Russian Raid menggunakan seni bela diri dengan tangan kosong di paruh awal, lalu kemudian meningkatkan intensitasnya dengan penggunaan senjata di paruh akhir.
Pendekatan yang dilakukan Russian Raid memang lebih banyak dipengaruhi oleh laga Hollywood yang memang lebih menekankan pada keseruan laganya. Hanya saja tempo yang dihadirkan oleh Russian Raid relatif lebih lambat daripada film-film laga seru kebanyakan.
Kalaulah boleh meminjam istilah dua pendekatan realis dan surealis, Russian Raid ini betul-betul menggunakan pendekatan yang realis.
Mungkin kamu pernah nonton film laga dan berkomentar "Kok, dia udah dibanting, dilempar bola biliar, dicekek, nggak cape-capek ya?"
Nah, komentar tersebut wajar adanya karena pikiran kita boleh jadi saat itu sedang dipenuhi oleh hal-hal yang realis. Padahal sejatinya film sebagai karya fiksi, sutradara boleh memilih pendekatan apapun yang dirasa menarik untuk filmnya.
Termasuk ketika Russian Raid lebih banyak mengisi adegan laganya dengan hal-hal yang realis. Kita dengan gampang menemukan karakter yang begitu ngos-ngosan setelah berkelahi. Atau kita juga bakal sering melihat 'jeda istirahat' antar karakter yang sedang bertarung sebelum beranjak ke pertarungan selanjutnya.
Akibatnya, Russian Raid terasa lama sekali ketika ditonton walau durasinya hanya sekitar 100 menit. Sekiranya memang ingin melakukan pendekatan koreografi laga yang sedikit lambat, biasanya ada maksud yang hendak disampaikan dari serangkaian gerak tersebut.
Tarung Sarung, kita diperlihatkan adegan yang melambat di pertarungan final antara Deni Ruso dan Sanrego. Koreografi lambat yang dilakukan Deni Ruso untuk 'mengalahkan' Sanrego diambil dari gerakan salat.
Semisal dalam klimaks filmKeputusan ini bukan keputusan yang ngasal, karena sedari awal Tarung Sarung lebih banyak menarasikan konsep ketuhanan. Sehingga final battle-nya memang dibuat agar bisa mendukung konsep narasi yang diusung.
Ini yang belum saya temukan dalam Russian Raid.
Pendekatannya koreografi laga yang diambil masih tidak koheren dengan narasi utamanya. Bahkan seakan menyadari koreografi laganya yang lambat di paruh awal (tapi meaningless), Russian Raid mengalihkannya dengan pertarungan menggunakan senjata dengan harapan film menemukan titik seru.