Mohon tunggu...
Rahma Wahyuningsih
Rahma Wahyuningsih Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa/universitas nasional

saya sangat menyukai hal -hal baru saya senang bertemu orang baru ,saya juga suka berdiskusi bersama . saya sangat menyukai eksplore alam , mungkin saya dapar dikategorikan ekstrovet .

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Aksiologi Komunikasi Politik Indonesia: Etika dan Nilai dalam Kampanye Elektoral

2 Februari 2024   11:02 Diperbarui: 2 Februari 2024   11:23 263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

McLuhan, seorang teoretikus media, dikenal dengan ungkapannya "the medium is the message." Ia berpendapat bahwa media massa tidak hanya mengantarkan pesan, tetapi juga membentuk lingkungan sosial dan pola pikir masyarakat. Dengan demikian, media massa berperan dalam membentuk nilai-nilai yang tercermin dalam interaksi sosial.

Massa media memainkan peran penting dalam membentuk aksiologi masyarakat melalui penyebaran nilai, norma, dan etika. Di era digital, media sosial menjadi sarana utama dalam membentuk aksiologi melalui konten-konten yang disebarkan. Massa media juga berperan dalam mendidik masyarakat tentang nilai-nilai yang dijunjung tinggi dan mempengaruhi kesadaran akan isu-isu aksiologis, seperti hak asasi manusia, keadilan, dan moral. Namun, peran media massa juga perlu dikritisi karena dapat mempengaruhi aksiologi masyarakat secara negatif melalui konten yang tidak etis atau tidak sesuai dengan nilai-nilai yang diinginkan. Oleh karena itu, penggunaan media massa, terutama media sosial, perlunya melindungi dan mengontrol agar dapat memberikan kontribusi positif dalam membentuk aksiologi masyarakat.

3.1 Aksiologi komunikasi politik di Indonesia dapat didefinisikan sebagai studi mengenai nilai dan etika yang berkaitan dengan komunikasi politik. Ini mencakup norma-norma moral, prinsip-prinsip etika, dan standar-nilai yang digunakan untuk menilai dan memandu perilaku komunikasi politik. Aksiologi komunikasi politik membahas pertanyaan-pertanyaan moral seperti kejujuran, integritas, tanggung jawab, dan transparansi dalam konteks komunikasi politik.

Dalam konteks kampanye elektoral di Indonesia, penerapan aksiologi komunikasi politik menjadi sangat penting dengan pertimbangan beberapa faktor utama:

*         Integritas dan Kejujuran

Aksiologi komunikasi politik menekankan pentingnya integritas dan kejujuran dalam penyampaian pesan politik. Dalam kampanye elektoral, kandidat dan partai politik perlu menjaga kejujuran dalam menyampaikan informasi kepada pemilih. Hal ini mencakup menyajikan fakta yang akurat dan menghindari manipulasi informasi.

*         Partisipasi Demokratis

Dalam rangka menciptakan proses demokratis yang sehat, aksiologi komunikasi politik mendorong partisipasi aktif masyarakat. Kampanye elektoral yang mencerminkan nilai-nilai partisipatif akan mendorong diskusi terbuka, pertukaran ide, dan pengambilan keputusan yang lebih baik oleh masyarakat.

*         Pemberdayaan Pemilih

Aksiologi komunikasi politik membantu dalam memberdayakan pemilih dengan memberikan informasi yang akurat dan obyektif. Kampanye yang berfokus pada aksiologi akan menghindari manipulasi atau disinformasi, sehingga pemilih dapat membuat keputusan yang lebih terinformasi.

*         Kepercayaan Masyarakat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun