Mohon tunggu...
Rahmad Alam
Rahmad Alam Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa psikologi UST, suka menulis dan rebahan.

Seorang mahasiswa fakultas psikologi universitas sarjanawiyata tamansiswa yogyakarta yang punya prinsip bahwa pemikiran harus disebarkan kepada orang lain dan tidak boleh disimpan sendiri walaupun pemikiran itu goblok dan naif sekalipun.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Mengenal Pseudocyesis, Hamil Palsu Karena Gangguan Psikologis

6 Februari 2023   13:00 Diperbarui: 6 Februari 2023   13:06 384
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hamil dan memiliki keturunan merupakan dambaan bagi banyak pasangan. Buah hati merupakan titipan Yang Maha Kuasa dengan segala ketetapannya. 

Ada yang mendapat momongan tidak lama setelah menikah dan ada pula yang harus menunggu sampai beberapa waktu hingga diberi amanah untuk mengasuh si malaikat kecil ini.


Kita tahu bahwa diberikan momongan merupakan sebuah takdir dari sang pencipta namun namanya manusia harus juga berusaha semaksimal mungkin. 

Tapi banyak juga orang lain disekitar pasangan yang belum dikaruniai anak ini memberikan komentar negatif yang terkadang memaksa pasangan untuk cepat-cepat punya keturunan agar menghilangkan stigma dari orang disekitarnya.


Pada artikel ini sebetulnya tidak membahas mengenai pengalaman program hamil karena saya yang mahasiswa bujangan ini belum punya pengalaman tersebut tapi saya akan membahas suatu gangguan psikologis karena mendambakan kehamilan yakni pseudocyesis atau hamil palsu. Simak ulasannya.


Apa Itu Pseudocyesis?


Pengertian dari pseudocyesis sendiri adalah sebuah kondisi dimana seorang wanita merasa dirinya hamil dan ditandai dengan beberapa gejala yang terjadi pada ibu hamil seperti morning sickness, penambahan berat badan, bahkan perut terkadang juga membesar tetapi kenyataannya secara medis dia tidak hamil.


Kasus dari pseudocyesis atau hamil palsu ini berbeda dengan hamil anggur atau janin tidak berkembang karena sebabnya berasal dari perkara medis sedangkan hamil palsu kebanyakan disebabkan oleh perkara psikologis. 

Presentase dari kasus hamil palsu ini sebesar 0,027% atau pada 22000 kasus kehamilan terdapat 6 kasus yang dikatakan hamil palsu.

Dalam spesifikasinya sebagai gangguan psikologis, pseudocyesis masuk kedalam Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorder (DSM-5) sebagai salah satu gangguan somatik dan kelainan terkait.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun