Mohon tunggu...
Rahmi Putri Z
Rahmi Putri Z Mohon Tunggu... Guru - Pendidik

Suka nulis dipojok-pojok buku bacaan. Hobby nya mengamati manusia lainnya

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Masa Remaja (Cinta Sederhana)

25 Oktober 2022   22:16 Diperbarui: 25 Oktober 2022   22:52 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Story 1

Jatuh cinta

Dalam berbagai hal remaja tidak lepas dari yang namanya jatuh cinta, ada pula yang bilang cinta monyet.

Di sebuah kelas, akan diadakan kemping bersama. Di sanalah terjadi cinta lokasi antara kedua remaja ini. Nana nama si gadis ini dan Fana nama si cowok tersebut. 

Nana dikenal sebagai anak cerdas di kelasnya dan Fana adalah anak paling jail di kelasnya. Walaupun demikian hati seorang tidak ada yang tahu, kenapa cinta itu bisa datang.

Dalam perjalanan kemping ke sebuah desa, satu kelas menyewa mobil bus untuk membawa mereka, dan tidak tahu kenapa mereka bisa duduk berdua di bus tersebut. 

Memang hal itu mungkin karena pertama, Nana memang pintar tapi dia kurang dekat dengan teman-teman sekelasnya, dan jumlah perempuan di kelasnya ganjil, jadi dia harus duduk sendiri, kedua, penyakit Fana yang sering membuat ulah, terlambat ketika akan berangkat. 

Akhirnya, mereka berdua  berakhir duduk dideretan bangku yang sama di dalam bus.

Fana tidak pernah dekat dengan Nana, karena Nana memang anak yang agak serius dan tidak mudah diajak becanda. Ketika duduk di bus pun mereka malah baru berkenalan secara resmi.

Your name" fana bertanya"

My name?. You do not know me?. I'm Nana.

Ooooh.

Fana memang seperti itu, dia tidak pernah hadir ketika pembagian rapor di sekolah. Jadi bagaimana dia bisa tahu, Nana adalah siswa berprestasi disekolahnya. Walaupun seperti itu Fana termasuk siswa yang memiliki peringkat 10 besar di kelasnya. Dengan sikapnya yang acuh tak acuh dia termasuk orang yang lumayan dalam berbagai hal.

Nana memiliki satu kebiasaan yang tidak baik, dia suka tidur sambil berjalan, sleep walking. Ooo my god. Dia tidak pernah membicarakan kebiasaannya kepada orang lain.

Di dalam bus...

Nana mengambil buku dari tasnya, dan tidak menghiraukan Fana yang ada di sampingnya. Fana kemudian sibuk menggoda Rara. Rara adalah cewek yang paling cantik di kelas, begitu kata-kata para cowok dalam kelas tersebut. 

Fana memang suka menggoda cewek-cewek di kelasya, dan itu memang pekerjaannya dan Nana tidak pernah menanggapi apa yang terjadi di dalam kelas karena memang dia orang yang terlalu serius.

Karena memerlukan waktu sekitar 3 jam ke desa tempat kemping tersebut, para siswa mulai duduk tenang, Fana pun sejak tadi sudah berhenti menganggu Rara, ia juga mulai memperbaiki posisi duduk nya, dan meletakkan gitarnya di sampingnya. Nana yang sejak tadi asik dengan dunianya sendiri, sudah tertidur pulas dengan buku di atas kepalanya, dan dengan kepalanya yang oleng ke posisi kaca mobil.

Setelah posisi duduknya tenang, tidak lama kemudian, Fana juga ikut oleng dan tertidur. Yah seperti layaknya manusia lainnya, kalau sudah tidur, mereka tidak tahu posisi mereka. Setelah sampai di desa tempat kemping di lakukan, semua siswa turun dari atas mobil dan 2 guru pembimbing pun juga langsung keluar. 

Karena semua orang terlalu lelah, guru kami lupa mengecek siswa-siswa dan langsung saja keluar dan kemudian menuju ke tempat kemping, yang telah disiapkan oleh guru kami.

Nana terbangun dan kemudian melihat Fana yang juga tertidur dibangkunya. Tanpa di sadari Nana dengan reflek berdiri dan Fana yang tidak sadar tersentak, terantuk ke samping dan kemudian menyadari kalau ia juga sudah tertidur terlalu lama.

Nana dengan sikap yang tidak karuan dengan sok tenang dan dengan sikap yang pura --pura tidak terjadi apa-apa, menanyakan kepada Fana kemana mereka harus pergi. Untunglah ada pak sopir yang masih ada di depan kemudi. Tapi masalahnya sekarang, bapak supirnya malah tidur.

Aku akan membangunkannya, begitu kata Nana dengan sigap.

Fana malah diam, dan membiarkan saja apa yang dilakukan Nana, kemudian Nana berjalan kedepan dengan niat membangunkan pak supirnya, lalu belum lagi sempat membangunkannya. Fana menyapanya untuk tidak membangunkannya.

Kasian bapak supirnya kelelahan. Kita tungguin saja sampai bapak supirnya bangun.

Fana memang punya sikap yang tidak bisa di tebak. Kemudian Fana mengambil gitarnya dan sambil bernyanyi kecil, Nana mengikuti irama yang di bunyikannya.  Banyak yang tidak tahu kalau Nana memiliki bakat dalam bidang musik juga, ia bisa bernyanyi dengan baik.

You can sing? " Fana bertanya kepada Nana"

Can you play a song from Raisa ? " Nana menjawab"

Yes, i can.

Fana kemudian memainkan gitarnya, dan kemudian Nana bernyanyi. Fana yang mendengar suaranya tidak menyangka, kalau Nana bisa juga bernyanyi. Mereka menjadi mulai akrab karena hal tersebut, mereka memiliki hal yang bisa dibicarakan bersama, tentang musik. Nana memiliki banyak hal yang bisa di bicarakan, karena memang ia juga suka musik.

Sudah lewat setengah jam sejak mereka ketinggalan dari teman-teman mereka, bapak supirnya juga sudah bangun.

Eh, Fana, bapaknya sudah bangun tu, ya sudah kalau begitu aku akan menanyakannya.

Ya, baiklah.

Nana kemudian  menanyakannya, dan kemudian setelah itu, mereka bergegas berangkat dan pergi ke tempat yang telah di tunjukkan supir tadi. Tempat itu tidak  terlalu jauh dari mobil berada walaupun harus masuk ke dalam desa.

Tak sempat menolong para siswa-siswa yang sudah sampai di tempat terlebih dahulu, para siswa lain sudah siap dengan kemah mereka. 

Nana dan Fana kemudian langsung bergabung dengan teman-teman mereka, Nana meletakkan tasnya, karena kemping ini dilakukan untuk melengkapi kegiatan sekolah, dengan tugas rekreasi sekolah sambil belajar di alam, mereka pun tetap akan melaksanakan belajar, tapi dalam suasana mengenali fenomena di alam sekitar. 

Banyak hal yang bisa dilakukan di alam, dan dalam kegiatan penanaman pohon-pohon di desa-desa. Begitu acara yang akan kami lakukan dalam waktu yang tidak lama ini. Karena sore besok kami sudah akan kembali lagi ke kota, guru pun memberi waktu istirahat kepada kami sampai waktu siang dan setelah itu baru mulai melakukan aktivitas di desa.

Guru memberikan waktu kepada anak-anak untuk melakukan kegiatan pertama dan boleh berkelompok dan kemudian membuat laporan tentang hal tersebut.

Siang pun menjelang Nana sudah siap terlebih dahulu, tak di duga Fana mendekatinya dan mengajaknya untuk pergi bersama-sama, melakukan aktivitas pertama mereka yaitu melihat kegiatan produktif dan kreatif orang-orang di desa.

Nana tidak menolak ajakan Fana, entah karena hal tadi, mereka jadi mudah sekali dekat. Nana mungkin belum tahu, tapi ia merasakan getaran itu. Karena hal itu, memang hal yang mungkin terjadi, dan tidak bisa di hindari. Aktivitas yang mereka lakukan begitu menyenangkan, mereka saling berbagi ilmu tentang banyak hal, dan Nana menjadi teman yang dekat bagi Fana.

Malam pun menjelang, kegiatan siang itu selesai. Waktu nya untuk acara api ungggun dan Fana bermain gitar di tengah sambil bernyanyi. Nana tidak ikut acara itu, ia hanya berada di kemahnya, sambil membaca bukunya, menggunakan lampu kecil yang di bawanya, dia kurang enak badan dan merasa kedinginan.

Setelah bermain gitar, Fana menyadari kalau Nana tidak ada, ia kemudian membuat teh hangat dan membawanya ke kemah putri, ia sudah menebak kalau Nana tidak tahan dengan cuaca yang terlalu dingin karena Fana melihat Nana pada waktu kegiatan siang tadi tetap memakai jaket, walaupun sebenarnya cuacanya masih terasa hangat.

Nana terkejut mendengar suara Fana yang memanggil namanya, ia kemudian keluar dan Fana pun menyodorkan teh kepadanya. Nana duduk sambil tersenyum.

Thank you, teh nya.

Sama-sama.

Fana kemudian duduk di samping kemah Nana, sambil menunggu Nana menghabiskan tehnya. Tidak ada pembicaraan waktu itu, hanya hening dan bunyi suara teman-teman mereka yang sedang bermain di dekat api unggun.

Kemudian Nana menyerahkan gelas yang sudah kosong dan Fana kembali bergabung dengan teman-temannya.

Kamu istirahatlah, aku akan bergabung dengan teman-teman yang lain.

Nana kemudian kembali tersenyum dan Fana kemudian berlalu dihadapannya. Nana pun istirahat, karena memang sudah semakin dingin.

Kegiatan malam itu sangat menyenangkan, sudah larut dan waktunya kembali ke kemah. Fana dan kawan-kawannya juga, dan guru kami juga ikut ke kemah.

Dalam hening malam, kebiasaan Nana kambuh, ia berjalan sambil tidur, ia mengambil sepatu dan kemudian keluar. Ia berjalan dan berjalan pelan-pelan. Fana ada diluar, ia insomnia, tidak bisa tidur. Dan Nana yang sedang berjalan tak sadarkan diri, untungnya menabrak Fana yang sedang duduk dengan gitarnya, Fana yang melihatnya terkejut, ia pikir itu siapa.

Ia melihat ke atas dan Fana tersenyum melihat kalau itu Nana. Nana tidur sambil berjalan. Ia hampir saja menabrak pohon tempat Fana menyender. Fana makin merasa lucu, karena Nana tidur berjalan sambil memegang apel. Kemudian setelah menabrak Fana, Nana terhenti. Ia terduduk dan kembali diam dan tidur. Melihat hal tersebut, Fana membangunkan Nana, untuk memberi tahu agar ia kembali ke kemahnya.

Nana terkejut, melihat ia ada di samping Fana, dengan apel berada di tangannya. Kemudian ia merapikan duduknya, dan ia menggigil kedinginan. Ia baru sadar, ia di luar kemahnya. Fana melihatnya, dan kemudian membuka jaketnya dan memberikan kepada Fana, yang sedang kedinginan. Tidak tahan dengan ulah Nana, ia kemudian tertawa dan Nana pun maklum dengan apa yang ditertawakan Fana, karena memang hal itu tidak wajar.

Fana kemudian mengantar  Nana kembali ke kemahnya, dan sekarang sudah menunjukkan jam 3, Fana juga sudah mulai mengantuk. Mereka kembali ke kemah dengan perasaan yang aneh. Tidak berbicara apa-apa, tapi hati nya sudah berbicara.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun