Mohon tunggu...
Rahmi Putri Z
Rahmi Putri Z Mohon Tunggu... Guru - Pendidik

Suka nulis dipojok-pojok buku bacaan. Hobby nya mengamati manusia lainnya

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Hati yang Tersentuh (Bagian 4: Siasat Cinta)

5 November 2022   18:30 Diperbarui: 5 November 2022   18:32 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sambil berjalan ke arah warung, Reni malah senyum-senyum kepadaku dan pagi itu terlihat suasana hati Reni yang sedang berbunga-bunga, aku merasakan kesenangan yang sedang dirasakan temanku itu. Tak jauh dari tempat tadi kami sekarang sudah sampai di warung, Rafa langsung mengambilkan minuman gelas untukku dan Reni dari kulkas minum,  dengan bergurau Rafa menggodai Reni yang lagi mengambil minuman dari tangannya, dengan mengayunkan tangannya ke atas dan ke bawah. Melihatnya pun akupun tertawa sambil mengolok-olok mereka berdua.

“Yeee yeye Rafa sama Reni. Cocok sekali kalian bedua. Lucu deh. Akupun tertawa melihatnya.

“Apaan sih Ra, kamu ada-ada saja. Renipun terlihat tersenyum malu.

Setelah kami selesai minum, Rafa kemudian langsung berdiri untuk membayar harga minuman kami, setelah itu tanpa bertanya kepada kami, ia langsung mengajak kami pulang. Kamipun berjalan pulang bersama dan ketika sampai dipersimpangan jalan rumah ku, aku langsung berpamitan untuk langsung pulang dan dengan nada menggodai, aku berkata kepada Rafa.

“Jagain sahabatku yang tersayang ini ya, tolong antarkan dia sampai di gerbang rumahnya, karena dia paling takut jalan sendiri.

“Ya, yang mulia. Rafapun malah balik mengguraui.

Rafa terlihat biasa saja, cuman tertawa mendengar perkataanku, dan Reni malah diam saja, seperti malu-malu tidak jelas. Aku kemudian langsung berjalan menuju ke arah rumah dan meninggalkan mereka berdua. Dalam hati ku, aku berharap cara yang aku lakukan untuk mendekatkan mereka berdua berhasil.

Tapi tanpa aku sadari aku malah memikirkan Rafa yang  tingkah lakunya pagi itu membuat  hatiku merasa kagum dengannya. Sambil berjalan menuju arah rumahku yang memang harus berjalan sekitar beberapa menit, aku merasa dipenuhi dengan rasa bahagia. Entah itu karena sahabatku yang sedang berbahagia atau karena kejadian pagi tadi.

***************

Oo ya pada saat ini kami telah memasuki semester kedua dari kelas kami, semester kemaren aku dan Reni mendapat hasil yang sangat memuaskan. Aku berharap aku dapat melanjutkan sekolahku ke universitas yang bagus tentunya, kalau bisa ke UI di Jakarta, aku sangat berharap bisa ikut mendapat beasiswa pertukaran pelajar ke luar negeri, atau setidaknya aku bisa mengikuti jejek sang pemimpi yang sampai ke Paris dangan semangat yang tinggi mengejar mimpi yang begitu tinggi  dan takkan pernah lupa akan mimpinya itu. Reni pun begitu, iapun juga berharap hal yang sama seperti ku, melanjutkan sekolah ke universitas dan mendapat beasiswa untuk melanjutkan kuliah ke luar negeri, katanya sih ingin sama seperti sang pemimpi di film, dan ia juga ingin merasakan salju, selain itu aku dan ia memiliki tekad yang sama yaitu membahagiakan orang tua.

Walaupun sebenarnya kami tahu, itu mungkin akan sulit sekali menggapainya, karena melihat keadaan dunia yang begitu ribet dengan kehidupan sekarang yang penuh dengan hal suap-menyuap akankah kami dapat mencapai keinginan kami, tapi dengan tekad kami yang begitu kuat ditambah lagi  dengan adanya sosok orang tua kami yang selalu mendukung kami dalam suka dan cita, kami yakin apapun itu kita pasti dapat menggapainya, walaupun jalan menuju itu pasti akan sulit dan berliku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun