Mohon tunggu...
raja hakim
raja hakim Mohon Tunggu... Seniman - Tetap menulis walaupun tanpa tangan

Muhammad Razmir Hakim asal Kota Malang, Jawa Timur. Menulis adalah salah satu cara untuk membuat setiap nafas terasa lebih sempurna

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Mengapa Harus Ada Matahari Tenggelam di Hari yang Sempurna

15 Januari 2021   21:56 Diperbarui: 15 Januari 2021   21:58 2701
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi: Helmi NFW.

" Ya, cahaya cinta sebuah cahaya dimana cahaya itu tidak hanya dapat kau lihat namun juga dapat kau rasakan dengan penuh kehangatan."

" Kau beruntung sekali ya bisa melihat dan merasakan cahaya cinta berbeda denganku aku bahkan tidak tahu apa itu cinta." balasku dengan nada pasrah.

" Setiap orang pasti menemukan cahaya cintanya apalagi di saat senja seperti ini harusnya kau sudah bisa melihatnya saat ini."

" Ah, sudahlah lupakan tentang dua cahaya itu, aku hanyalah seorang anak desa yang beruntung karena belas kasih orang kota lagipula aku hanyalah orang miskin bagaimana bisa orang sepertiku merasakan cahaya cinta?" balasku dengan nada yang semakin pasrah.

" Kau bukannya tidak bisa merasakan cahaya cinta tapi kau belum menemukannya, aku sendiri telah menemukan siapa cahaya cintaku."

" Lantas siapa cahaya itu, seistimewa apa dia?" aku makin penasaran.

" Cahaya itu adalah dirimu, kaulah cahaya cintaku selama ini aku bahkan telah jatuh hati padamu sebelum kau mengirim surat itu dan inilah jawabanku untuk suratmu kala itu."

" Apa kau bercanda?" Jawabku dengan gemetar dan jiwaku pun serasa melayang diatas langit ketujuh.

" Tidak dan soal apa yang kukatakan kemarin bahwa kau tidak akan pernah ada di hatiku itu memang benar, tempatmu bukan di hatiku tapi doaku, kau akan selalu berada didalam doaku kepada  Tuhan yang maha kuasa, jika kau hanya ada di hatiku bisa saja aku melupakanmu suatu saat nanti tapi jika kau ada dalam doaku maka namamu akan selalu tertulis dalam catatan Tuhan dan kau tidak akan pernah hilang dari hidupku."

" Sekarang buka surat yang tadi kuberikan padamu." Pintanya kepadaku.

  Kubaca surat itu dengan seksama dan ternyata dia hendak berpamitan untuk yang terakhir kalinya dan dalam surat itu dia mengatakan kalau dia hanya bisa cinta pada satu cahaya cinta yaitu aku 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun