Beberapa agresi lunak seperti agresi aksidental, agresi permainan, agresi penegasan diri, agresi kebebasan, agresi narsisme, dan agresi perlawanan.
Perbedaan antara agresi pertahanan antara manusia dan hewan adalah tentang banyaknya aspek yang harus dipertahankan bagi manusia seperti harta, budaya, agama, pemikiran, dan lainnya sehingga memperbanyak probabilitas agresi yang harus dilakukan.Â
Syarat utama tidak terjadinya agresi defensif ini adalah bahwa individu maupun kelompok satu sama lain tidak dalam keadaan mengancam dan terancam.
Pada bab 10 akhirnya kita dapat mulai mendekati permasalahan inti yakni beberapa premis yang menyebabkan agresi jahat yang destruktif. Premis akan agresi jahat tersebut berasal dari penghambatan akan fitrah manusia yang bereksistensi melalui karakternya.Â
Kebutuhan eksistensi tersebut seperti kebutuhan akan orientasi, berikatan dengan sesama dan lingkungannya, keberefekan kepada lingkungan, kegairahan dan yang lainnya.
Jika beberapa kebutuhan akan eksistensi ini dihambat seperti ditegaskan diawal maka akan terjadi agresi jahat yang dimulai dengan depresi kronis dan kejenuhan. Namun selain juga karena faktor luar, faktor karakter juga mengambil peran dalam pembentukan perilaku agresi ini.
 Pertumbuhan karakter yang tidak baik karena kondisi sosial yang mengekang kebutuhan karakter tadi dapat menjadi premis akan agresi yang jahat.Â
Walaupun begitu sebetulnya insting manusia adalah alat rasional dalam mengarahkan manusia kepada pertumbuhannya yang paling baik dan hanya karena lingkungan yang tidak memadai membuat agresi jahat tersebut muncul.
Di bab ke 11 ini kita akan mengenali ragam sifat agresi jahat yang destruktif. Agresi ini bersifat nyata dan beralasan destruktif dan beberapa ragamnya seperti kedestuktifan kesumat atau pembalasan, kedestuktifan ekstase atau ketidaksadaran, dan juga upaya dalam pemujaan kedestuktifan. Dalam pemujaan kedestuktifan ini si pelaku agresi merasakan kepuasan ketika melakukan perilaku destruktif.
Studi klinis atas pemujaan kedestuktifan ini bisa kita lihat dari kasus Kern dan Von Salomon yang merupakan seorang revolusioner dan terlibat pembunuhan menteri luar negeri Jerman pada 1922.Â
Lalu juga ada jenis agresi sadisme dan masokisme yang bentuknya bisa seksual dan non seksual. Contoh dari sadisme dan masokisme seksual dapat kita lihat dari novel karya Pauline Reage berjudul The Story of O yang menggambarkan tokoh O yang puas secara seksual akan kesakitan.