Autisme adalah gangguan perkembangan yang memengaruhi kemampuan individu untuk berkomunikasi, berinteraksi, dan mengelola emosi secara normal. Meskipun setiap individu dengan ASD memiliki gejala yang berbeda, banyak yang mengalami kesulitan dalam memahami atau mengekspresikan perasaan mereka.
Gejala: Kesulitan dalam berinteraksi sosial, kurangnya empati, keterlambatan dalam berbicara atau memahami bahasa tubuh, dan kecenderungan untuk lebih fokus pada rutinitas atau minat tertentu.
Dampak pada perkembangan sosial-emosional: Individu dengan ASD mungkin kesulitan membentuk hubungan sosial, memahami emosi orang lain, atau menanggapi situasi sosial dengan cara yang sesuai.
6. Gangguan Stres Pasca-Trauma (Post-Traumatic Stress Disorder - PTSD)
Gangguan ini berkembang setelah individu mengalami peristiwa traumatis atau mengancam jiwa. PTSD dapat memengaruhi bagaimana seseorang mengelola emosi dan berinteraksi dengan orang lain.
Gejala: Kenangan traumatik yang berulang, perasaan cemas atau terkejut, kesulitan tidur, atau menghindari situasi yang mengingatkan pada trauma.
Dampak pada perkembangan sosial-emosional: PTSD dapat menyebabkan seseorang menjadi lebih tertutup atau kesulitan dalam membangun hubungan yang sehat karena perasaan ketidakamanan atau kecemasan yang berkelanjutan.
7. Gangguan Identitas Diri (Identity Disorder)
Gangguan identitas diri, seperti Gangguan Identitas Disosiatif atau Gangguan Personalitas (misalnya, Gangguan Personalitas Borderline), dapat memengaruhi bagaimana seseorang merasakan diri mereka sendiri dan berinteraksi dengan orang lain.
Gejala: Kesulitan dalam mengidentifikasi diri, perilaku yang tidak konsisten, perubahan suasana hati yang ekstrem, dan hubungan interpersonal yang tidak stabil.
Dampak pada perkembangan sosial-emosional: Gangguan ini dapat mengarah pada kesulitan dalam mempertahankan hubungan yang stabil dan memengaruhi kemampuan untuk mengelola emosi dalam situasi sosial.