusia I Sumber Foto : dokpri
Deskripsi : Babi Hutan yang hilir mudik disekitar penginapan I Sumber Foto : dokpri
Deskripsi : Babi Hutan yang hilir mudik disekitar penginapan I Sumber Foto : dokpri
Daya tarik berbeda disuguhkan bagi traveler yang visit, dimana kita dapat berinteraksi langsung dengan hewan-hewan yang lalu-lalang di sekitar penginapan. Wisatawan akan melihat langsung lebih dekat fauna asli Taman Nasional Ujung Kulon di Pulau Peucang. Hewan-hewan seperti rusa, kera, hingga babi hutan sangat mudah terlihat oleh traveler di pulau ini. Bahkan hewan-hewan ini hilir mudik seakan tidak terganggu dengan keberadaan manusia.

Pulau Peucang berada didalam kawasan Taman Nasional Ujung  Kulon. Pulau Peucang ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO, bersama dengan Pulau Panaitan dan Pulau Handeuleum. Sebagai bagian dari kawasan Taman Nasional Ujung Kulon, di pulau ini dapat dijumpai berbagai satwa dilindungi seperti Rusa (Cervus timorensis), Banteng Jawa (Bos sundaicus), Merak Hijau (Pavo muticus), Lutung (Trachypithecus auratus auratus), Kijang, Babi Hutan (Sus verrucosus) dan Biawak.

Deskripsi : Berkano mencari Badak Jawa di sungai Cigenter I Sumber Foto : dokpri
Deskripsi : Berkano mencari Badak Jawa di sungai Cigenter I Sumber Foto : dokpri
Deskripsi : Canoing mencari Badak jawa memberikan pengalaman yang mengesankan I Sumber Foto : dokpri
Deskripsi : Canoing mencari Badak jawa memberikan pengalaman yang mengesankan I Sumber Foto : dokpri
Bagi yang ingin melihat badak dapat menyebrang ke daerah Ujung Kulon menyusuri sungai Cigenter. Daku sempat merasakan berkano mencari Badak Jawa namun tidak menemukannya. Hewan ini terbilang sensitif terhadap bau manusia. Bagi daku berkano menyusuri sungai sambil menikmati suasana hutan hujan tropis begitu menyenangkan dan masih terngiang-ngiang sampai sekarang.

-------------------------------------------------------------------------------

Salam hangat Blogger Udik dari Cikeas - Andri Mastiyanto

Web [DISINI] , Blog [DISINI] , Twitter [DISINI] , Instagram [DISINI]

Email : mastiyan@gmail.com

.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun