Kulanjutkan tuan, ceritaku tentang Ifan. Â Setelah, beberapa kali kami dipertemukan Allah dalam suatu urusan. Kami tak pernah bergaul secara berlebihan. Ya, walau aku sadar diri. Â Terkadang, Â aku jadi "Tumpul" karena banyak tertawa disampingnya.Â
Waktu dia digosipi punya pacar, seorang alumni pondok. Â Aku tak langsung percaya. Karena, aku mengenal Ifan. Ya, walau tampangnya seperti buaya. Tapi, Â dia adalah orang yang paham agama.Â
"Kata orang-orang kamu punya pacar yah, Fan?" Tanyaku. Saat acara puncak lomba puisi waktu itu. Â
"Yeahh... Aku ternyata terkenal juga yah dikalangan Cewek-Cewek " ucapnya nyengar-nyengir. Â
Aku tertawa.Â
"Aku serius" kataku.Â
"Aku juga serius" ucapnya. Â
"Terus jawabannya apa?" Kataku.Â
"Emang kenapa? Kamu cemburu?" Katanya.Â
Aku tertawa, merasa geli. Masa iya, dia kira aku cemburu kepadanya. Emagnya dia siapa?Â