Mohon tunggu...
Rahmi Putri Z
Rahmi Putri Z Mohon Tunggu... Guru - Pendidik

Suka nulis dipojok-pojok buku bacaan. Hobby nya mengamati manusia lainnya

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Masa Remaja (Cinta Sederhana)

25 Oktober 2022   22:16 Diperbarui: 25 Oktober 2022   22:52 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ya, baiklah.

Nana kemudian  menanyakannya, dan kemudian setelah itu, mereka bergegas berangkat dan pergi ke tempat yang telah di tunjukkan supir tadi. Tempat itu tidak  terlalu jauh dari mobil berada walaupun harus masuk ke dalam desa.

Tak sempat menolong para siswa-siswa yang sudah sampai di tempat terlebih dahulu, para siswa lain sudah siap dengan kemah mereka. 

Nana dan Fana kemudian langsung bergabung dengan teman-teman mereka, Nana meletakkan tasnya, karena kemping ini dilakukan untuk melengkapi kegiatan sekolah, dengan tugas rekreasi sekolah sambil belajar di alam, mereka pun tetap akan melaksanakan belajar, tapi dalam suasana mengenali fenomena di alam sekitar. 

Banyak hal yang bisa dilakukan di alam, dan dalam kegiatan penanaman pohon-pohon di desa-desa. Begitu acara yang akan kami lakukan dalam waktu yang tidak lama ini. Karena sore besok kami sudah akan kembali lagi ke kota, guru pun memberi waktu istirahat kepada kami sampai waktu siang dan setelah itu baru mulai melakukan aktivitas di desa.

Guru memberikan waktu kepada anak-anak untuk melakukan kegiatan pertama dan boleh berkelompok dan kemudian membuat laporan tentang hal tersebut.

Siang pun menjelang Nana sudah siap terlebih dahulu, tak di duga Fana mendekatinya dan mengajaknya untuk pergi bersama-sama, melakukan aktivitas pertama mereka yaitu melihat kegiatan produktif dan kreatif orang-orang di desa.

Nana tidak menolak ajakan Fana, entah karena hal tadi, mereka jadi mudah sekali dekat. Nana mungkin belum tahu, tapi ia merasakan getaran itu. Karena hal itu, memang hal yang mungkin terjadi, dan tidak bisa di hindari. Aktivitas yang mereka lakukan begitu menyenangkan, mereka saling berbagi ilmu tentang banyak hal, dan Nana menjadi teman yang dekat bagi Fana.

Malam pun menjelang, kegiatan siang itu selesai. Waktu nya untuk acara api ungggun dan Fana bermain gitar di tengah sambil bernyanyi. Nana tidak ikut acara itu, ia hanya berada di kemahnya, sambil membaca bukunya, menggunakan lampu kecil yang di bawanya, dia kurang enak badan dan merasa kedinginan.

Setelah bermain gitar, Fana menyadari kalau Nana tidak ada, ia kemudian membuat teh hangat dan membawanya ke kemah putri, ia sudah menebak kalau Nana tidak tahan dengan cuaca yang terlalu dingin karena Fana melihat Nana pada waktu kegiatan siang tadi tetap memakai jaket, walaupun sebenarnya cuacanya masih terasa hangat.

Nana terkejut mendengar suara Fana yang memanggil namanya, ia kemudian keluar dan Fana pun menyodorkan teh kepadanya. Nana duduk sambil tersenyum.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun