Satu rangkaian mesin penyedot biasanya terdiri dari dua buah mesin diesel. Mesin-mesin ini dilengkapi rakit agar bisa mengapung di atas Sungai Brantas. Operator butuh satu jam lebih untuk merangkai mesin ini hingga siap dijalankan.
Demikian juga untuk membongkar, butuh waktu sekitar satu jam hingga setiap bagian bisa diangkut. Satu set mesin ini bisa menghasbiskan dana Rp 20 juta. Aparat bisa membuat bangkrut para penambang dengan sangat mudah.
Caranya kirim saja intel untuk mengintai aktivitas tambang. Suara mesin penyedot kedengaran hingga radius 500 meter. Sehingga mudah mengetahui dimana ada penyedor pasir beroperasi.
Jika sudah diketahui titiknya, razia bisa dilakukan. Orangnya mungkin lolos, tapi mesinnya pasti dapat. Tinggal bakar semua peralatan yang mereka gunakan.
Andai mesin yang mereka gunakan terlalu berat untuk diangkut, rusak dan tenggelamkan. Jika itu dilakukan setiap hari, dipastikan pemilik mesin penyedot akan miskin. Mereka akan berpikir dua kali jika akan mengoperasikan mesin penyedot lagi.Â
Pilihannya satu, yaitu kembali menambang dengan cara tradisional. Membakar mesin-mesin penambang memang terkesan kejam. Namun cara itu yang bisa menyelamatkan Brantas dari kerusakan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H