Kegiatan (Jakarta) World Cinema Week 2022 memang telah usai. Tapi keseruannya bisa saja masih membekas.
Tahun ini kegiatan World Cinema Week (WCW) 2022 digelar secara daring dan luring. Secara luring, WCW 2022 diselenggarakan di Jakarta. Sementara untuk daringnya, diputar di web KlikFilm. Sehingga bukan masyarakat Jakarta saja yang bisa menikmati program WCW, tapi juga pencinta film di seluruh Indonesia.
Bagi saya sendiri, kegiatan ini sangat penting untuk menambah referensi dan wawasan tontonan dari seluruh negara-negara di dunia. Pasalnya WCW 2022 menghadirkan lebih dari 70 film dari 39 negara. Dan tentunya, karena saya tidak di Jakarta, saya turut meramaikan WCW 2022 secara daring saja.
Ketika berjelajah di web KlikFilm, saya cukup dipusingkan ketika memilih dan memilah film mana yang akan saya tonton duluan. Sempat tertarik pada Quo Vadis, Aida? (Bosnia and Herzegovina), film drama perang yang berhasil masuk shortlist Best International Feature Film Oscar 2021 'menyingkirkan' Perempuan Tanah Jahanam.
Lalu ketertarikan berpindah pada film The Translator (Le Traducteur - Perancis). Hingga akhirnya memutuskan untuk menonton film Rusia berjudul Russian Raid (2020) sebagai film yang ditonton pertama kali.
Tentang Russian Raid
Film arahan Denis Kryuchkov ini bercerita tentang seorang mantan tentara bernama Nikita (Ivan Kotik) yang berniat balas dendam terhadap pembunuh ayahnya di masa lalu. Dan di masa kini si pembunuh telah menjelma menjadi salah satu orang penting di Rusia yang sulit sekali ditemui.
Satu-satunya cara agar si pembunuh 'keluar dari persembunyiannya' adalah dengan mengobrak-abrik pabrik senjata kesayangan miliknya.
Untuk itu, Nikita bekerjasama dengan seseorang yang punya hasrat menguasai pabrik senjata tersebut. Meski sebetulnya misi utama Nikita adalah tetap balas dendam. Ia tidak peduli dengan bagian pabrik (uang) yang dijanjikan oleh rekannya.
Karena Nikita punya misi pribadi, ia berharap orang-orang yang akan bekerja dengannya merebut pabrik adalah para tentara. Nikita tahu betul bagaimana keadaan musuhnya, sehingga nggak boleh orang-orang sembarangan yang akan ikut dalam misinya.
Berbeda pendapat dengan Nikita, rekannya malah merekrut 'orang biasa' yang memiliki keahlian masing-masing. Mulai dari si peretas sistem keamanan, ahli kunci, hingga ahli bela diri.