Dampak pada perkembangan sosial-emosional: Gangguan kecemasan sosial dapat menghambat kemampuan seseorang untuk membentuk hubungan sosial yang sehat, mengurangi rasa percaya diri, dan meningkatkan isolasi sosial.
3. Gangguan Perilaku (Conduct Disorder)
Gangguan perilaku adalah gangguan perkembangan yang ditandai dengan pola perilaku agresif, melanggar aturan, dan ketidakpedulian terhadap perasaan orang lain. Individu dengan gangguan perilaku sering kali menunjukkan perilaku destruktif, baik secara fisik maupun emosional.
Gejala: Tindakan agresif, kebohongan, pencurian, pelanggaran aturan, dan perilaku destruktif lainnya. Pada anak-anak dan remaja, ini bisa termasuk penganiayaan terhadap hewan, kekerasan terhadap teman sebaya, atau ketidakpatuhan terhadap orang tua dan otoritas.
Dampak pada perkembangan sosial-emosional: Gangguan perilaku dapat menghalangi kemampuan individu untuk membangun hubungan yang sehat dengan orang lain, memperburuk masalah keterampilan sosial, dan meningkatkan isolasi sosial.
4. Gangguan Emosional (Emotional Disorders)
Gangguan emosional mencakup masalah yang memengaruhi stabilitas emosional seseorang, seperti depresi, gangguan bipolar, atau gangguan suasana hati lainnya.
Depresi: Anak-anak atau remaja yang mengalami depresi sering kali merasa cemas, tidak berharga, atau tidak mampu mengelola perasaan mereka. Hal ini dapat mengarah pada kesulitan dalam berinteraksi dengan teman sebaya dan keluarga.
Gangguan Bipolar: Gangguan ini melibatkan perubahan suasana hati yang ekstrem, dari depresi yang dalam ke kegembiraan yang berlebihan (manik), yang dapat memengaruhi hubungan interpersonal dan kemampuan untuk mengelola emosi secara efektif.
Dampak pada perkembangan sosial-emosional: Gangguan emosional dapat mengganggu interaksi sosial, mengurangi empati, dan meningkatkan kecenderungan untuk menarik diri dari hubungan sosial.
5. Gangguan Spektrum Autisme (Autism Spectrum Disorder - ASD)